Setelah beberapa jam yang lalu mendapatkan donoran darah, kini ni-ki sadarkan diri.
Matanya mengerjap untuk terbuka, dan akhirnya dia berhasil membuka matanya.
"Papa.."
Kata pertama yang di ucapkan ni-ki saat itu. Sunghoon mendekat kearah anaknya dan mengusap surai halus milik ni-ki, "Papa disini"
"Papaa.. takut" ni-ki meraih tangan sunghoon untuk di genggam nya, sunghoon membalas genggaman itu dan mengecup kening ni-ki.
"Ada papa, adek gak usah takut lagi ya nak, papa disini. Peluk papa oke"
Tangan kiri ni-ki memeluk leher Sunghoon, sunghoon pun memeluk pelan tubuh ni-ki. Ni-ki mendusalkan wajahnya pada leher sunghoon, sunghoon melepaskan pelukannya.
"Udah, adek istirahat aja ya"
"Papa jangan kemana mana"
"Enggak, papa gak kemana mana"
Sunghoon mundur dan memilih duduk di sofa bersama jay dan heeseung.
Nadhira mendekati ni-ki, anak berumur 17 tahun itu menatap mamanya, "Mama, adek takut"
"Enggak sayang, gak ada orang jahat lagi kok" Nadhira tersenyum dan mengelus pipi ni-ki.
Ni-ki melirik ke arah jungwon yang sedang sibuk merangkul wonyoung "Kakak, sini" merasa terpanggil, jungwon pun menghampiri ranjang adiknya.
"Kenapa?"
"Jangan jauh jauh, mau sama kakak"
Ucapan ni-ki membuat jungwon tersenyum manis, mengusap rambut adiknya lalu mengangguk, "kakak gak kemana mana"
Sunghoon melihat kejadian manis di depannya pun merasa ngantuk, "bang, ijin nyender. Ngantuk." Heeseung hanya mengangguk dan sunghoon pun tertidur di bahu heeseung.
***
Ni-ki tidak mau berlama lama di rumah sakit, akhirnya sunghoon dan Nadhira membawa ni-ki pulang. Untung saja diizinkan, meski harus terus menggunakan obat obat yang di berikan.
3 hari sudah saat kepulangan ni-ki kerumah, ni-ki sama sekali tidak ingin jauh dari Sunghoon.
Jaeyun yang melihat adiknya terus terusan bermanja merasa sangat iri dan kesal, ya, jaeyun akhir akhir sangat sibuk dengan kuliahnya.
Dia memang sekarang jadi tidak begitu banyak waktu untuk mengobrol dengan orangtuanya.
Tapi malam ini karena Sunghoon sedang berkerja, jaeyun memutuskan untuk menemui adiknya untuk memberikan susu.
"Adek?"
"Kakak?"
Jaeyun terkekeh, dia masuk dan duduk di pinggir ranjang milik ni-ki, meletakkan susu manis itu di nakas.
"Enakan gak tangannya?" Ni-ki mengangguk lalu menggerakkan tangan nya, "wih keren, sembuh deh sebentar lagi"
"Iya dong, adek kan keren"
"Iya, adek kakak paling keren. Sekarang bobo yuk, udah jam 12 loh"
Ni-ki menggeleng, "Mau nunggu papa kak, papa tumben belum pulang.."
Jaeyun menyeritkan keningnya, dia pikir papanya sudah pulang sejak tadi. Ternyata belum, jaeyun menyingkirkan pikiran pikiran negatif yang ada di otaknya, dia tidak mau ni-ki juga memikirkan hal yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mistake and Love / END
Teen FictionLearn from a mistake that has happened. Make mistakes a lesson for urself, because u also have to be able to control urself so u don't keep making mistakes ❝Gue bakal selalu jadi papa yang baik buat anak anak, gue mau liat anak anak bahagia sama pil...