Part 4

1.3K 120 25
                                    

Singto tak menyangka kepergiannya akan memakan waktu dua bulan, dia malah berpikir hanya akan satu bulan, singto menarik kopernya mencari taxi yang ada di bandara.

Saat di dalam taxi singto menghidupkan ponselnya, memang selama di luar negri ia tak mengaktifkan ponselnya sama sekali, ia melihat hanya ada beberapa panggilan video tak terjawab dari krist.

Singto mengirim pesan kepada krist dan mengatakan jika dia sudah pulang.



***
Malam telah tiba, singto baru saja selesai mandi, ia mendengar suara bel rumahnya berbunyi.

Singto berjalan ke depan dan membuka pintu rumahnya, ia melihat krist berdiri di sana.

"Ayo masuk" ucap singto.

"Apa kamu sudah makan, krist?" Tanya singto.

"Belum" ucap krist.

"Kamu ingin makan apa dulu?" Ucap singto, karna ia tahu tujuan krist ke rumahnya pasti ingin memakan dirinya.

"Aku ingin memakan mu" bisik krist.

Seperkian detik kemudian bibir mereka sudah bertemu, keduanya saling melumat penuh nafsu, krist membawa singto ke sofa dan menindih tubuh singto satu persatu pakaian keduanya mulai terlepas dari tubuh mereka.

Keduanya semakin tak terkontrol singto mulai mengeluarkan desahan dari bibirnya. Krist menelusuri setiap lekuk tubuh singto tanpa ada yang terlewat sedikit pun hingga tiba di perut singto, krist menghentikan kegiatannya.

"Ini bekas apa?" Tanya krist, saat melihat ada sedikit seperti bekas jahitan di perutnya.

"A-aku terjatuh saat di amerika" ucap singto.

"Seperti bekas operasi" gumam krist.

"Lanjutkan krist, jangan perdulikan itu" ucap singto.

Tanpa pikir panjang krist kembali melanjutkan permainannya, beruntung krist tak bertanya lebih banyak lagi sekarang. Krist membuka lebar paha singto dan menyambar lubang singto, jarinya juga ikut bekerja di bawah sana mempersiapkan lubang singto, tubuh singto mulai menggelinjang menikmati servis dari lidah dan jari krist.

Setelah di rasa cukup krist mengukung tubuh singto lagi dan bersiap memasuki singto.

*Jleb.... Penis krist tenggelam sempurna di lubang singto, krist mulai menggerakan pinggulnya maju mundur dan singto mencengkram erat bahu putih krist desahan dan geraman mulai beradu menjadi satu.

*Plok... Plok... Plokk... Bunyi benturan kulit mereka, krist semakin bersemangat menggenjot lubang singto apa lagi saat mendengar desahan singto yang semakin merdu, setelah puas di posisi itu krist duduk di sofa dan singto berada di pangkuannya singto bergerak sendiri naik turun dengan tangannya yang bertumpu di bahu krist sedangkan krist menghisap dan menjilat puting singto.

"Hahh... Ahhh... Nnnhhhh"

"Mmhhh... Kristhhh... Ahhh....."

"Aahhkku.... Akku.... Keluarhhh" ucap singto sembari semakin cepat menaik turunkan tubuhnya, tangan krist mengocok penis singto dan akhirnya singto memuntahkan cairannya di tangan krist.

Tanpa melepas penyatuan mereka krist beranjak dari sofa membawa tubuh lemah singto ke kamar, krist merebahkan singto dengan perlahan kemudian bergerak maju mundur, desahan kembali terdengar, tubuh singto tersentak kuat mengikuti genjotan dari krist di lubangnya hingga beberapa menit kemudian krist dan singto memuntahkan cairan mereka bersamaan.

Krist merebahkan tubuhnya di samping singto untuk berisitirahat sebentar sedangkan singto memeluk tubuh krist di sampingnya.

"Aku sangat merindukan mu" ucap singto.

Sedangkan krist hanya diam, dia tak merindukan singto sama sekali yang di rindukannya hanya lubang pantat singto yang semakin hari tetap sempit walau di masuki terus menerus.

"Menginap disini" ucap singto.

"Iya" Jawab krist.

"Krist" ucap singto.

"Hmm" ucap krist.

"Apa kamu pernah mencintai ku?" Tanya singto.

"Kamu tahu sendiri jawabannya" ucap krist.

"Jangan pernah tinggalkan aku, aku tak masalah jika kamu tak mencintai ku, aku juga rela menjadi yang kedua seperti ini" ucap singto.

"Sebentar lagi aku akan menikahi apple dan hubungan kita juga akan berhenti" ucap krist.

"Aku tak masalah menjadi yang kedua, walau kamu sudah menikah dengan apple sekali pun aku tetap ingin bersama mu" ucap singto.

"Jika aku sudah menikah aku akan setia padanya, kamu cari pria atau wanita yang bisa mencintai mu, sing" ucap krist.

"Aku mencintai mu krist, hanya kamu" ucap singto.

"Jangan di bahas lagi, ronde kedua" ucap krist sembari mengungkung tubuh singto.

Malam ini akan menjadi malam yang panjang untuk krist dan singto, desahan dan geraman tak henti-hentinya terdengar dari kamar mereka, krist mencoba berbagai macam posisi, ia juga memberi banyak tanda kemerahan di seluruh tubuh singto.
.
.
.
.
Krist terbangun dari tidurnya saat mendengar ponselnya yang berdering, ada nama apple di sana.

"Iya, sayang?" Ucap krist setelah dia mengangkat panggilan dari apple.

"Kamu dimana? Aku di depan rumah mu sekarang bukankah kita ada janji untuk mencari cincin" ucap apple di sebrang sana.

Krist menepuk jidatnya, ia benar-benar lupa jika akan mencari cincin pernikahan dengan apple.

"Aku di kantor, kamu tunggu di rumah sebentar lagi aku pulang" ucap krist.

Krist langsung memakai pakaiannya, singto membuka matanya saat merasakan krist beranjak dari ranjang.

"Kamu ingin kemana?" Tanya singto.

"Aku harus pergi, ada apple di rumah ku" ucap krist.

Singto membuka selimut yang menutup tubuh polosnya, bermaksud untuk menggoda krist.

"Shit, jangan menggoda ku!" Ucap krist.

"Ayo bermain satu ronde lagi" ucap singto.

"Tidak bisa, aku pergi dulu, sing" ucap krist setelah ia memakai seluruh pakaiannya.

Singto menatap kepergian krist dengan tatapan sedihnya, krist selalu mengutamakan apple.

Krist mengemudi dengan kecepatan tinggi, ia hanya tak mau membuat apple lama menunggu.

Mereka memang sudah mempersiapkan semuanya, orang tua krist dan apple sudah bertemu membahas tanggal pernikahan mereka, WO dan kartu undangan sudah di cetak, hanya tinggal menyebar saja, jas dan gaun pengantin sudah di pesan dan hari ini mereka hanya perlu mencari cincin setelah itu tinggal menunggu hari pernikahan mereka dan krist akan memutuskan hubungannya dengan singto secepatnya.

Mungkin satu hari dirinya akan menikah baru ia memutuskan hubungannya dengan singto, krist akan memakai tubuh singto sepuasnya dulu baru ia memutuskan hubungannya dengan singto.
.
.
.
Saat ini krist dan apple sudah berada di toko perhiasan, mereka mengambil cincin pesanan mereka, krist juga membeli perhiasan untuk apple kenakan nanti.

"Kamu semakin cantik saat menggunakan ini" ucap krist sembari mengenakan kalung di leher apple.

"Terima kasih, sayang" ucap apple.

"Kalian benar-benar pasangan yang serasi" ucap pegawai yang tengah melayani krist dan apple.

"Kami berpacaran sejak kami kelas 1 SMA Terhitung hampir 10 tahun dan bulan depan kami akan menikah" ucap apple bangga.

"Wow. Pasti pacar mu sangat setia, jarang ada pria yang betah menjalin hubungan selama itu" ucap pegawai itu.

"Dia segalanya untuk ku" ucap apple.

Sedangkan krist hanya tersenyum mendengarnya.


















Tbc.

Love me please ✓Where stories live. Discover now