33. Ketemu

88 10 0
                                    

BUGH!

Dirga tak memberikan celah untuk pria itu bergerak. Dirga lebih dahulu memukul pria itu, dan di ikuti dengan menodongkan senjata api di kepalanya.

Bukannya takut, pria itu tertawa terbahak-bahak membuat Dirga semakin kesal, dan langsung menarik pelatuk nya, tapi dengan seketika, Dirga terlempar jauh membuat senjata api nya juga terlempar.

BUGH!

Bruk!

"Akh!"

"Ayo bangun!" bentak pria itu

Dirga berusaha untuk bangkit kembali, dan di bantu oleh Davi.

"Siapa Lo sebenarnya?" tanya Davi

"Apa untungnya buat saya?"

"Gue nggak suka basa basi nj*Ng!" teriak Davi

"Berikan saya gadis itu, dan kalian semua akan selamat," ucap pria itu.

"Ahahaha.... Jangan harap!"

BUGH!

BUGH!

"Jangan. Pernah. Lo. Sentuh. Adik. Gue!" teriak Davi

Di ujung sana, Audy berusaha untuk tetap tenang dan tidak memberontak.

Pria paruh baya di balik topeng itu, membuatnya sangat penasaran dan ingin memberikannya hukuman.

"Hahaha... Gadis akan baik-baik saja denganku."

"Shit! Lo siapa ogeb! Gue nggak bakal kasih adik gue sama Pedofil dan psikopat kayak Lo!"

"Akhhhh!!!! Saya mau gadis itu!"

"Lo makin ke sini, makin gila ya!"

BUGH!

BUGH!

BUGH!

Pria itu tersungkur ke lantai, akibat begoman dari Dirga yang sudah murka dengan tindakannya.

"Apa kita sudah pernah bertemu?"

Alih-alih memukuli pria itu, kini Audy mendekatinya dan menanyakan hal tersebut kepada pria itu.

Dengan tenang, pria itu menunjukkan sebuah foto kepada Audy.

Audy menyipitkan matanya dan meneliti foto tersebut, ia kembali melihat pria di hadapannya.

Ia pun mundur dan membuat pria itu langsung bangkit lalu mendekatinya. Tapi, dengan cepat Dirga dan Davi mencegahnya.

"Maudy, dimana Maudy?!" teriak Audy

Davi dan Dirga pun langsung menatap kaget ke arah Audy yang sudah menangis histeris sambil memeluk foto tersebut.

Davi yang penasaran dengan foto itupun, langsung menggambil foto itu dari tangan Audy.

Deg!

Davi meremas foto itu dan membuangnya sembarang.

"Bang*at! Dimana adik gue?!" ucap Davi sembari Mencekik leher pria itu.

Terlihat pria paruh baya itu kebingungan dengan apa yang terjadi, pasalnya gadis yang ada di foto itu adalah gadis yang ada dihadapannya itu, tapi kenapa mereka malah menanyakan keberadaan gadis yang jelas-jelas sudah ada di hadapannya itu.

"Apa maksud kalian? Saya tidak akan bisa di permainkan."

Mengetahui apa maksud dari pria paruh baya itu, Davi segera melepaskan tangannya dari lehernya.

"Adik gue kembar. Yang Lo maksud di foto itu, dia adalah adik dari gadis yang Lo mau itu. Ngerti?! Dan sekarang... Dimana adik gue?!"

Pria itu kemudian melepaskan topengnya. Dan ...

"Siapa anda sebenarnya?" tanya Audy

Pria itu mengangkat kedua tangannya.
Ia menggelengkan kepalanya.

"Saya tak tahu apa-apa. Saya hanya di suruh oleh bos saya."

"Siapa bos Lo?"

"Maaf saya tidak bisa memberitahukannya."

"Siapa anj*Ng!!!"

Lagi-lagi Davi menarik kerah baju pria paruh baya itu.

Melihat wajah Audy yang sangat menyayangkan itu, pria itu pun, melepaskan tangan Davi secara perlahan dan mengangkat kembali kedua tangannya.

Ia pun mundur dan tetap dengan tangan yang di angkat.

"Tunggu, saya ada sesuatu yang kalian harus tahu."

Audy langsung menghampiri pria itu saat tahu apa yang ia keluarkan dari bawah sofa yang ada di ruangan tersebut.

"Saya tidak akan memberitahukan siapa yang menyuruh saya, tapi dengan ini kalian bisa menemukan siapa yang kalian cari."

"Koper biru."

Audy, Dirga, dan Davi Langsung mengerumuni koper itu dan mulai membukanya.

"Lo yakin ini kopernya?" tanya Dirga.

"Hm, gue yakin, warna kesukaan gue biru."

"Hm, tau kok."

Perlahan Audy membuka koper tersebut, dan....

Mereka menyipitkan mata mereka masing-masing.

Pasalnya, benda-benda yang ada di koper tersebut tak asing di mata mereka. Terutama Dirga.

"Ini... Ba-baju Tasya!" ucap Dirga, saat melihat baju yang ada di dalam koper tersebut.

Ia segera mengambil baju itu lalu menciumnya. Dan yah, setitik air mata pun turun dari mata Dirga.

Ia begitu rindu dengan bau itu, bau stroberi khas Tasya.

"Ini sebenarnya apa?" tanya Dirga.

Davi menepuk pundak Dirga lalu tersenyum tipis, Lo juga pasti bakal tau, apa yang Lo tanyain itu.

"Lah, psikopat itu mana?" tanya Davi, saat menyadari pria itu sudah tak ada di tempat yang tadi.

"Udah, kita sudah dapat jalannya," ucap Audy

"Maksud Lo?" tanya Dirga

"Nih," ucap Audy, sembari menunjukkan sebuah kunci kecil.

"Kunci apa?" tanya Davi

"Rofftop."

"Kok Lo bisa tau?"

"Iya, karena ini, tertulis Lantai 20. Dan lantai 20 itu, cuman ada 1 ruangan," jelas Audy.

"Ya sudah, tunggu apalagi, ayo," ucap Dirga

"Hm."

Davi kembali menutup koper tersebut dan membawanya ke atas. Dan seperti sebelumnya Audy membantu Amora untuk berjalan, sedangkan Dirga, ia memandu jalan.

Minggu, 16 Januari 2022
Sannah Aurora
33





Secret Mask (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang