Malamnya, pukul 00:30 Heeseung baru saja selesai di bersihkan.
Nadhira dan yang lainnya beristirahat di ruangan Hyunseok, berbeda dengan Sunoo yang meminta izin untuk bertemu dengan Heeseung.
Dan kini, Sunoo sudah menangis setengah jam di samping Heeseung yang sudah tiada.
"Paa, Sunoo harus apa?"
Hancur lagi, hidup Sunoo rusak lagi, kebahagiaan juga hilang. Papa angkatnya kini pergi meninggalkan dirinya.
"Sunoo gak yakin Sunoo bisa, paa.."
Air matanya semakin deras, dadanya terasa sangat sesak, "Sunoo gak punya siapa siapa, Sunoo sama Wonyoung maunya papa, papa bangun.."
Kepalanya terjatuh memeluk tubuh Heeseung, Sunoo kembali hancur, kehilangan orang yang telah di anggap sebagai orangtua itu sakit. Trauma, takut, Sunoo takut dengan hal itu.
Disisi lain.
"Bun, Sunoo dimana?" Tanya kai.
Jennie yang sedang mengusap rambut anaknya mendongak, "Kayaknya ke ruangan Heeseung"
Kai hanya menghela nafasnya dan kembali duduk.
Karin yang melihat suaminya terdiam, menatap ke arah depan dengan tatapan yang kosong, dan wajah yang sedikit pucat pun menghampiri.
"Jay?"
Tak ada jawaban, Jay masih bungkam.
"Sayang?" Karin menangkup wajah Jay, tapi tatapan jay masih kosong, matanya terus menatap ke depan.
Karin sedikit panik, dia terus memanggil nama Jay, membuat orang yang ada disana memperhatikannya.
"Jay jangan diem aja, jaw–
"Bang Heeseung.." itu lirihan pertama yang keluar dari mulut Jay.
"Jay.." Karin memeluk kepala sang suami, Jay mengeluarkan air matanya, dia masih menatap ke arah depan.
"Gak, Sunghoon sama Bang Heeseung masih disini, kita semalem nongkrong bareng kok" Ucap Jay lagi.
"Jay stop" Karin berjongkok, menangkup pipi Jay dan berusaha membuat jay menatapnya, "Jangan gini ya? Ikhlasin mereka berdua, kamu gak sendiri, kamu punya kita semua yang disini"
Karin tidak mendapat jawaban apapun, yang dia lihat hanya mata suaminya yang terus mengeluarkan air mata, dengan cepat karin memeluk Jay lagi.
Kai menghampiri Karin dan Jay, Perlahan Kai memerintahkan Karin untuk melepas pelukan nya, karin hanya menurut dan melepas pelukan nya, dia mundur.
Melihat Jay yang masih menatap ke arah yang sama, Kai menekan kening Jay dengan ibu jarinya dan memejamkan mata.
Setelah itu Kai melepaskan jarinya, dia melihat Jay yang melihat sekeliling seperti orang kebingungan, "Bang Heeseung? Sunghoon?"
"Jay, liat sini" Kai meraih pundak Jay, menatap Jay yang sedang mencari kedua orang itu. "Mereka udah gak ada, kamu harus ikhlas, jangan gini, tenang Jay, berdoa. Mereka butuh doa kamu"
Jay menggeleng, "Gak om, semalem kita bertiga abis nongkrong kok di cafe biasa, bareng asahi juga"
Jay berusaha bangun dari duduknya namun di tahan lagi oleh Kai, "Stop Jay stop, itu masa lalu. Lihat sekarang, sebut nama Tuhan Jay, jangan begini."
Merasa pusing, Jay menunduk, memori memori beberapa jam yang lalu bermunculan di kepalanya, Jay kembali menangis, Kai yang paham segera memeluk Jay, Kai bisa merasakan Jay meremat bajunya dengan kuat, anak itu melepas emosi nya.
![](https://img.wattpad.com/cover/290700840-288-k102866.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mistake and Love / END
Teen FictionLearn from a mistake that has happened. Make mistakes a lesson for urself, because u also have to be able to control urself so u don't keep making mistakes ❝Gue bakal selalu jadi papa yang baik buat anak anak, gue mau liat anak anak bahagia sama pil...