Krist dan Singto menjalin hubungan selama 8 tahun lamanya. Namun, di dalam hubungan itu hanya ada cinta sepihak karna Krist tak pernah mencintai Singto.
Karna cintanya yang semakin hari semakin besar terhadap Krist membuat Singto nekat melakukan h...
Krist terbangun dari tidurnya saat mendengar suara bell berbunyi, ia melihat jam yang ternyata sudah jam 3 sore, krist bangkit dari tidurnya dan memegang kepalanya karna terasa sangat pusing.
Ia melihat ke sampingnya, singto masih terlelap dengan selimut yang menutupi tubuh polosnya. Ponsel krist berdering membuatnya harus beranjak dan mengambil ponselnya yang berada di atas nakas, ia melihat ada nama apple di layar ponsel tersebut.
"Iya, sayang?" Ucap krist, saat ia mengangkat panggilan apple.
"Aku di depan sedari tadi, kamu dimana! Aku lelah berdiri!! Bukakan aku pintu, krist!!" ucap apple.
"Apa kamu yang memencet bel itu?" Ucap krist terkejut.
"Hmm, cepat keluar!?" Ucap apple.
Krist langsung mematikan panggilannya, ia panik karna tak biasanya apple ke rumahnya tanpa memberi kabar lebih dulu.
"Sing.... Singto...." Ucap krist sembari mengguncang tubuh singto agar terbangun dari tidurnya.
Singto membuka matanya saat krist membangunkan dirinya.
"Jangan keluar kamar, ada apple di luar" ucap krist.
"Iya...." Jawab singto seadanya.
Krist langsung beranjak dari ranjang dan memakai pakaiannya, ia melihat penampilannya di cermin memastikan jika tak ada apa-apa di tubuhnya kemudian keluar dari kamar, beruntung setiap berhubungan badan krist selalu melarang singto untuk memberinya kiss mark di tubuhnya, krist hanya takut kejadian seperti ini akan terjadi dan ia pasti akan ketahuan.
Mungkin karna sudah terbiasa selama 8 tahun seperti itu membuat singto hapal dan tak memberi tanda di tubuh krist semalam dia ingin memberi kiss mark di leher krist dan mengklaim jika krist hanya miliknya namun singto juga takut krist pasti akan marah besar padanya.
Mengingat dulu dia pernah memberi tanda merah di dada krist dan krist sangat marah besar setelahnya bahkan sampai mengucapkan kata-kata putus, menurut krist kiss mark di saat berhubungan badan adalah tanda kepemilikan dan dirinya bukan milik singto itu sebabnya ia tak mau singto memberi kiss mark di tubuhnya.
Saat ini singto tengah berdiri di depan kaca kamar mandi menatap pantulan dirinya di kaca memperhatikan tubuhnya, banyak kiss mark di leher, dada, perut bahkan hingga ke pahanya, krist seganas itu semalam, singto bahkan masih mengingat saat krist mendominasi dirinya membuat tubuhnya merasakan nikmat yang tidak tara, membolak-balik tubuhnya berganti posisi, dari menelungkup, menungging, terlentang, miring, singto di atas bahkan mereka dengan berani melakukan public seks di balkon kamar, puas di balkon krist menggendong singto membawanya ke depan cermin yang besar membuat singto dapat melihat wajah tampan krist yang menusuk dirinya dari belakang.
Sudah terhitung 8 tahun semua berlalu, tak ada kata bosan dari singto untuk krist, bahkan rasa cintanya semakin besar, ia rela menjadi yang kedua untuk selama-lamanya, ia rela menjalin hubungan seperti ini, ia sangat rela selalu sembunyi di saat apple yang tiba-tiba menghampiri krist atau di saat mereka melakukan seks apple yang tiba-tiba menelpon krist.
Padahal tak ada yang istimewa selama 8 tahun ini, mereka bahkan tak pernah berkencan di luar, mereka tak pernah makan bersama di luar, apa lagi liburan bersama, mereka tak pernah seperti itu, mereka hanya bertemu di hotel, di rumah singto atau di rumah krist seperti ini namun dengan bodohnya singto masih mempertahankan itu semua, bisa di bilang mungkin mereka hanya partner seks? Krist seperti tak pernah menganggap dirinya kekasih.
Singto pernah mengajak krist berkencan dan krist tetap kekeuh tak mau keluar, singto juga ingin merasakan yang namanya nonton bersama dengan krist di bioskop namun krist malah mengatakan "jika kamu banyak menuntut seperti ini lebih baik kita putus!"Jadi semenjak hari itu singto tak pernah lagi mengajak krist berkencan di luar.
Bukan tanpa alasan krist tak mau berkencan di luar bersama singto, ia hanya tak mau mereka ketahuan oleh orang yang mengenal mereka atau lebih parahnya apple sendiri yang melihat mereka, ia sangat mencintai apple, krist sangat tak mau apple menjadi salah paham terhadapnya.
*Ceklek..... Bunyi pintu kamar mandi terbuka membuat singto tersadar dari lamunannya, ia melihat dari pantulan kaca jika krist berjalan mendekat ke arah dirinya, krist memeluk singto dari belakang dan mencium bahunya.
Beruntung apple hanya sebentar tadi, apple hanya mengantar makan siang untuk dirinya setelah itu apple langsung pulang.
Krist meremas pantat bulat singto dan mencium tengkuknya sedangkan singto hanya diam menikmati permainan krist.
"Aargghhh....." Desah singto saat krist memasukan dua jarinya ke dalam lubangnya, jari krist mulai keluar masuk dengan perlahan, bibirnya menjelajahi setiap inci belakang singto menghisap dan melumatnya tanpa ada yang terlewat sedikit pun.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Singto menatap dirinya di kaca dan melihat aktivitas krist di belakangnya lewat kaca, gerakan tangan krist semakin cepat, dua jari krist menonjok prostat bengkaknya di dalam sana membuat tubuh singto menggeliat dan bibirnya mendesah hebat.
Krist melepas jarinya dan membuka celananya, hanya satu kali hentakan penisnya tenggelam sempurna di lubang sempit singto, krist memaju mundurkan pinggangnya sedangkan tangannya menarik tangan singto kebelakang, desahan mulai terdengar mengisi ruangan kamar mandi.
"Aahhh.... Ahhh... Ahhh"
"Krist... Nnhh..."
*Plok... Plok... Plokk... Plokkk.... Bunyi benturan kulit yang beradu.
Beberapa menit kemudian singto memuntahkan cairannya ke lantai kamar mandi, krist memberi singto waktu untuk beristirahat sejenak, setelah beberapa menit krist menggendong tubuh singto membawanya ke ranjang.
Dan lagi hanya terdengar suara teriakan dan desahan di kamar itu, seprei kasur mulai terlepas dari tempatnya, bantal dan guling bertaburan di lantai dan terlihat dua anak manusia masih melakukan pergulatan panas di atas kasur. . . . . Sekarang sudah menunjukan pukul 7 malam, krist memesan makanan secara online tak lama terdengar bel berbunyi, krist berjalan ke depan dan mengambil makanan yang di pesannya tadi.
Krist menyiapkan makanan itu ke dalam piring, ia juga mengambil segelas air kemudian membawanya ke kamar, krist ingat jika singto belum makan seharian ini karna krist tak memberi singto waktu untuk beristirahat walau hanya sebentar.
Krist masuk ke kamar dan melihat singto masih betah memejamkan matanya dengan selimut tebal yang menutupi tubuh polosnya.
Krist menyimpan nampan yang berisi makanan di atas nakas kemudian membangunkan singto dari tidurnya, singto membuka matanya dan bangkit dari tidurnya, ia menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang dan menerima suapan dari krist setidaknya krist perhatian padanya dalam hal ini, lubangnya seperti terluka sekarang.
"Kamu ingin menginap disini lagi atau langsung pulang?" Tanya krist.
"Apa boleh aku menginap disini lagi?" Ucap singto.
"Terserah kamu" ucap krist.
"Aku ingin menginap lagi" ucap singto.
"Hmm...." Jawab krist singkat.
Krist menyuapi singto lagi hingga makanannya habis setelah itu memberi singto minum dan mengobati lubang singto yang sedikit lecet akibat ulahnya tadi. Mulai besok mereka akan jarang bertemu karna keduanya sibuk berkerja, krist menjadi CEO di perusahaannya sendiri sedangkan singto menjadi sekertaris di perusahaan lain.