16. Kecelakaan?

187 10 0
                                    

"Tasya!"

"Iya kak."

Tasya yang sedang asyik membaca buku sembari duduk di balkon kamarnya, kini ia harus turun ke lantai 1 untuk memenuhi penggilan dari sang kakak Vidya.

"Kenapa?"

"Beliin gue es krim Cornetto."

"Loh, kan di kulkas masih ada stoknya kak."

"Gue mau yang cokelat. Di kulkas tinggal stroberi aja."

"Ya udah. Makan itu aja kak. Lagian ini udah malam, nggak mungkin banget gue keluar."

"Kenapa nggak mungkin?"

"Yah sepi lah kak. Mana berani gue."

"Nggak mau tau. Pokoknya harus, ada."

Tanpa meminta persetujuan dari Tasya, Vidya menarik tangan adiknya itu dan memberikan selembar uang dengan nominal Rp.10.000.

"Minimarket di depan mahal kak. Uang Lo nggak cukup."

"Ya, dicukupin lah."

"Tapi kan, gue-"

"Akh... Lama banget sih Lo... Sana, cepat!"

Tanpa basa basi, Vidya mendorong badan Tasya keluar rumah. Dengan pasrah, Tasya mengikuti perintah Vidya. Untung saja Tasya mempunyai simpanan uang. Jadi, dia bisa menambah uang sang kakak yang kurang.

🌼🌼🌼

Setelah membeli eskrim sang kakak, kini Tasya kembali pulang ke rumah. Ia mengayuh sepedanya dengan santai.
Saat mau masuk gang rumah, ia tak sengaja melihat motor Dirga melaju melewati nya.

"Mau kemana tu anak?" beo Tasya.

Karena keingintahuannya, Tasya pun membututi Dirga dengan mengayuh sepedanya sekencang mungkin, agar tak tertinggal jejak.

Beberapa menit kemudian, Tasya berhenti di sebuah pohon besar yang tak jauh dari tempat berhentinya Dirga.
Suasana yang ramai, dengan banyak orang yang berpakaian ala-ala anak geng dan deretan motor yang begitu bagus dan keren membuat Tasya sedikit terkejut dengan sahabatnya itu.

"Ngapain Dirga ke sini? Jangan-jangan..."

Dengan cepat, Tasya memarkirkan sepedanya dan berlari menuju kerumunan tersebut.

"Ga, Lo mau ngapain?"

Di tariknya tangan Dirga dari kerumunan tersebut. Ya, sedikit terkejut Dirga saat itu. Tapi, dengan secepat mungkin ia mengubah wajahnya menjadi datar.

"Lo apa-apaan sih, bikin malu gue aja, tau nggak."

"Lo mau balapan Ga? Sejak kapan? Kenapa Lo mau balap-"

"Suttt!"

Tasya terdiam, dengan tangan Dirga yang menempel di bibirnya.

"Lo nggak usah ikut campur dalam hidup gue. Mulai malam ini juga. Ngerti?"

"Lo kenapa sih Ga? Gue salah apa sama Lo? Kenapa Lo jadi kasar kayak gini sama gue. Kalau ada apa-apa itu, ya cerita Ga. Jangan kayak gini!" frustasi Tasya.

"Bro! Lo udah di tungguin noh."

Saat ingin menjawab ucapan Tasya, tiba-tiba ada seorang pria, yang datang sembari menepuk pundak Dirga, untuk menyuruhnya agar segera ke tempat balapan.

Secret Mask (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang