Chapter 16 (nomor 78)

163 14 0
                                    

Gaun berwarna gold memiliki kesan indah pada tubuh olek milik Keela, dia kini tengah duduk di depan cermin untuk merias dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gaun berwarna gold memiliki kesan indah pada tubuh olek milik Keela, dia kini tengah duduk di depan cermin untuk merias dirinya. Di olesnya lipstick berwarna peach pada bibir mungilnya.

Setelah mengoleskan lipstick kini dia beralih memasang soflens euramerican-blue dan dia memasang sebuah pin yang bertuliskan namanya dengan nama Galang pada bagian dada gaunnya. Pin itu adalah pemberian terakhir Galang sebelum dia pergi ke Korea Selatan.

"Perfect."

Keela langsung memotret pantulan dirinya di cermin. dia membuka whatsapp lalu mengirimkan fotonya pada seseorang yang berada sangat jauh darinya. Beberapa detik kemudia terdengar notifikasi ponselnya membuat senyum milik Keela terukir jelas pada wajahnya.

Galang:
Cantiknya pacar akuuu

Galang:
Pin dari aku masih ada ternyata hehe

Keela:
Pin itu hadiah terakhir kamu gak mungkin hilang

Galang:
Ily so much baby

Keela:
Ily more baby

Galang is calling you...

Dengan cepat Keela mengangkat telpon dari Galang, entah sejak kapan jantungnya berdegub dengan cepat.

"Halo, La?"

Keela menetralkan napasnya, mendengar suara berat milik Galang hampir saja membuatnya pingsan.

"Iya, Lang?"

"Kamu ada acara?"

"Hm, iya. Acara sekolah."

"Kok bajunya gitu banget? Padahal acara sekolah."

"Kan nanti ada pesta dansa. Jadi harus pakai gaun."

Terdengar suara helaan napas dari Galang membuat Keela susah payah menelan salivanya. Jangan-jangan Galang marah karena nanti Keela akan berdansa dengan orang lain.

"Oh, yaudah."

Tuh kan beneran marah dia. Batin Keela.

"Kamu marah?" Tanyanya dengan sangat pelan membuat Galang yang berada di seberang sana terkekeh.

"Kenapa aku harus marah?"

Baru saja Keela ingin berbicara tetapi suara berat milik seorang laki-laki memanggil Galang di sebelah sana dan terdengar suara sangat bising, hampir seperti suara deru motor.

"La, nanti lagi nelponnya yah. Ada tamu yang datang."

"Hm, iya sayang."

Sambungan mereka pun terputus.

Keela melangkah keluar dari kamarnya untuk makan malam bersama Sarwati dan Samuel.

"Pretty girl."

LAVENDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang