26. Memaafkan

64 9 0
                                    

Pukul sepuluh pagi Hazel dan Joshua kembali menginjak tanah air

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pukul sepuluh pagi Hazel dan Joshua kembali menginjak tanah air. Senyuman lega berhasil Hazel sematkan. Dia mengembuskan napas panjang sebelum kembali melangkah keluar bandara.

"Hazelnaa!" seru seseorang yang sudah dapat dipastikan siapa dibalik kacamata hitam itu oleh Hazel.

"Gue kangen berat sama lo!" Dibalik pelukan eratnya laki-laki itu berucap.

"Minggir, deh. Mulut lo bau," kata Hazel mengurai pelukan mereka.

"Gue udah sikat gigi, Dodol!" Perhatiannya beralih ke cowok berhoodie hitam berpadu celana pendek coklat susu. "Halo, Joshua!"

Sedangkan yang disapa hanya menaikkan sebelah alisnya dan menggandeng tangan Hazel menuju mobil Rush putih milik Revaldo.

"Yuhuu, mari kita pulang, guys!" girang Valdo. Segera saja mobil itu meluncur ke rumah tempat mereka tinggal. Sikap Valdo seolah menutup mata terhadap kejadian kemarin, ia hanya ingin kembali berdamai dengan keduanya, tak salah bukan?

Ayolah, yang kemarin sudah berlalu biarlah berlalu. Tak perlu diungkit-ungkit lagi.

"Mana seblak gue, Val?" Di tengah perjalanan Hazel membuka suara, ia teringat dengan janji Revaldo jika dirinya pulang akan diajak membeli seblak.

"Ha? Oh, seblak! Ya ya, gue inget! Ayo, kita beli sekarang." Mobil yang semula melaju lurus ke arah rumah, akhirnya membelok ke kiri dan berhenti di depan kedai seblak langganan mereka.

"Kalian cari tempat, gih. Biar gue yang pesen. Zel, selain seblak lo mau apa? Lo juga Jo."

"Seblak seafood mozzarella, basreng pedes sama ice bubble gum, deh," jawab Hazel.

"Gue seblak seafood, sosis bakar sama hot chocolate, Val," balas Joshua.

"Oke, Mba seblak seafood dua, seblak seafood mozzarella satu. Basreng pedes satu, sosis bakar satu, bakso bakar mayo satu. Ice bubble gum satu, hot chocolate satu dan ice lemon tea satu," lafal Valdo menyebutkan pesanan mereka. Sedangkan Joshua dan Hazel sudah duduk dengan tenang.

•••

"Permisi, Mas, Mba, ini pesanannya. Silakan dinikmati," tutur seorang waiters mengantarkan pesanan mereka. Disusul seorang lagi dengan nampan yang sama.

Ketiganya menikmati makanan dengan tenang tanpa suara. Setelah beberapa makanan yang disajikan habis, mereka berdiam tanpa satupun yang membuka suara. Padahal sebelum kejadian itu, makan roti panggang pun mereka berisik luar biasa.

"Hazel, lo udah maafin gue, kan?" tanya Valdo ragu-ragu.

"Gue kenyang sekarang gue ngantuk, ayo pulang!" Tanpa menghiraukan Valdo, ia menarik lengan Joshua untuk kembali ke mobil. Valdo yang ditinggal hanya pasrah lantas membayar semua pesanan, kemudian berlalu ke mobil dan pulang.

•••

"Assalamualaikum, Bibi. Luna, Luki, ini Ami pulang!" seru Hazel saat kakinya di ruang tamu.

(Bukan) Sepupu IdamanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang