Hari ini, adalah hari pernikahan Hyunseok dan Nadhira.
Gedung pernikahan sudah ramai, tamu tamu sudah berdatangan, Nadhira dan Hyunseok sudah saling menguntungkan perjanjian baru, dan juga sudah saling memakaikan cincin di jari mereka.
"Cium lah sekarang!" Teriak William dari bangku tamu.
"Wah iya cium!"
"Ayok first kiss lo Seok!"
"Ayok Hyunseok!"
"Gass!"
"Ayok! Cium! Cium! Cium!"
Hyunseok bingung saat teman temannya berteriak keras dari arah sana, matanya menatap Nadhira ragu, tangannya mulai menangkup wajah Nadhira, mendekatkan wajahnya, Nadhira dapat merasakan deru nafas hangat milik Hyunseok.
"Boleh?" Bisik Hyunseok di hadapannya.
Belum menjawab, Nadhira memejamkan matanya terlebih dahulu "Sunghoon, maaf."
"Bukan masalah, lanjutkan, sayang."
Entah itu halusinasi Nadhira saja atau memang ada suara Sunghoon yang membisik di telinganya. Nadhira kembali membuka matanya, menatap manik mata milik sang suaminya di depan.
"Sayang? Boleh?" Tanya Hyunseok lagi.
Nadhira menganggukkan kepalanya perlahan, setelah mendapat persetujuan dan izin dari sang istri, Hyunseok mulai menempelkan bibir mereka berdua.
Awalnya hanya menempel, namun dengan lembut bibir Hyunseok membuka mulut Nadhira tanpa izin,
kini kecupan itu berubah menjadi lumatan yang hangat, lembut, dan pelan. Hyunseok sangat berhati hati, keduanya sama sama memejamkan mata.Dari sebelah sana, Jennie di peluk Rosè, karena dia menangis melihat anaknya kembali bertemu dengan kebahagiaan, tangannya masih meremas foto pernikahan Sunghoon dan Nadhira dulu, kini dia memeluk erat foto itu.
"Jennie, udah jangan nangis, kita bahagia ya" Rosè terus mengusap pundaknya.
Mata jennie masih memandangi anaknya yang sedang berciuman, "Nak, Sunghoon.. bahkan kalian dulu gak pernah ngelakuin hal semanis itu di pelaminan. Dulu kalian seakan musuh yang di paksa nikah, Nadhira menolak semua sentuhan kamu Hoon, maaf, maafkan anak Bunda"
Tangisan Jennie semakin deras, foto itu masih terpeluk di dadanya.
Kembali ke Nadhira, dia memejamkan matanya bukan sekedar memejamkan mata saja, dia menangis, merutuki kebodohan dirinya selama hidup ini, dia pasti menyakiti Sunghoon, dia pasti akan di benci Sunghoon.
Hyunseok yang menyadari Nadhira menangis pun melepas tautan tersebut, dia beralih memeluk Nadhira dengan erat, mengusap kepala istrinya dengan halus, berbisik hal menenangkan untuk Nadhira.
Semua tamu bertepuk tangan, para tamu pun ikut terharu.
Jaeyun, anak itu menangis di pelukan Jay, hatinya terasa tergores banyak pisau, mamanya menikah lagi.. mama nya meninggalkan papa nya, saat ini Jaeyun merindukan papa nya.
"Jaeyun, kenapa?" Tanya Jay.
"Papa, papa pasti marah.." lirih Jaeyun.
Jay terkekeh pelan, lalu menepuk pundak Jaeyun, "Gak, papa kamu gak akan marah. Jaeyun bisa sesuatu gak? Om dari tadi ngerasa dingin loh, pasti papa kamu, Heeseung, yang lainnya. Mereka hadir disini, gak ada yang marah. Selagi mama kamu bahagia, papa kamu pasti bahagia, Jaeyun terus doain papa ya? Jangan pernah lupa, dia juga papa kandung kamu. Inget juga, jangan lupa doain yang lain"
Jaeyun mengangguk paham, dia mengerti lagi sekarang. Dia harus bahagia juga bersama kehidupan dan buku barunya, Jaeyun harus membawa adik, mama, dan papanya senang, meski jarak mereka kini sudah jauh sekali, tapi Jaeyun akan terus melakukan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mistake and Love / END
Подростковая литератураLearn from a mistake that has happened. Make mistakes a lesson for urself, because u also have to be able to control urself so u don't keep making mistakes ❝Gue bakal selalu jadi papa yang baik buat anak anak, gue mau liat anak anak bahagia sama pil...