8. Alvaro Adittama

216 16 0
                                    

Tasya menatap langit kamarnya. Ia terlarut dalam pikirannya. Seketika, ia tersenyum miris, dan menahan air mata yang mulai jatuh.

"Aku terlalu bodoh, dengan percaya penuh kepada manusia ya Allah... maafkan aku," lirihnya.

Perlahan benteng pertahanannya pun runtuh. Ia sudah tak tahan dengan apa yang ia rasakan saat ini. Ia memejamkan matanya dan menenggelamkan tubuhnya di dalam selimut. Ia begitu rapuh saat ini. Sahabat satu-satunya yang di harapkan, membentak dirinya, kini pria itu berhasil memutuskan harapan Tasya itu.

"Hiks...hiks...hiks..."

"Sorry. Gue nggak bermaksud buat Dirga marah sama lo. Mungkin itu gara-gara gue kemarin, ya?"

Tasya mengeluarkan kepalanya dari selimut. Ia menatap dengan tatapan kosong cermin didepannya. Terlihat Altar Ego nya senantiasa berada di sana.

"Nggak usah minta maaf Dy. Gue yang salah, terlalu menaruh harapan sama Dirga."

"Hm. Ada benar juga sih. Lo terlalu sayang sama dia Sya, makanya Lo sampai frustasi kayak gini."

"Huft ... Udah ah. Hiks... g-g-gue mau tidur hiks...." ucap Tasya, berusaha untuk tidak menangis lagi, dan melupakan kejadian itu.

Audy merasa sangat bersalah, dengan tindakan kasarnya kepada Dirga kemarin. Kejadian itu, membuat Tasya dan Dirga jadi berkelahi.

"Sya..."

Tidak ada sahutan...

"Sya..."

Lagi dan lagi tidak ada jawaban. Yang terdengar hanya suara tangis dari balik selimut.

"Tasya."

"Apa sih, Dy...."

Tasya yang murka langsung duduk dan menatap tajam kearah cermin nya, lebih tepatnya ke arah Audy.

"Lo nggak mau siap-siap?"

"Mau kemana?

"Lihat CCTV."

Firasat Tasya sudah tak enak. Sekejap, ia melihat CCTV yang berada di beberapa ruangan yang telah ia pasang.

Deg!

Mata Tasya melotot hebat. Ia gemetaran tak tahu apa yang harus ia lakukan. Di sana, terlihat keluarganya dan keluarga Dirga yang baru saja datang berkumpul di ruang tamu.

"Waktu Lo nggak banyak Sya."

Tasya paham apa yang di maksud oleh Audy. Tanpa berfikir panjang lagi, Tasya mengangguk membuat Audy tersenyum penuh kemenangan di balik cermin itu.

Bruk!

Kini Tasya sudah terjatuh pingsan dan beberapa menit kemudian, langsung siuman dan tubuhnya telah di kuasai oleh Audy.

Dengan cepat Audy mengambil jaket hitam favoritnya dan topi hitam juga kunci motor yang ia sembunyikan di rumah kosong samping rumah Tasya. Haha, cukup banyak skil ni anak. Ia memakai topi itu di depan cermin rias Tasya. Ia tersenyum khas senyuman devil miliknya.

"Lo tenang aja Sya. Permainan ini sangatlah menarik," ucapannya dan langsung mencari tali, sebagai perantara untuk turun dari jendela kamar Tasya.

"Nah. Dapat kan Lo," ucapnya semabri memegang tali yang berada di tumpukan baju Tasya.

Ia segera menuju balkon kamar Tasya, dengan perlahan ia menurunkan tali tersebut, di rasa sudah pas, ia meningkat tali itu dengan kuat di besi balkon kamar Tasya.

Pas!

Audy langsung turun dengan sehelai tali yang kuat itu. Dan beberapa menit kemudian, akhirnya usahanya pun tak sia-sia. Ia berhasil mendarat dengan selamat.

Sebelum keluar dari teras rumah, ia sempat melirik ke dalam ruang tamu itu, terlihat mereka sedang asyik dengan obrolan yang di bawakan oleh Lestari, ia tersenyum hambar.

Deg!

"V-varo."

Deg!

"A-Audy...K-kamu masih h-idup sayang..." lirih nya sembari memegang wajah Audy.

Audy membeku saat ingin berbalik badan, ternyata ia berhadapan dengan Varo. Varo? Siapa Varo? Kenapa Audy jadi lemah dan terdiam saat bertemu pria itu?
Akh... sangat membingungkan.

"Gue bukan Audy," tekan Audy.

"Dy, please...gue nggak mau kehilangan Lo, kedua kalinya."

"Gue nggak kenal Lo, dan nama gue bukan Audy, gue Tasya."

Pria yang di panggil Varo itu terkejut dengan apa yang di katakan Audy, ia perlahan mundur dan menggelengkan kepalanya lalu langsung masuk di dalam rumah Tasya.

Selepas pria itu pergi, Audy memejamkan matanya dan ...

Tik!

Hujan perlahan turun bersama air matanya yang sudah tak bisa ia tahan.
Semesta seakan tahu, apa yang ia rasakan saat ini.

Alvaro Adittama. Pria yang selama ini membuat Audy tak ingin melirik satu orangpun pria di dunia. Alvaro adalah mantan pacar Audy l. Pria itulah yang meninggalkan Audy hanya untuk perempuan yang baru ia kenal. Dan semenjak itu, Audy sangat frustasi dan yah, ia memutuskan untuk bunuh diri dan meninggalkan Alvaro juga dunia manusianya. Dan sekarang, ia menetap di tubuh Tasya untuk melindungi gadis itu yang hampir senasib dengannya.

(Alvaro Adittama)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Alvaro Adittama)

Jum'at, 10 September 2021
Sannah Aurora
08

Secret Mask (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang