27. Misi ketiga

100 10 0
                                    

Setelah menghubungi pihak berwajib dan tim SAR. Akhirnya kini semuanya sudah kembali ke kota. Di mana, Audy dan Ardi di rawat terlebih dahulu di rumah sakit.

Dan di sisi lain, Fajar sang ayah dari Elena, kini telah di tangkap, karena selama ini, fajar lah yang sudah membuat onar dan menghancurkan keluarga Amora.

"Gimana keadaan Lo?"

"Alhamdulillah Ga. Mendingan kok. Lagipula kata dokter, luka di wajah gue ini, nggak parah. Dan bakal cepat sembuh kalau di taruh salep rutin."

"Hm. Alhamdulillah deh."

Di ruangan yang bernuansa putih biru itu, kini Dirga dan Audy hanya berdua. Tak ada yang menemani mereka.
Terasa canggung, tapi begitu nyaman untuk di rasakan satu sama lain.

"Lo mau makan apa? Gue pesankan yah," tawar Dirga

"Hmmm... Boleh, nggak mau gue makan makanan rumah sakit."

"Hm, udah gue duga."

"Soto ayam aja yah?"

"Boleh."

"Oke."

🌼🌼🌼

Brak!

"Gue harus balas dendam sama Amora dan Audy. Gara-gara mereka, bokap gue masuk penjara. Dan itu seumur hidup!" teriak frustasi Elena.

"El, udah... Cukup... Nanti Lo yang bakal di seret sama Davi," ucap Nanda

"Iya El, nanti jadi kita yang ikut-ikutan," sambung Sera

"Oh, jadi Lo berdua mau dukung mereka? Iya?"

"Bukan gitu El, cuman...."

"Halah! Udah deh! Sekarang Lo berdua pergi aja, gue mau sendiri."

Tak mau menjadi pelampiasan dari Elena, mereka pun segera meninggalkan Elena sendiri.

Saat mereka ingin keluar ruangan olahraga, tiba-tiba Sera dan Nanda di todong oleh Davi dan Amora.

"Dimana Elena?" tanya dingin Amora.

Kini Amora telah mengubah penampilannya. Menjadi Amora yang sebenarnya. Ia tak lagi menyamar menjadi cupu, dengan itu, membuat aura bad girl nya keluar dan membuatnya banyak di takuti oleh anak-anak sekolahan. Terutama Sera dan Nanda.

"Eee... Anu...itu...di..."

"Dimana?!"

Belum sempat menjawab pertanyaan dari Amora, Nanda langsung di bentak dan membuatnya ketakutan hebat.

"Mor... Sabar ngapa," ucap Davi berusaha menenangkan Amora.

"Akh!"

Tak mau ambil pusing, Amora langsung menerobos masuk ruangan olahraga dengan menabrak Nanda juga Sera, membuat keduanya hampir tersungkur ke lantai.

Di sisi lain, kini Elena sedang tidur di kasur matras yang empuk itu, sembari mengisap rokok.

Brak!

"Woy! Sini Lo!"

"Lo apa-apaan sih, main ma-"

Plak!

"Lo juga harus minggat dari sekolah ini, dan ikut bokap Lo di penjara!"

"Lo-"

Semabri menunjuk wajah Amora, Elena membuang rokok itu di hadapan Davi, membuat pria itu menghindar agar tak terkena rokok tersebut.

Secret Mask (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang