Lekas-lekas Andre memainkan jarinya ketika melihat tanda 'online' dibawah kontak Farezi. Tipe Andre yang gak sabaran, menekan paksa topik, tak sungkan-sungkan, Andre langsung to the point.
Andre
Apresiasi besok, lo masih sakit?Kalau boleh jujur, pertanyaan itu Andre kirimkan hanya sebatas basa-basi. Sudah lelah bagi Andre tertipu perlakuan Farezi yang konyol yaang menyebalkan, alias prank. Taulah, seberapa jahilnya Farezi ketika membuat lolucon. Lucunya, sifat Farezi yang menyebalkan berbanding terbaik dengan Favian yang kaku saat merancang prank.
'Mengetik ...'
Melihat itu, buru-buru Andre mengambil gelas berisikan teh manis. Kakinya diangkat, "jangan-jangan bikin cerita boong lagi, jadi ngetiknya lama."
Farezi
Enggak tauMembaca itu, Andre membelalak, "hah, gak tau!? Dasar aneh!" Andre melebarkan matanya, ekspresi si blak-blakan itu tidak terkendali, image nya pasti hilang kalau sampai cewe--para fans melihatnya.
"Nulis lama, tapi cuma jawab 'enggak tau'?" kesal, si blak-blakan itu bertinghkah dengan spontan yang semakin meningkat drastis.
Andre tersulut emosi, jarinya lincah, belum ada semenit, Andre tuntas mengirimkan satu pesan.
Andre
Lho, kok gak tau sih lo? jangan-jangan lo, prank gue lagi?Farezi
Gak tau, ya enggak tau NdreUntungnya dijawab cepat. Tapi tetap aja, Andre masih kesal. Si blak-blakan itu mengeram. Ini menguras energinya.
Andre
Halah bodoamat, gue capek sama lo. Kalau prank lagi, terserah lo dah. Pokonya, gue bilang, sayang banget lo gak ikutan, makanya cepet masuk sekolah, bego.Sungguh, Andre tidak tahan. Semuanya yang berkeliling di kepalanya berkeliaran, pada akhirnya terungkap pada satu pesan tersebut. Lagian, lawan bicara yang ia hubungi ini bertindak 'tidak tau'. Padahal, anggapan Andre, si polos itu--Favian penerima apresiasi Si tercerdas yang pasti pintar. Padahal, Favian hanya menjadi Farezi.
Farezi
Doain aja,Andre tersentak, doa? apaan pakai doa segala? arah bicara lawan telepon Andre semakin aneh. Andre tukang protes itu, tidak bisa tahan. Rasanya ingin menghujat lawan bicarannya. Tapi, ini bukan waktu yang tepat.
Andre
Doa apa? biar lo tobat?Farezi
Gue maless"Apa-apaan ini? banyak alasan!" seru Andre tidak suka. Si blak-blakan itu bingung. Aneh sekali, setahunya dulu Farezi tidak seperti ini ketika menerima protes dari Andre. Biasanya mereka akan cenderung berdebat. Itu yang seru, dan itu yang dicari Andre. Namun, kali ini respon itu tidak muncul, Andre kecewa.
Andre
Tumben bat lo kek gini, biasanya lo selalu semangat dan ke-pedean setiap ada seleksi apresiasi.Farezi
Buat apa sih Ndre? Gue males, ya males.Ini aneh, sangat aneh. Dulu Farezi tidak pernah meninggalkan satupun rangkaingan acara apresiasi.
Andre
Terserah lo, telpon aja, yuk!Entah kena apa, Andre tiba-tiba ingin berbicara lebih leluasa ke pada Farezi. Sebagian besar karena dia penasaran. Bagaimana respon Farezi langsung--bukan chat. Walau sebenarnya, yang dia ajak bicara itu, bukan Farezi yang asli. Tapi, Favian yang menjadi Farezi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Peran Pengganti
Fiksi RemajaMenggantikan posisi penerima apresiasi bergensi. Menerpa gejolak menikam pada Favian. Harus beradaptasi dengan cepat. Ditambah lagi, kaum-kaum pembenci dari peran sebelumnya semakin merajalela. Fisik dan mentalnya dihantam kejam. Sebagai peran peng...