Part 21

1.2K 94 7
                                    

Hanya membutuhkan waktu 30 menit akhirnya mobil krist masuk ke perkarangan rumah singto, fiat masih terus mengamuk dan berusaha memukul krist di sampingnya dan singto yang masih memeluk tubuh fiat.

Mesin mobil mati, krist langsung keluar dari mobil menghindari serangan dari fiat.

"Fiat... Jangan seperti ini!" Ucap singto marah.

"Papa membelanya!! Fiat benci om krist!"

"Tidak.. papa tak membela om krist, tapi fiat harus berlaku sopan kepada om krist, ingat apa yang papa ajarkan, fiat harus bersikap sopan dengan orang yang lebih tua"

"Kecuali om krist!" Ucap fiat.

"Tanpa terkecuali, fiat!"

"Tidak.. lepaskan fiat pa, fiat ingin masuk ke rumah" ucap fiat.

Singto melepas pelukannya di tubuh fiat, kemudian fiat membuka pintu mobil dan keluar begitu saja.

"Fiat..." Ucap krist, namun tak di hiraukan oleh fiat, ia berjalan begitu saja.

Singto menyusul dari belakang dan membuka kunci pintu rumah mereka, fiat langsung masuk tanpa menghiraukan papanya.

Krist mematung melihat semua itu, apa fiat semarah itu padanya?

"Krist... Ayo masuk" ucap singto membuat krist tersadar dari lamunannya.

Singto masuk lebih dulu dan menyusul fiat ke kamarnya, sedangkan krist berjalan menuju kamar singto, hari ini dia benar-benar lelah dan harus mengistirahatkan tubuhnya, urusan fiat biar belakangan nanti.

*Ceklek... Suara pintu terbuka..

"Fiat...." Ucap singto lembut.

Di lihatnya anaknya tengah bergulung di dalam selimut.

"Kenapa?"

"Jangan seperti ini"

"Fiat tak suka dengan om krist"

"Bukankah fiat kemarin khawatir saat om krist di rawat di rumah sakit"

"Itu kemarin, sekarang tidak..."

"Kenapa?"

"Apa benar fiat akan punya adik, pa?" Tanya fiat sembari membuka selimut yang menutupi seluruh tubuhnya, ia hanya menurunkan selimut sebatas dadanya saja.

"Iya..."

"Bagaimana jika adik fiat nanti di bully saat sekolah" ucap fiat sembari menangis.

"Itu tak akan terjadi sayang" ucap singto sembari mengusap rambut fiat.

"Bohong! Buktinya dulu fiat di bully teman-teman fiat!!"

"Maafkan papa"

"Itu bukan salah papa, tapi salah om krist!! Fiat benci om krist!!" Ucap fiat sembari berteriak kencang.

Singto merebahkan tubuhnya di samping fiat dan memeluknya.

"Fiat... Om krist itu daddy fiat, apa fiat tak mau memanggilnya daddy, seperti chimon dan ajun memanggil daddy mereka"

"Tidak, fiat tak pernah punya daddy"

"Jangan seperti ini, nanti papa sedih"

Fiat tak lagi menjawab ucapan papanya, ia memilih diam dan memejamkan matanya, beberapa menit kemudian fiat langsung terlelap.

Singto melihat jam, yang sudah menunjukan pukul 4 sore, ia beranjak dari ranjang dan berjalan menuju kamarnya, di lihatnya krist juga sedang tertidur pulas.

Singto merebahkan tubuhnya di samping krist dan ikut terlelap.
.
.
.
.
Krist terbangun dari tidurnya karna merasa lapar, ia melihat jam sudah jam 7 malam, di lihatnya singto masih betah memejamkan matanya.

Love me please ✓Where stories live. Discover now