Maaf lama up, gak keburu buat yang baru😭
Jangan tinggalin lapak ini ya. Tolong vote dan komennya tambahin. Ingetin kalo aku lama up. Okey?•••
Ada masa ketika seseorang akan berubah asing. Mau tak mau, siap tak siap, hal itu pasti akan terjadi.
🥀🥀🥀
"Al, jangan pergi ya. Mungkin ini kedengarannya klise, tapi aku bener-bener butuh kamu."
Dulu kalimat dari Genta tersebut membuat Alya merasa begitu berharga. Rasanya seolah ia menjadi orang paling berarti di hidup Genta.
Namun, seperti halnya kalimat yang pernah Alya dengar. Ada masa dimana orang pasti akan berubah. Ia tak sangka perubahaan itu akan terjadi juga pada Genta. Kini Alya sadar jika kalimat klise yang Genta katakan itu adalah omong kosong. Nyatanya orang yang katanya tak pernah mau ditinggal pergi oleh Alya, justru dia sendiri yang meninggalkannya. Bahkan tanpa berpamitan, dia tiba-tiba menghilang.
Bukan hanya sehari dua hari dia menghilang. Bahkan sampai sebulan lebih Genta hilang kabar. Alya mencoba mencari tahu keberadaan Genta ke mana-mana, tapi tak ada info apa pun soalnya. Alya takut Genta kenapa-kenapa. Entah berapa banyak air mata yang Alya keluarkan setelah Genta menghilang. Namun kemudian, disaat Alya sudah mulai menyerah mencari dan mengharapkan kehadirannya, tiba-tiba saja pesan dari surel tak dikenal itu muncul.
[Alya, aku Genta. Maaf karena menghilang tiba-tiba, dan gak ada kabar sama sekali selama ini. Saat ini aku sedang ada di Jepang, semua terjadi begitu cepat juga mendadak sampai-sampai aku kelabakan dan gak sempat hubungin kamu selama ini. Tolong balas pesan ini, aku akan jelaskan kalau kamu sudah balas.]
Sebulan lebih dia pergi, apa mungkin tidak ada waktu sama sekali untuk menghubunginya? Alya memang merasa sedikit lega karena Genta ternyata baik-baik saja, tapi disamping itu Alya juga merasakan kekecewaan yang begitu besar padanya. Hatinya hancur karena menyadari bahwa Alya tak sepenting itu di hidup Genta sampai-sampai dia bisa mengabaikannya selama ini.
Genta bilang dia akan menjelaskan ketika Alya membalasnya. Namun, Alya sama sekali tak butuh penjelasan apa-apa lagi. Ia sudah tak mau peduli lagi dengannya. Saat pesan itu datang saat itu pula Alya memilih menyerah dengan perasaannya. Kemudian bersama dengan pesan balasan darinya, Alya mengakhiri hubungan mereka.
[Aku gak butuh penjelasan apa-apa lagi. Pesan kakak udah cukup buat aku paham kalau aku ga sepenting itu buat kakak. Semoga kakak senang di sana. Aku harap kita gak akan ketemu lagi, tapi kalau misalnya nanti kita gak sengaja ketemu, tolong pura-pura aja saja gak kenal. Makasih atas semuanya.]
Setelah itu Alya memblokir semua kontak dan akun sosial media milik Genta, juga mengganti akun surelnya. Membuang semua barang-barang yang berhubungan dengan Genta supaya dia bisa menghilangkan semua kenangan manis dengan cinta pertamanya itu. Namun, ternyata membuang semua barang yang berkaitan dengan Genta, tak serta merta membuatnya bisa melupakan perasaannya begitu saja. Selama beberapa lama, Alya masih saja larut dalam kesedihannya.
Sampai kemudian dia bertemu dengan Rama. Satu-satunya orang yang bisa membuatnya kembali jatuh hati, membantunya untuk bebas dari kekangan kenangan bersama Genta. Namun kini, ketika Alya sudah merasa berhasil untuk itu, tiba-tiba saja Genta muncul lagi dan mengusik ketentramannya. Kedatangan Genta seolah berusaha meruntuhkan tembok pertahanan yang sudah Alya bangun susah payah.
"Alya, kenapa kamu gak ngabarin kalo udah sampe?" Setelah tadi mondar mandir dari sudut satu ke sudut lainnya, akhirnya Alan menemukan adiknya yang sedang menyendiri di ayunan pinggir kolam renang. "Untung aja tadi Ima kasih tau kalau dia—" cerocosan Alan terhenti ketika dia melihat langsung raut wajah adiknya saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Lead (Toxic) ✓
Ficção AdolescenteTentang kebodohan Alya. Tentang keegoisan Rama. Dan tentang hubungan setengah hati yang mereka pertahankan. Apa akan hadir kebahagiaan jika mereka terus bersama? Atau pilihan terbaiknya adalah sebuah perpisahan? --- "Aku tau kalo kamu masih cinta sa...