5

26 5 0
                                    

Happy reading!


Sudah terhitung dua Minggu semenjak kepergian Yedam yang masih saja mendatangkan kesedihan kawan-kawannya. Sedangkan teror terus berlanjut dengan nomor tidak dikenal itu setiap harinya mengirimkan pesan kepada mereka yang berisikan kata-kata yang sukses membuat mereka semua waspada akan bahaya yang datang secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan mereka.


Masing-masing menjaga diri dari siapapun yang ada di dekat mereka, terkecuali jika mempercayai salah satunya atau bahkan lebih dari satu, maka akan diajaknya orang tersebut untuk bekerja sama dengannya dengan maksud menyelesaikan masalah tersebut. Seperti halnya dengan dua lelaki yang berada di taman belakang rumah.
Membicarakan tentang bagaimana mereka harus mengatasi situasi yang tidak dapat dianggap sepele ini.

"Tae,"panggil Mashiho dengan mimik wajah yang sedikit gusar.

"Hm?" Taehyun menjawabnya hanya dengan dehaman.

"Lu ngerasa nggak sih kalo masalah saat ini tuh datang semenjak kita di rumah ini?" tanya Mashiho yang hanya dijawab anggukan oleh orang disebelahnya itu.

"Tae,lo mau ikut gue nggak?"ajakan Mashiho berharap Taehyun mau ikut dengannya.

"Hm? kemana?" Taehyun sedikit menautkan alisnya bertanya kemanakah Mashiho itu mengajaknya. Taehyun mengerti sebenarnya maksud dari kalimat tanya yang dilontarkan temannya itu.

"Pergi dari sini tanpa sepengetahuan siapapun lalu kita akan melaporkan kejadian ini secara diam-diam ke pihak berwajib untuk menyelidiki kasus ini, namun jangan sampai yang lain tau apa yang gue omongin ke lo saat ini," jelas Mashiho panjang lebar.

"Kenapa?" tanya Taehyun yang membuat Mashiho sedikit kurang paham mengapa Taehyun malahan bertanya 'kenapa'?

"Apanya?" Mashiho meminta penjelasan untuk mengetahui maksud Taehyun bertanya demikian.

Taehyun menghela nafas sejenak lalu bertanya kembali ke Mashiho dengan pertanyaan yang lebih jelas.

"Kenapa ngajak gue?" Taehyun mengulang pertanyaan ,namun dengan kalimat yang dipahami Mashiho.

"Ya karena gue percaya sama lo. kenapa? karena gue nggak nemuin hal mencurigakan dari diri lo dan juga gue pun gatau kenapa gue bisa punya rasa kepercayaan kayak gini ke lo" jelas Mashiho yang malah membuat Taehyun sedikit membendung air di kedua mata besarnya. Karena Taehyun tidak mau terlalu dipercayai seseorang dan juga Taehyun tau bahwa sebentar lagi tinggal menunggu waktu menit atau bahkan detik dia akan menghilangkan rasa percaya Mashiho kepadanya.

Taehyun memeluk Mashiho dan Mashiho pun memeluk Taehyun dengan erat, dan di saat itulah yang tidak diinginkan oleh keduanya terjadi. Taehyun menusuk perut Mashiho tepat di bagian lambung membuat Mashiho tercekat dan terkejut dengan apa dilakukan oleh orang yang ia percayai itu.


"L-lo," ucap Mashiho terbata-bata
merasakan rasa sakit luar biasa menjalar terutama di bagian perut.

"Hiks maafin gue bang... jangan percaya sama gue.....gue ngelakuin ini karna terpaksa, maaf bang," Taehyun berkata dengan air mata yang mengalir deras di matanya.

"I-iya...tapi lo harus janji...k-kalo udah puncaknya bantuin teman-teman kita ya?....j-jangan pelakunya"

Taehyun menganggukkan kepalanya menandakan bahwa ia akan berjanji untuk membela yang benar jika sudah puncak permasalahannya, sesuai apa yang Mashiho minta padanya.

Mata hitam legam milik Mashiho perlahan menutup bersamaan dengan detak jantung yang berhenti berdetak, setelah melihat bahwa Taehyun sudah berjanji dengan apa yang dimintanya.


Ting!


Ponsel Taehyun berbunyi. Menandakan ada pesan masuk dan ia langsung merogoh saku celananya. Dilihatnya pesan yang dikirimkan padanya.

Inget!kalo dah selesai,seret ke kamar no 5! Jangan sampai ketahuan! Sedikit aja lo lalai lo gue habisin!

Seperti itulah pesan yang dikirimkan padanya. Taehyun jelas saja tidak mau melakukan ini, tapi dia terpaksa karena jika tidak mau ia dan keluarganya akan dibinasakannya oleh anjing anjing tidak bermoral itu.

Setan lo, gue bakal akhirin ini secepatnya,batin Taehyun berkata.

****


"Hhh selesai,bang sekali lagi gue minta maaf ya? semoga lo tenang disana. Maaf gue egois."

Taehyun selesai menempatkan raga Mashiho yang sudah tidak bernyawa di kamar no 5 sesuai apa yang diperintahkan orang itu.

Taehyun keluar dengan hati-hati berusaha agar tidak ada yang mengetahuinya keluar dari kamar itu.

Saat hampir pergi dari hadapan pintu, Taehyun dikejutkan dengan kedatangan Beomgyu.

"Tae," panggil Beomgyu saat Taehyun baru ingin pergi.

"Lo ngapain di depan pintu kamar ini?" lanjutnya.

"Ah... tadi gue cuman lewat aja terus kebetulan berhenti pas ada notifikasi,gue kira apaan ternyata notifikasi ruang penyimpanan hampir habis hehe," jawab Taehyun berusaha untuk menetralkan suaranya agar tidak dicurigai.

"Wajar sih kalo gitu,kan lu nyimpen file matematika dan pacar lo fisika itu banyak bener," ucap Beomgyu.

"Ya udah gue pergi dulu mau nyamperin Jaehyuk buat ngajak mabar," lanjutnya kemudian berlalu pergi.

Setelah Beomgyu berpamitan pergi, Taehyun menghembuskan nafas lega. Taehyun sebenarnya ragu dengan jawabannya tadi karena ia merasa sedikit aneh,tapi ternyata Beomgyu terlihat tidak menaruh curiga pada Taehyun, syukurlah.

Ting!

Ponsel Taehyun berbunyi lalu ia segera melihat notifikasi apa yang ia dapat.

Hah ternyata dari orang itu lagi.

Gue mantau lo dari jauh. lo hampir ketauan bodoh! selanjutnya nanti jangan sampai gagal!

Seperti itulah isi pesan yang ia dapatkan dari orang itu.

Taehyun mengelilingkan pandangannya dan ia melihat dibalik dinding dekat ruang tamu sana terdapat orang yang tadi baru saja mengirimkan pesan menatap dengan sorot mata tajam kearahnya.



Sorry lama nggak update 🙏🏻


Leivy_a2

HOLIDAY? ||TXT & TREASURE||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang