Prolog

209 10 0
                                    

Bertahan sebentar lagi.

Dan kini, aku benar-benar menyerah. Bukan karena aku tidak ingin lagi menunggu, tapi aku sadar bahwa semesta mempertemukan kita untuk tidak saling memiliki.

Nyatanya, kamu terlalu jauh untuk ku gapai.
Kamu terlalu semu untuk ku miliki
Yang aku pikir kamu datang kembali untuk mengobati, nyatanya luka itu kamu gores kembali.

Karena ini bukan cuma tentang merelakan.
Aku tau semuanya terasa akan sangat berat.

yang membuatku benar-benar berhenti karena aku sadar.

Jika selama ini, aku hanya mempertahankan sebuah rumah yang sejak awal gak pernah ada wujudnya.

Dan kini aku sadar. Seindah apapun waktu yang kita lewati, nyatanya itu hanyalah sebuah kepingan luka yang meninggalkan bekas.

🖤🖤🖤

Bruk

Buku-buku dalam genggaman Allura berhamburan kemana-mana akibat bertabrakan dengan orang yang ada di hadapannya saat ini.

Sebetulnya dirinya juga salah karena tidak memperhatikan jalan, namun tidak sepenuhnya juga salah dirinya.

Disini dirinya hanyalah korban kekejaman Ibu Sri, guru sejarah yang menyuruhnya mengambil buku yang jumlahnya seperti ingin mengubur nya hidup-hidup.

Dirinya juga heran mengapa tidak Rafa saja teman sekelasnya, yang memiliki tubuh tinggi atau Yogi si ketua kelas.

Bayangkan saja dirinya yang bertubuh mungil di suruh mengambil buku paket yang cukup tebal dan berat.

Dan ini, bahkan dirinya tidak bisa melihat jalan karena buku-buku nya menutupi penglihatannya.

Dan hei. Ini juga, apakah orang didepannya tidak bisa melihat jalan.

Ini kenapa jadi dia yang marah-marah. Apakah orang ini tidak bisa melihat jika dirinya sedang kesulitan membawa buku.

Disini dirinya hanyalah korban kekejaman sang guru. Dan sialnya kini dirinya harus bertabrakan dengan orang yang sedang mengomelinya saat ini.

Saat netra Allura menangkap objek yang ada di hadapannya saat ini, dunia seakan berhenti berputar.

Mengapa semesta kembali mempertemukan mereka di saat melupakan hanya tersisa satu persen.

Mengapa dia yang telah pergi kini hadir kembali.

Allura mengalihkan tatapannya dari objek yang ada dihadapannya saat ini.

"Lu kamu gak papa?" Allura bingung, mengapa orang ini datang dan menyapanya tanpa ada rasa bersalah.

"Gak papa."

"Mau dibawa kemana? Biar aku bantu." Tanyanya yang masih memegang beberapa buku yang sudah dikumpulkan.

"Gak usah gue bisa sendiri." Allura ingin mengambil buku itu, namun tidak bisa karena buku yang ada di genggamannya. cukup berat.

"Jangan keras kepala, biar aku bantu. Aku tau kamu keberatan bawa buku buku ini sendiri."

Setelah mendengar ucapan orang itu tanpa sepatah katapun Allura berlalu menuju kelasnya.

the way you hurt me (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang