Brak!
"Hazel, buka pintunya!" Pintu kamar Hazel baru saia dibanting pemiliknya dan kini digedor kasar oleh Valdo sambil memanggil namanya.
"Zel, sorry. Open the door. Please," pinta Joshua melemah.
Panggilan-panggilan mereka terus menyuara, menembus dalam bilik kamar yang empunya nama. Sedang di sisi lain, dia yang mereka serukan namanya masih mandi, jelas saja suara mereka kalah dengan gemericiknya air.
"Loh, Den, ngapain kok lesehan di depan pintu kamar non Hazel?" tanya bi Onik. Di tangan beliau ada dua kucing kesayangan Hazel, tak lain tak bukan adalah Luna dan Luki.
"Anu, Bi. Kayaknya Hazel ngambek, deh, sama kita. Tadi di sekolah gak sengaja dibentak Valdo kebetulan pas Joshua marah-marah sama pacarnya, eh, sekarang udah jadi mantan pacarnya," jelas Joshua. Bi Onik manggut-manggut saja dan mengetuk pintu, tak lama kemudian dibukalah pintu tersebut.
"Halo, anak-anak Ami! I miss you so bad," sapa gadis yang kepalanya masih berbalut handuk itu sambil mengelus gemas kepala kedua kucingnya.
"Sini, Bi, Lunanya. Bibi bawain Luki ke dalem, ya."
"Iy-"
"Gak usah, Bi. Biar kita aja," sela Valdo sembari merebut pelan Luki.
"Eum, Bi. Kayaknya Hazel bisa deh gendong mereka berdua. Sini sama Hazel aja." Menghiraukan perkataan Valdo, Luki beralih ke gendongan pemiliknya. "Kalian masuk," suruh Hazel setelah menurunkan dan mendorong pelan mereka.
Baru saja ia akan menutup pintu tetapi gagal saat teringat sesuatu. "Oh, iya, Bi. Pesanan Hazel yang tadi pagi udah jadi?"
"Belum, Non. Baru mau Bibi panggang," jawab wanita paruh baya itu. Setelahnya ia pergi menuju dapur, melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda tadi.
•••
"Zel, kita jangan dicuekin dong!"
"Apa?"
"Jangan dicuekin," ulang Valdo.
"Oh, Luna mau cemilan? Wait, Ami ambilin kayaknya di nakas ada." Sungguh mereka malu, mereka kira Hazel sudah mau bicara dengannya tetapi salah, Hazel mengajak bicara Luna.
"Gue minta cookies lo ya, Zel," pinta Joshua. Berharap kali ini Hazel mau merespon.
"Luki ke mana, Lun? Ohh, sembunyi di selimut. Ya ampun, anaknya Ami lucu banget, sih. Sini-sini ngemil sama Ami." Lagi-lagi dua cowok itu dicuekin.
Di tengah kegiatan Joshua yang mengacak rambutnya frustrasi. Valdo membuka ponsel, beberapa detik kemudian suaranya terdengar. "Oke gugel, cara meluluhkan hati wanita yang lagi ngambek."
"Cara meluluhkan hati wanita yang lagi ngambek dengan meminta maaf, beri pelukan, beri kejutan." Joshua menoleh, tersenyum saat otaknya menemukan beberapa cara agar Hazel berhenti mendiaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Bukan) Sepupu Idaman
Teen FictionCover by Yena Graphic . ☬ re-upload from account he_febry ☬ . . Uwu-uwuan sama sepupu. Apa yang terpikirkan olehmu saat mendengar kalimat tersebut? Namun, jangan salah, kalimat itu nyata adanya dan terjadi pada gadis SMA bernama Hazelna dengan dua s...