30

1.8K 342 167
                                    

4 Hari Hyunseok tak sadarkan diri, dengan detak jantung yang selalu saja tidak stabil, dokter dibuat bingung dengan keadaan Hyunseok saat ini, dia tidak menemukan apa apa di dalam tubuh Hyunseok, Dan saat di periksa pun tak ada yang salah.

Sampai Dokter Hwang memanggil dokter Jeon untuk membantu nya.

"Bagaimana, Jungkook? Ada yang salah?" Tanya Minhyun.

Jungkook menggeleng, "Tidak ada yang salah di tubuh anak ini, kau bilang dia kelelahan?"

Minhyun mengangguk, "Di awal dia memang kelelahan, tapi saat aku kembali memeriksa keadaan nya, tiba tiba saja detak jantung nya tidak stabil"

Jungkook mendengarkan penjelasan Minhyun sembari mengatur alat alat untuk mengatur keadaan Hyunseok.

"Baiklah, kita coba satu kali lagi, jika memang ini tidak ada perubahan, kita bawa anak ini ke Rumah sakit Dokter. Cha" Ucap Jungkook setelah menyelesaikan mengatur alat alat itu.

Minhyun mengangguk paham, mereka berdua mengatur beberapa sisa alat bantu nya dan melirik ke arah alat pendeteksi detak jantung.

Sangat lemah.

Jungkook menghela nafasnya, dia takut pasien nya ini kenapa napa. Dan pada akhirnya mereka berdua keluar untuk menemui kerabat Hyunseok.

Ceklek

Heeseung bangkit dari duduknya, disusul Jay dan anak anak.

"Dokter, gimana? Ada perubahan pada teman saya kan, Dok?" Tanya Heeseung dengan raut wajah berharap.

Jungkook menepuk pundak Heeseung, "Kita tunggu sekali lagi ya? Saya juga berharap ini berhasil dan akan ada perubahan, detak jantung nya semakin lemah"

Lemas, Jay yang mendengar pun segera menahan tubuh Heeseung yang sedikit goyah, "Bang, tenang tenang.."

"Saya dan dokter Hwang permisi dulu ya, Kuatkan doa'nya" Jungkook dan Minhyun pergi.

Jay menuntun Heeseung untuk duduk kembali di kursi, tangannya merangkul pundak temannya itu.

"Gue yakin kali ini terakhir dan Hyunseok bakal sembuh, lo jangaj nyerah gitu, doa lagi, Hyunseok butuh doa' kita"

Diam, Heeseung tak menjawab, dia merasa bersalah pada Hyunseok, seakan akan.. Heeseung membawa keburukan untuk hidupnya.

"Kakak.." Lirihan ni-ki pada Jaeyun.

Jaeyun mendongak dan segera merentangkan tangannya, memeluk ni-ki dengan hangat dan mengusap surai halus milik adiknya, "It's okay adek, everything will be fine, God will work a miracle"

Tangisan ni-ki malahan semakin kencang, anak ini tiada henti menangisi Hyunseok.







"Kamu lihat itu Park Sunghoon?"

"Kamu membuat semuanya berantakan."

Sunghoon menatap sang ayah dengan tatapan tidak terima, "Kenapa jadi Sunghoon yang di salahkan?"

"Ini ulahmu. Ini karena keegoisan dan kesalahan dari dirimu, Park" Tegas Minho.

"Papa, Sunghoon ngelakuin ini semua juga karena Sunghoon mau kembali lagi"

"Tidak akan pernah bisa, Sunghoon!"

"Kamu itu sudah Mati, kamu itu arwah, dan papa gak mau kamu berbuat jahat seperti ini. Papa sudah bilang berapa kali, jangan jadi arwah yang jahat, Park Sunghoon!" Minho kembali menegaskan anaknya, Sunghoon benar benar keras kepala.

Sejak Hyunseok masuk rumah sakit, Sunghoon tiada henti mencoba memasukkan jiwanya kedalam tubuh Hyunseok, yang berakhir membuat Hyunseok semakin melemah.

Mistake and Love / ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang