Setelah lama bergelut dengan pikirannya sendiri, krist memutuskan untuk pergi menemui singto, hampir 30 menit perjalananan akhirnya ia tiba di depan rumah singto, saat krist masuk pintu depan tak terkunci sama sekali, dia melihat rumah sedikit berantakan dan juga berdebu mungkin sudah lama tak di bersihkan.
*Ceklekk.... Pintu kamar terbuka, dia melihat singto tengah duduk di kasurnya dengan menghadap ke arah jendela, singto sepertinya tak menghiraukan suara pintu yang terbuka tadi.
"Sing...." Ucap krist.
Krist ikut duduk di ranjang dan memegang bahu singto membuat singto tersadar akan kedatangan krist, singto terkejut melihat keberadaan krist, tubuhnya kembali bergetar hebat, Singto sepertinya sangat takut dengan krist.
"Hei... Kamu kenapa?" Ucap Krist.
"P-pergi krist" ucap Singto.
"Tidak... Bagaimana kabar mu?" Tanya Krist.
"A-aku... A-aku baik-baik saja" ucap singto dengan suara yang bergetar.
Krist membawa singto kedalam pelukannya dan berusaha menenangkan singto.
"Maafkan aku, aku tak akan menyakitimu, aku juga tak akan membiarkan mu pergi lagi, ayo kita besarkan anak kita berdua" ucap krist.
"K-krist" Lirih Singto sambil menatap wajah Krist.
"Aku bahagia sing, akhirnya aku bisa merasakan mengasuh anak ku dari dia lahir nanti" Ucap Krist.
"K-kamu tak marah?" Tanya Singto.
"Tidak, kenapa aku harus marah?" Ucap krist sembari mengusap pipi singto dengan lembut dan menatap matanya.
"Terima kasih" ucap krist lagi.
Ia kembali membawa singto kedalam pelukannya begitu juga dengan singto yang membalas pelukan hangat krist.
"Apa kamu sudah makan?" Tanya krist.
"Belum"
"Ayo makan bersama" ajak krist.
Krist memegang tangan singto dan mengajaknya berjalan ke arah dapur.
"Biar ku lihat, ada apa disini" gumam krist sembari membuka kulkas, ada beberapa telur dan sayur yang masih segar, krist mengeluarkan semuanya dan memulai kegiatan memasaknya sedangkan singto duduk di kursi meja makan sembari memperhatikan krist yang tengah berkutat dengan bahan masakan.
Krist memang bisa masak, namun singto masih belum pernah merasakan masakan krist, karna krist tak pernah mau memasak untuknya dulu.
"Sing...." Ucap krist, membuat singto tersadar dari lamunannya.
"Hah"
"Kamu kenapa?"
"T-tidak...."
"Makanannya sudah siap" ucap krist.
Singto menatap meja makan, ada sepiring nasi goreng disana.
"Kenapa hanya satu?"
"Agar romantis" ucap krist sembari tersenyum.
Krist menyendokan nasi goreng dan menyuapkannya ke singto, mereka makan bersama dalam satu piring berdua.
"Ayo mandi" ajak krist, setelah ia selesai membereskan dapur bekas dirinya memasak tadi.
"Aku tahu kamu tak pernah mandikan?"
"Kamu jelek, dan bau"
"Jika kamu tak mandi, bisa saja aku tak menyukaimu lagi" Ucap Krist.
"Setelah mandi kita pergi" Ucap Krist lagi.
Krist menarik tangan singto membawanya kembali ke kamar sedangkan singto hanya mengikuti krist.
YOU ARE READING
Love me please ✓
Fiksi PenggemarSingto dan krist sudah menjalin hubungan selama 8 tahun namun di dalam hubungan itu hanya ada cinta sepihak karna krist tak pernah mencintai singto. Karna cintanya yang semakin hari semakin besar terhadap krist membuat singto nekat melakukan hal g...