#03.Eyes closed

161 15 0
                                    

2020, 17 juli.

Pantulan cermin, serin baru menyadari dirinya yang sekarang. Dua roh dalam satu tubuh membuatnya merasa aneh, terutama pada bola matanya.

Bola mata sebelah kanan nya berwarna kuning keemasan, dan di sebelah kiri berwarna merah. Mau tak mau serin harus menggunakan softlens saat beraktivitas keluar rumah, jika tidak pasti orang lain mengiranya tertukar menggunakan pasangan softlens. Itu buruk.

Sudah menginjak 2 bulan lamanya ia tidak pulang, semenjak kejadian hari itu. Ia masih bingung bagaimana cara menjelaskan tentang dirinya kepada kedua orangtuanya.

Akan tetapi Yeon dan Ji ah sudah tahu akan keadaan putri semata wayangnya itu, dan mereka mengandalkan donghyuk untuk menjaga serin selama di luar.

Ji ah pingsan saat mengetahui keadaan serin, ia takut kejadian yang dulu sempat menimpanya terjadi kembali menimpa serin. Ji ah khawatir, ia meminta Yeon untuk melakukan apapun caranya untuk menyelamatkan serin, putrinya itu tidak boleh terluka.

Tok! Tok! Tok!

Cklek!

"Makanan datang....."

Donghyuk dan Hyeonrin datang dengan plastik penuh makanan, jika kedua oknum itu sudah datang, serin yakin rumah yang awalnya senyam akan berubah seketika.

Serin segera berlari menghampiri donghyuk dan Hyeonrin, "assa....!!!" Soraknya dengan riang.

"Satu Sup jagung dan ice cream mint choco untuk serin...." Donghyuk menyodorkan makanan untuk serin.

"Satu ramyeon dan ice cream chocolate untuk Hyeonrin"

"Gomawo oppa" ucap mereka.

"Nee!! Jal Meoggesseumnida!!!"

"Nee...!!!"

Ssrruuupppp!

Serin tiba-tiba teringat akan sesuatu yang menjanggal di benak hatinya. Ia pun meletakan sendoknya ke pinggiran mangkuk, dan beralih menatap donghyuk.

"Oppa??" Panggil nya.

Donghyuk langsung mendongak menatap serin, mulutnya penuh dengan potongan corndog yang lelaki itu gigit, tak lupa saus tomat dan mayonaise yang meninggalkan jejak di sudut bibirnya.

"Hm??" Dehem nya sembari menatap serin.

"bisa antar aku pulang ke rumah sehabis makan?? Aku rindu appa dan eomma"

Donghyuk memelankan kunyahan nya, ia menoleh menatap Hyeonrin yang juga sama-sama menatapnya. Perlahan senyum keduanya mengembang.

"Akhirnya kau mau pulang juga, serin-a" ucap Hyeonrin senang yang juga di angguki oleh donghyuk.

Serin menjatuhkan bahunya lalu mengaduk aduk sup jagung nya, bukanya ikut senang malahan serin terlihat sedih.

Hyeonrin menggenggam tangan serin, serin pun mengangkat netra nya menatap sahabatnya itu.

"Serin-a,,, waeo??" Tanya Hyeonrin.

Serin menghela nafas berat, "tidak, tapi... Kalian tahu bukan? Jika aku gumiho dan vampir??" Tanya serin menatap sahabatnya itu secara bergantian.

Hyeonrin tersenyum tenang lalu mengusap punggung tangan serin dengan lembut, "Gwaenchanha.... Appa dan eomma mu tidak marah serin-a, mereka malahan mencari cara agar kau bisa lepas dari roh vampir"

Bukan, bukan itu maksud serin. Tentu saja serin menjanggal, karena seorang Jang serin 600 tahun yang lalu berada di tubuh itu. Bagaimana merasakannya? Ntahlah serin juga tidak tahu jawabannya, ia masih mencoba untuk mencari jati dirinya yang sekarang. Bahkan di saat semuanya memikirkan cara untuk melepaskan roh vampir itu, serin sendiri malah sibuk memikirkan dua hal. Yakni, orangtuanya dan Wonyoung serta ketujuh pangeran dari kerajaan Utara.

GHOST MANAGER|ENHYPEN[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang