Ameira melangkah cepat setelah turun dari ojek,ia melihat Aezar tengah duduk bersama seseorang, Ameira ingat wajah perempuan itu, perempuan dungu yang dengan tidak sopan nya memeluk Aezar nya di tempat umum,ia bahkan belum pernah merasakan pelukan lelaki itu, tetapi makhluk asing tidak berurat malu itu mendahului nya dengan semena-mena
Ameira berdiri tidak jauh dari kedua makhluk yang asik mengobrol itu, Aezar tidak menyadari keberadaan nya begitu juga dengan makhluk satu nya, sampai kedua makhluk itu saling diam, akhirnya Ameira memutuskan untuk mendekat
" Mas Aezar.....aku bawain makan siang nih" seru Ameira dengan tengil yang dibuat buat
Aezar dan Kartika sedikit terperanjat"Kenapa?kaget ya? padahal tadi aku udah ngasih tau kalo mau kesini loh mas ,,tapi mungkin mas nya gak ngecek hp" tutur Ameira pada Aezar seraya melirik sinis pada Kartika, Ameira pun mengambil posisi duduk disamping Aezar, Aezar hanya tersenyum kecil,ia cukup dibuat syok terhadap ucapan Ameira yang memanggilnya dengan embel-embel 'mas'
"Apa?Lo ada perlu apa kesini?mau meluk suami orang sembarangan lagi?" Ketus Ameira pada Kartika,,, Kartika sedikit kaget karena ternyata calon istri Aezar adalah orang seperti Ameira, mungkin bisa dikategorikan pemilik mulut belati tajam?
Kartika hanya tersenyum simpul tidak ingin ada keributan, tapi sepertinya berbeda dengan Ameira yang sangat ingin membuat atmosfer diantara mereka memanas"Ditanya malah senyum senyum,, sinting lo?" Lagi lagi ketus Ameira
Aezar hanya diam membiarkan Ameira melakukan apa yang dia mau, mungkin itu juga salah satu cara Aezar untuk memukul mundur Kartika agar tidak akan menemui nya lagi"Maaf mba,,,cuma mau silaturahmi soalnya temen lama" sahut Kartika ramah
"Silaturahmi sama suami orang,,gak ngotak Lo,balik sono"
"Ya...gue tau lo mantannya,,tapi mantan tetap mantan ya ,,,,gak ada istilah silaturahmi apalagi sampe meluk meluk,,itu namanya gatel" ucapan Ameira itu benar-benar menampar Kartika,, membuat nya menyesali perbuatannya beberapa hari yang lalu,dimana dirinya dengan gegabah memeluk Aezar,ia benar-benar merindukan Aezar sehingga akal sehat dan urat malunya lepas dari dirinya"Balik sono,,,malah bengong lo" sentak Ameira
"Aku pulang dulu Zar,,,mbak,,, permisi" pamit Kartika ramah seraya berdiri
"Aku anterin dia kedepan dulu ya" ucap Aezar meminta izin pada Ameira
"Kamu pulang naik apa?" Tanya Aezar pada Kartika yang berjalan disampingnya
"Mobil,,,tadi aku parkir diseberang sana" sahut Kartika seraya menunjuk ke seberang jalan
Aezar mengangguk pelan, Kartika benar-benar sudah tercukupi sekarang,jika gadis itu bersama nya,ia tidak yakin bisa membahagiakan Kartika, sudah cukup baginya takdir Tuhan yang begitu indah tidak membiarkan mereka bersama"Kamu ketemu cewek itu dimana Zar?" Tanya Kartika hati-hati agar Aezar tidak tersinggung
"Kita dijodohin, orang tuanya kerabat jauh ibu ku" sahut Aezar seraya menerawang mengingat pertemuan pertama nya dengan sang calon istri
"Maaf soal Ameira ya,,dia emang gitu" sambung nyaKartika mengangguk maklum
"Udah nentuin tanggal?" Tanya Kartika lagi, Aezar menggeleng pelan mulai gelisah karena sepertinya Kartika ingin banyak berbasa-basi dengan nya
"Hati hati ya,,, semoga kamu sama suami kamu bisa cepet nemuin jalan keluar masalah kalian" tutur Aezar dengan senyum simpul sebagai penutup tidak ingin berlarut-larut pada obrolannya bersama Kartika"Iya Zar makasih,,, undangan nya jangan lupa ya" ucap Kartika dengan senyum manis
Aezar hanya membalas dengan senyum kecil,, walaupun ia akan membagi undangan nanti,,ia tidak akan mengundang Kartika, sudah pasti Ameira akan memarahinya dan suatu perbuatan bodoh jika mengizinkan masa lalu hadir dihari istimewa nya bersama masa depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hati Aezar
Teen FictionAezar Adyatama,,, lelaki lugu dengan kacamata minus yang setia bertengger di hidung nya,di jodohkan dengan Ameira Dirwana gadis dengan mulut tanpa penyaring,dan membenci keluguan Aezar, berbanding terbalik dengan Aezar yang sudah menaruh hati sejak...