"Papa....." Teriak anak kecil yang baru saja pulang dari sekolah, ia berlari kecil mencari papanya di dapur.
6 tahun berlalu, sekarang anak yang di kandung singto dulu sudah berusia 5 tahun, ia juga sudah bersekolah di TK, fiat kecil memang di antar jemput oleh bis sekolah sehingga membuat singto tak perlu mengantar jemput fiat lagi, saat ini singto tinggal di amerika, sejak kejadian 6 tahun yang lalu singto memang meninggalkan negara thailand dan memulai hidup baru di amerika.
Singto juga sudah bisa berdamai dengan masa lalu, ia sudah sadar akan kebodohannya di masa itu hingga membuat fiat kecil terpaksa hadir di dunia yang kejam ini.
Singto tahu fiat sering di bully di sekolah karna lahir dari rahim seorang pria, namun fiat kecil selalu bersikap seolah-olah ia tak mengapa.
Semua karna kebodohannya sendiri yang membuat fiat harus hadir di dunia ini, jika ia tak nekad melakukan itu pasti fiat tak akan pernah hadir.
"Papa menangis?" Tanya fiat, saat melihat singto mengeluarkan air matanya.
"Maafkan papa sayang" ucap singto, entah kenapa setiap melihat wajah fiat singto selalu meneteskan air matanya.
"Papa tak pernah salah" ucap fiat.
Singto memeluk anaknya dengan erat dan lagi air matanya mengalir deras, ia mengingat krist dan semakin membenci pria itu sekarang.
"Papa jangan menangis, fiat akan ikut menangis nanti" ucap fiat.
Singto menghapus air matanya dan tersenyum menatap fiat.
"Papa sudah tidak sedih lagi" ucap singto.
.
.
.
.
Di lain tempat saat ini, krist tengah berkutat dengan berkas-berkas miliknya tidak ada yang berubah dari pria itu hanya saja ia tampak semakin dewasa sekarang, krist memegang kepalanya karna merasa pusing berhadapan dengan berkasnya.
Tak lama ponselnya berdering, ia mengangkat panggilan tersebut.
"Apa kamu datang ke acara reuni nanti?" Ucap orang di sebrang sana.
"Aku pasti datang, dimana?" Ucap krist.
"Cafe glora"
"Kenapa tidak di club?"
"Bodoh, acara reuni kita bertema keluarga tidak mungkin dari kita semua masih lajang kan?"
"Benar" ucap krist.
"Hmm. maaf sudah mengganggu mu" ucap orang di sebrang sana.
Setelah panggilan di matikan krist kembali berkerja.
***
Krist pulang berkerja pukul 5 sore, ia masuk ke rumahnya dan berjalan menuju kamarnya sebenarnya ia merasa sangat lelah jika harus ikut reuni lagi namun ia tak mau mengecewakan teman-teman SMA nya.
"Apa kamu ikut nanti?" Tanya krist kepada apple, istrinya.
"Hmm... Aku sudah membeli baju baru tadi" ucap apple.
****
Apple dan krist sudah bersiap, mereka masuk ke mobil dan krist menjalankan mobilnya menuju cafe glora, cafe itu memang sudah di sewa oleh off untuk satu malam selaku orang yang ingin membuat acara reuni, off mengatakan jika dia hanya merindukan teman SMA mereka.
Saat krist dan apple masuk ke dalam banyak suara anak kecil tertawa, jelas saja, terhitung 16 tahun setelah mereka tamat SMA wajar jika mereka semua sudah memiliki anak.
Sebisa mungkin mereka semua menyempatkan diri untuk hadir di acara reuni itu, hampir semua teman sekelas krist ada di sana mereka saling menyapa dan mengobrol ringan.
Off melihat satu persatu teman mereka, hanya singto yang tak hadir.
"Daddy" ucap anak kecil yang berlari menghampiri off.
"Iya sayang" ucap off lembut.
"Phi ajun mengerjai ku tadi!" Ucap chimon, mengadu pada daddynya
"Tidak, om" ucap ajun kecil.
Krist tersenyum melihat anak sahabatnya itu.
"Lihat, om bawa apa?" Ucap krist.
Krist mengeluarkan maianan yang di belinya tadi dan memberikannya kepada ajun dan chimon.
"Ajun, jangan nakal pada chimon" tegur tay.
"Tidak daddy" ucap ajun.
"Hey, mereka masih terlalu kecil untuk mengerti" ucap off membela ajun.
"Apa apple sudah hamil sekarang?" Tanya off.
"Belum...." Ucap krist.
"Mungkin belum saatnya, kamu tenang saja" ucap tay.
Krist hanya tersenyum menanggapinya.
"Chi... Ini kue mu" ucap gun yang baru saja datang.
"Papa, aku sudah kenyang" ucap chimon.
"Ini juga punya ajun, harus di habiskan" ucap newwie, suami tay.
"Ajun juga kenyang" ucap ajun.
Ajun berbisik kepada chimon kemudian mereka berlari dari sana membuat gun dan newwie mengejar anak mereka.
"Pasti rumah kalian tak pernah sepi" ucap krist.
"Chimon selalu mengerjai papanya" ucap off.
"Sama seperti ajun, dia selalu menyusahkan new" ucap tay.
Off dan gun memang menikah setelah beberapa bulan krist menikah dengan apple saat itu, gun juga melakukan operasi pembuatan rahim agar bisa hamil dan hasilnya itu chimon.
Sedangkan tay, ia tak sengaja menghamili pria di club malam saat itu, tay bertanggung jawab dan menikahi newwie, anak mereka bernama ajun, ajun dan chimon berusia 5 tahun, hampir seumuran dan mereka bersekolah di TK yang sama.
"Hanya singto yang tak hadir di reuni kali ini" ucap off.
Krist terhenyak mendengar nama singto, nama yang bahkan tak pernah di ingatnya lagi.
"Biarkan saja, aku lebih tak rela jika dia hadir dan bertemu teman brengsek mu ini" ucap tay.
"Bukankah dulu singto hamil? Apa anaknya sudah sebesar chimon dan ajun sekarang?" Ucap off.
"Apa singto bodoh off, dia hamil hanya agar krist menikahinya tapi krist tak menikahinya ku rasa dia sudah menggugurkan anaknya" ucap tay.
"Benar juga, dia pasti sudah hidup normal dan menikah dengan wanita lalu mempunyai anak" ucap off.
"Hmm....." Jawab tay seadanya.
Sedangkan krist hanya menyimak sahabatnya berbicara tanpa berniat untuk ikut campur.
Krist menatap anak teman-temannya yang tengah berlari, ia tersenyum, krist sudah sangat ingin mempunyai anak namun apple belum juga hamil hingga sekarang.
Rumah tangga mereka masih sangat romantis seperti hari-hari sebelumnya, mereka hanya belum di karuniai seorang anak untuk pelengkap hidup mereka sudah terhitung 6 tahun krist dan apple menikah, ia semakin mencintai istrinya itu dan masih bersabar untuk menanti kehadiran buah hati mereka.
Tbc.
YOU ARE READING
Love me please ✓
FanfictionSingto dan krist sudah menjalin hubungan selama 8 tahun namun di dalam hubungan itu hanya ada cinta sepihak karna krist tak pernah mencintai singto. Karna cintanya yang semakin hari semakin besar terhadap krist membuat singto nekat melakukan hal g...
