Matahari menyusup masuk ke kamar Hazel yang terlelap. Usai nyaman dengan selimut yang ia naikkan hingga menutupi kepala, kali ini ia terganggu dengan bisingnya suara alarm.
"Berisik anjir!" Walaupun demikian dia tetap mematikan alarm, mengumpulkan nyawa, bengong beberapa menit dan kemudian berjalan untuk membersihkan diri.
"Morning, Zel," sapa Joshua. Sepertinya laki-laki itu baru selesai olahraga terlihat dari dahi dan pelipisnya yang penuh bulir keringat. Hazel mengangguk menanggapi sapaan dari sepupunya.
"Oline, let's have breakfast! Joshua, hurry up and take a shower and go to the dining room, we are waiting," kata aunty Che sembari menggandeng tangan Hazel.
"Oke, Mommy!"
Sambil menunggu Joshua mandi dan beberapa anggota keluarga yang belum tiba, aunty Che dan Hazel serta Vanilla berbincang banyak tentang keseharian dua cucu oma Shireen di Indonesia tanpa orang tua.
Kini di hadapan mereka satu persatu menu sarapan dikeluarkan oleh asisten rumah tangga.
"Miss Oline, what would you like for breakfast? Let me prepare," tawarnya ramah.
"No, thank you, Ms. Oline just want milk," pintanya yang langsung disanggupi.
"Sarapan, Zel. Lo kemarin gak ikut malam malem, kan?"
"Hm."
"Hazelna."
"Silent, Jo. Gue lagi gak mood, hari pertama juga!" Joshua membisu.
•••
Ponsel berlogo apel gigit yang tergeletak di meja bergetar menandakan bahwa ada panggilan masuk yang harus dijawab. Sedangkan, si pemilik ponsel masih asyik menikmati relaksasi kakinya melalui air kolam.
Emosinya mulai stabil, sakit yang menjalar dari perutnya perlahan mereda, aturan nafasnya pun tak lagi memburu. Hazel mulai merasakan ketenangan baik fisik maupun batinnya.
Deringan kedua mulai terdengar, mengganggu aktivitas Hazel yang terpejam.
"Ck! Siapa sih, ganggu aja." Dia meraih ponselnya dan kembali ke posisi semula. "Huh, Valdo? Ngapain coba?"
"Assalamualaikum, Zel?"
"Wa'alaikumussalam."
"Zel, lo kapan balik? Gue di rumah sendirian."
"Never!"
"Zel, gue minta maaf masalah kemaren, sumpah gue gak ada maksud buat itu. Zel, balik ya? Gue kangen."
"..."
"Setelah lo pergi, gue juga langsung cabut balik ke Jakarta. Gue pikir lo pulang, lo ke mana, Zel? Gue tanya bi Onik juga beliau gak tau."
KAMU SEDANG MEMBACA
(Bukan) Sepupu Idaman
Teen FictionCover by Yena Graphic . ☬ re-upload from account he_febry ☬ . . Uwu-uwuan sama sepupu. Apa yang terpikirkan olehmu saat mendengar kalimat tersebut? Namun, jangan salah, kalimat itu nyata adanya dan terjadi pada gadis SMA bernama Hazelna dengan dua s...