Part 22

1.1K 86 19
                                    

Satu bulan berlalu, krist menggandeng tangan singto memasuki sebuah gedung mewah, disana sudah ada banyak tamu undangan, rekan kerja mereka, rekan bisnis orang tua krist, dan teman-teman mereka.

Setelah meminta ijin kepada fiat untuk menikahi singto, krist langsung mempertemukan singto dengan kedua orang tuanya, tanpa ingin mengulur waktu lagi krist juga langsung menyiapkan pernikahan mereka, dan tepatnya hari ini adalah hari pernikahan mereka, gedung besar nan megah di hias semewah mungkin.

Krist tersenyum menatap fiat yang berdiri di dekat kedua orang tuanya, keduanya berjalan mendekat ke arah fiat, krist berjongkok menyamakan posisi dirinya dan fiat.

"Terima kasih, daddy berjanji akan menjaga kalian dan akan selalu membuat kalian bahagia" ucap krist.

Fiat hanya diam, dia tak sepenuhnya memberi restu kepada krist.

Krist dan singto berjalan menuju pendeta dan mulai mengucapkan janji suci pernikahan, setelah itu krist mengecup bibir singto dengan lembut di sertai dengan tepuk tangan meriah dari para tamu undangan.

Krist dan singto berjalan menuju kursi orang tua apple, iya.. krist juga meminta ijin menikah dengan singto dengan orang tua apple, biar bagaimana pun orang tua apple adalah mantan mertuanya juga.

"Ma.. pa terima kasih sudah menyempatkan waktu untuk datang" ucap krist.

"Iya, semoga kalian berbahagia selalu" ucap papa apple.

Waktu semakin larut satu persatu tamu undangan mulai pulang, begitu juga dengan orang tua apple dan krist, keduanya juga memilih untuk langsung pulang, mulai sekarang krist akan tinggal di rumah singto.

Mereka bertiga pulang ke kediaman singto dengan fiat yang berada di kursi belakang, fiat sudah tertidur lelap sedari tadi mungkin karna kelelahan. Saat tiba di rumah, singto membuka pintu belakang mobil dan krist menggendong tubuh fiat membawanya masuk ke dalam kamarnya.

Krist meletakkan tubuh fiat dengan hati-hati ke atas ranjang, iya mengecup lembut kening fiat dan menaikkan selimut sebatas dadanya kemudian krist pergi keluar dari sana.

Saat dia masuk ke kamar di lihatnya singto sudah berganti pakaian dan merebahkan tubuhnya di ranjang, krist beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan diri kemudian keluar hanya dengan menggunakan baju kaos biasa dan celana pendek, ia merebahkan tubuhnya di samping singto dan mengusap lembut perut singto hingga keduanya terlelap tidur.

Pagi hari menyapa, singto terbangun dari tidurnya dan menatap wajah tampan krist yang masih terlelap, ia tak menyangka jika pada akhirnya ia bisa menikah dengan pria yang sangat di cintainya sejak jaman sekolah dulu.

Krist terbangun saat merasa ada yang menatap dirinya, di lihatnya singto masih betah menatap wajahnya.

"Selamat pagi sayang" ucap krist dengan suara serak basahnya, membuat singto tersadar dari lamunannya.

Entah kenapa singto merasa malu sendiri saat ini, ia ketahuan menatap wajah krist, singto hendak beranjak namun krist menahan tangannya dan menarik tubuhnya membuat singto terjatuh ke dada krist.

Krist mengusap lembut pipi singto berpindah ke bibir merahnya kemudian mendekatkan wajahnya ke sana.

*Cup... Krist melumat lembut bibir singto dan singto membalas lumatan krist, keduanya saling menyesap penuh kelembutan, krist menekan tengkuk singto memperdalam ciuman mereka, ciuman krist berpindah ke leher singto, menghisap dan menjilatnya dengan lembut sehingga membuat tubuh singto menggelinjang.

Krist mengubah posisi tubuh mereka sehingga menjadi singto yang di bawah krist membuka satu persatu pakaian yang menempel di tubuh mereka, kemudian mendaratkan bibirnya di dada singto, ia menghisap dan menjilat puting singto dengan penuh kelembutan sedangkan singto hanya pasrah di bawah kendali krist.

Love me please ✓Where stories live. Discover now