10

28 3 0
                                    

Happy reading!

Hyunsuk pusing memikirkan semua kejadian ini. Dimulai dari sms dari nomor tak dikenal, Yedam yang keracunan dan meninggal, Mashiho yang menghilang entah kemana, adiknya Soobin yang tiada karena kecelakaan, dan sekarang Haruto yang dibunuh dengan sadis.

Sebenarnya apa motif pelaku melakukan semua ini?apakah memiliki dendam?namun mereka tidak pernah memiliki musuh sama sekali. Selama kurang lebih 3 tahun pertemanan mereka, semuanya baik-baik saja. Namun kenapa mendadak menjadi kacau seperti ini?

Ditengah sibuknya Hyunsuk melamun dengan keresahannya, dari arah belakang Yeonjun menepuk pundak nya dan belum disadarinya bahkan saat Yeonjun tepat berada di depannya.

"Suk",panggil Yeonjun

"Woy"

"Choi Hyunsuk!"

"Eh astagfirullah!", pekik Hyunsuk

"Ngapain nyebut?lu nonis"

"Oiya maap", jawab Hyunsuk dengan cengirannya.

"Lagian lu ngapa sih manggil nggak bisa kalem dikit ngapa"

"Dih nyalahin lu. Lo ngelamunin apa ha?", tanya Yeonjun

"Nggak"

Nggak katanya? terus tadi dipanggil panggil kagak nyaut,diteriakin malah kaget,itu apa kalo kagak ngelamun?

"Lo pasti mikirin kejadian kejadian konyol itu kan?lo pernah ngira nggak sih kalo semua kejadian ini aneh? terutama hilangnya Mashiho. Kenapa tiba-tiba dia ngilang?terus pas kita semua baru nyampe ke rumah ini,warga yang ada di desa ini seolah olah menghindari rumah ini dan nggak mau ada di dekat rumah ini dan sekitarnya",Yeonjun

"Gue malah nggak sadar kalo warga sini ngindari ni rumah. Gue sebenernya nggak peduli tentang itu, tapi yang gue takutin gimana kita kedepannya? Apa kita bakal terus bersama atau terpecah belah nantinya ", Hyunsuk

"Jangan berpikir negatif, nggak baik",Yeonjun

"Ya gue ya maunya gitu,tapi semua kejadian ini seakan akan menuju perpecahan kita semua suatu saat nanti "

"Nah iya!itu!itu keinginan pelaku agar kita semua terpecah belah karena saling mencurigai dan berakhir kita akan jauh. Ngerti kan maksud gue?",jelas Yeonjun

Dan Hyunsuk menjawabnya dengan anggukan.

"Weh ngobrol apaan nih?kayak serius banget", tanya Yoshi yang tiba-tiba datang menghampiri mereka berdua dengan membawa keripik kentang di tangannya.

Yeonjun dan Hyunsuk saling pandang seolah olah sedang saling berbicara dalam diam mengisyaratkan untuk tidak memberitahukan pembicaraan mereka kepada Yoshi.

"Nggak, bukan hal yang penting", jawab mereka secara bersamaan.

"Minta nggak? ",tanya Yoshi sambil menyerahkan keripik kentangnya pada Hyunsuk dan Yeonjun.

"Minta", jawab Yeonjun seraya menyodorkan tangannya.

"Nggak mau ah",ucap Yoshi lalu melenggang pergi meninggalkan mereka berdua.

"Yeu dasar!"

Gue tau apa pembicaraan kalian tadi,batin Yoshi saat melangkah pergi.

****

Kasus kematian Haruto belum terselesaikan hingga 5 hari berlalu lantaran pihak berwajib belum menemukan bukti bukti yang kuat untuk menemukan pelaku. Jelas kasus ini adalah pembunuhan, bukan bunuh diri ataupun dimangsa hewan buas . Namun, penelitian kasus ini diberhentikan secara mendadak dan tidak dilanjutkan lagi. Alasannya karena tidak segera ditemukannya bukti bukti jelas sehingga polisi dengan mudahnya menyimpulkan bahwa kematian Haruto penyebabnya adalah karena hewan buas mungkin lepas dan berkeliaran di desa, karena desa ini kebetulan memang dekat dengan hutan. Mereka semua sebenarnya tidak terima jika pihak berwajib menghentikan penelitian kasus ini begitu saja.

Junkyu pun tetap berpikir bahwa kematian Haruto, pelakunya adalah Asahi. Namun ia jelas tidak mau mengungkapkan kepada yang lainnya dikarenakan takut dicurigai karena menuduh tanpa bukti yang jelas. Junkyu merasa alasan Asahi saat itu sungguh tidak masuk akal! Sejak kapan dia memiliki dompet seperti itu?. Dan Junkyu yakin sekali bahwa yang dilihatnya 6 hari yang lalu adalah sebuah pisau yang terlumuri darah berada di kantung belakang celana Asahi. Ia tidak mungkin salah lihat! . Jika begitu, Junkyu yang akan turun tangan menyelesaikan kasus ini tanpa dibantu siapapun, karena untuk saat ini, Junkyu memutuskan untuk tidak mempercayai siapapun itu.

Kini Junkyu sedang menguping pembicaraan Asahi dengan orang yang ditelponnya. Suara Asahi hanya samar samar terdengar karena berbicara dengan pelan. Hanya beberapa yang ditangkap oleh telinga Junkyu yang membuat dirinya cukup terkejut. Yang didengarnya adalah kata "mati" dengan kekehannya seakan menertawakan sesuatu yang sudah mati.

"Tugas kita berjalan dengan lancar ho", ucap Asahi dengan orang di seberang yang ditelponnya.

Apa?kita?siapa itu ho?, batin Junkyu dengan pertanyaan pertanyaan yang bersarang di kepalanya.

Setelah Asahi selesai menelpon, Junkyu segera pergi dari tempat ia berpijak.

Huh,untung tadi beli dompet itu sebelum balik kesini, batin Asahi setelah ia menelpon.

Junkyu kini berada di kamar sendirian. Ia memikirkan apa yang didengarnya tadi saat Asahi menelepon. Dalam pikirnya, ia bertanya tanya apa maksud dari kata mati?dan kenapa setelah mengucap kata itu Asahi tertawa?tugas kita berjalan dengan lancar maksudnya? Siapa yang dipanggil ho?. Pertanyaan pertanyaan itu membuat Junkyu semakin curiga pada Asahi. Apa mungkin dia itu Asahi? Jika memang benar, dugaan nya selama ini salah? Tapi tidak mungkin! Tapi bisa jadi Asahi adalah anak buahnya bukan?

Argh! Gue pusing mikirin ini semua! Apa mungkin gue bisa menyelidiki kasus ini sendirian?, batin Junkyu yang merasa membutuhkan bantuan menyelesaikan kasus Haruto. Tapi ia rasa tidak meminta bantuan pada yang lainnya. Karena semua ini masih menjadi misteri sehingga Junkyu tidak bisa dengan mudah percaya pada siapapun itu, terutama teman temannya.

Junkyu beranjak meninggalkan kamar tersebut. Ia tiba-tiba  merasa lapar, padahal sudah jam 10 malam. Tidak terasa waktu berjalan begitu cepat. Bahkan ia tidak menyadari bahwa Hyunsuk, Yoshi,dan Yeonjun sudah berada di kamar sekitar setengah jam yang lalu. Mereka sempat mencoba menyadarkan Junkyu yang melamun, tapi karena tetap terabaikan ya sudah.

Setelah sampai di dapur, ia membuka lemari dapur yang disana terdapat banyak mie instan. Junkyu memutuskan untuk membuat mie saja. Sepertinya mereka semua sudah berada di kamar karena terlihat sepi. Junkyu sebenarnya sedikit takut keluar kamar sendirian di jam malam seperti ini, namun perutnya protes ingin segera mendapat makanan, jadi Junkyu mencoba melawan rasa takutnya.  Junkyu takut jika tiba-tiba ada hantu yang mengagetkannya seperti di film-film atau ada yang mencoba mencelakai nya karena dia harus waspada saat ini.

Dug dug dug
(Suara tangga)

Suara itu membuat pergerakan Junkyu yang sedang memberi bumbu pada mie yang dimasaknya terhenti. Junkyu menolehkan kepalanya ke arah tangga karena merasa sepertinya ada yang turun tangga, tapi saat dia menoleh, tidak ada siapa siapa di sana.

_



Maaf ya lama nggak update 🙏 hp sy rusak huaa!😭. Ini pakai ponselnya kakak sepupu ku. Sekali lagi maaf oke


Al_eVIA

HOLIDAY? ||TXT & TREASURE||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang