Pergilah, jika hadirmu hanya untuk memberi luka.
🖤🖤🖤
Dalam pandangannya Abiyan adalah dunianya. Abiyan adalah cowok lembut yang selalu memperlakukan nya seperti tuan putri, yang lebih mengutamakan kebahagiaan nya dari pada dirinya sendiri.
Abiyan mirip seperti Ayah dan Kakak nya. Abiyan adalah orang yang ia temui dengan tak sengaja saat kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama.
Saat itu ia sedang duduk sendirian di taman komplek perumahan nya. Dan tidak sengaja melihat Abiyan yang sedang membantu Bapak bapak mendorong gerobaknya.
Tak sampai di situ, dirinya juga baru tau jika ia dan Abiyan ternyata berada di satu sekolah yang sama.
Abiyan merupakan cowok yang cukup terkenal saat itu.
Parasnya yang manis, sifatnya yang humoris dan ramah menjadi daya tarik bagi seorang Abiyan.
Abiyan bukan cowok neko neko yang kebanyakan tingkah saat di sekolah. Abiyan yang sederhana dan ramah menjadikan dirinya semakin menyukai sosok Abiyan.
Entah sejak kapan mereka mulai dekat, namun kisah itu sudah ada sejak mereka di bangku menengah pertama.
Gadis itu kembali ke kelasnya setelah selesai menghabiskan jam istirahat di kantin. Karena sekarang hari Jumat jadi lorong kelas nampak sepi karena sebagian anak laki laki sedang menunaikan shalat Jumat di mushola sekolah.
Sebagian anak laki laki yang tidak sholat seperti nya sedang nongkrong di gedung atau taman belakang sekolah.
Allura memasuki kelas seorang diri dan mendapati hanya ada beberapa siswa di dalam kelas. Rena dan Alvi sudah pergi duluan sejak dari kantin untuk mengikuti ekskul.
Sedangkan Resha sudah nyasar ke kelas lain.
Allura hanya mengambil laptop dan jurnal kecilnya untuk di bawa ke ruang Jurnalis.
"Ra." Allura menghampiri salah satu teman ekskulnya yang nampak serius memandangi layar persegi di hadapannya.
"Yang lain masih pada ngilang aja. Kan gak semuanya shalat Jumat." Tanya Allura setelah ia duduk di samping Santi.
Santi hanya mengedikkan bahu dan menjawab. "Biasalah paling anak cowok lagi pada di gedung belakang. Kalo yang lain pasti masih di kantin." Ujarnya yang kembali memainkan jarinya di atas keyboard.
"Bahan buat Mading udah gue titipin ke Rina tadi pagi."
"Iya udah gue cek tadi. Tapi masih ada beberapa yang kurang Ra. Nanti bisa gak lo cari bahannya lagi?" Tanya Santi.
Allura mengangguk dan menjawab. "Bisa. Nanti biar gue yang cari." Balasnya dengan senyum manis yang memperlihatkan kedua lesung pipi indahnya.
🖤🖤🖤
"Kalian mau langsung pulang apa gimana?" Tanya Resha saat menatap teman temannya yang sibuk merapikan barang bawaan mereka.
"Gue ada latihan hari ini." Jawab Rena cuek.
"Gue juga mau ke ruang ekskul dulu ngurus kostum buat Minggu depan. Inget ya, lo semua harus dateng awas aja kalo gak dateng." Ujar Alvi menggebu gebu.
KAMU SEDANG MEMBACA
the way you hurt me (ON GOING)
Teen Fiction'Kamu tau jika menunggu tanpa adanya kepastian itu melelahkan? Lalu mengapa kamu membuatku menunggu jika dirimu sendiri pergi.' ~Allura Ciara~ 'Maaf jika membuatmu menunggu selama ini, tapi nyatanya semesta mempertemukan kita untuk tidak saling memi...