Jemputan

6 1 0
                                    

"Eh malam ini gue sama Raini mau dinner bareng,Lo mau ikut?" Tanya Raina seraya menyesap greentea yang ia pesan, sekarang ketiga sahabat itu berada di cafe tempat mereka biasa bersantai setelah pulang dari kampus

"Eh..eh tapi Lo jangan ajak siculun itu" sekarang Raini yang bersuara

"Lah terus? Lo pada mau jadiin gue panjangan gitu?" Sahut Ameira

"Ya gak gitu Ra,,Lo ajak cowok lain aja yang gak malu maluin, emang Lo gak malu jalan bareng sama Aezar?oiya gue sama Raini ada punya kenalan nih jomblo akut kayak elo, mau gak? Cuma buat nemenin dinner doang kok" tutur Raina panjang lebar
Belum sempat Ameira menjawab, ponselnya berdering
"Bentar,,, mata empat nelpon" ucap Ameira pada kedua sahabatnya

"Kamu dimana Ra?aku didepan gerbang kampus kamu nih" kata Aezar diseberang sana

"Lagi nongkrong di cafe" sahut Ameira tak acuh

"Cafe mana? Biar aku jemput"
Setelah Ameira menginap di rumah Aezar Minggu lalu, Aezar tidak pernah absen mengantar jemput Ameira, walaupun Ameira ada kelas siang, Aezar akan meminta izin pada atasannya untuk mengantarkan Ameira sebentar, padahal Ameira benar-benar merasa risih ditambah lagi ibunya yang selalu menggodanya, teman-temannya yang menatapnya heran karena tiba-tiba diantar jemput oleh makhluk lugu seperti Aezar membuat Ameira ingin bercerai dengan Aezar sebelum menikah

" Gue bisa balik sendiri" ketus Ameira

"Aku  mau mampir ketemu papa jadi biar kita sekalian kerumah kamu bareng" jelas Aezar membuat Ameira jengah 

"Cafe strawberry" lagi lagi ketus Ameira

Deg ....

Aezar terdiam, nama itu? Sebuah tempat yang familiar ditelinga nya

"Woy...Lo mau jemput gue apa engga?"
Aezar tersentak dengan refleks menjauhkan ponsel dari telinga nya karena suara Ameira yang memekakkan telinga

"Iya,iya aku mau jemput kamu tunggu ya" sahut Aezar tergagap
Ameira berdecak lalu mengakhiri panggilan secara sepihak

Ameira menaikkan alisnya heran, sekarang kedua sahabatnya itu menatapnya dengan tatapan penuh tanya

"Lo pada kenapa sih liatin gue kayak gitu?" Tanya Ameira heran

"Lo...bakal dijemput sama si culun?" Raina balik bertanya

"Terus Lo gak nolak?" Raini menimpali

"Lo kena pelet apa gimana sih?" Sekarang sikembar itu berujar bersamaan
Ameira memutar bola matanya malas

"Dia mau sekalian kerumah gue,ntar kalo dia sendirian pasti orang tua gue nanya, 'kok sendirian Zar? Ameira mana?' kan ribet" jelas Ameira sambil menirukan gaya bicara sang ibu
"Udah deh sekarang balik yuk minum gue udah abis nih" sambungnya seraya bangkit di ikuti oleh kedua sahabatnya

Tiba-tiba..

Bruk .....

Ameira menabrak seseorang yang ingin memasuki cafe, tidak lain adalah Bayu

"Sorry Ra.." ucap Bayu
Ameira Hanya berdeham dan berlalu

"Eh... Kalian mau pulang?" Pertanyaan Bayu itu membuat ketiga gadis yang tadi melewati nya terintrupsi
Raina dan Raini mengangguk hampir bersamaan

"Mau nebeng gak?" Tawar Bayu

"Ogah gue" Ameira menolak dengan ketus 

" Eh tapi kita mau kok Bay, lumayan hemat ongkos" sela Raina menye menye

"Yaudah gue anterin kalian dulu,ngafe nya bisa nanti, Lo sekalian aja Ra ikut mobil gue" tutur Bayu

"Iya Ra,,, mending lo ikut Bayu aja, daripada nunggu si mata empat" bisik Raina pada Ameira

"Males banget sih gue sebenernya"

"Gapapa Ra,ini tuh kesempatan lo buat nguji kesabaran Aezar" sekarang Raini yang berbisik dengan cekikikan jahil nya

"Sok atuh naik Eneng Eneng" seru Bayu yang sudah berada didalam mobil nya

"Silakan masuk duluan bestie..." Tutur Raina dengan genit pada Ameira
Ameira menghembuskan nafas kasar,Ntah kenapa dari dulu sampai sekarang pun rasanya Ameira benar-benar malas jika harus ikut mobil Bayu,jika tidak karena kedua sahabatnya ia tidak akan mau menaiki mobil Bayu untuk kedua kalinya

"Ameira.."
Belum sempat Ameira masuk kedalam mobil,ia terintrupsi dengan suara seseorang yang memanggilnya
Aezar,Lelaki dengan kacamata itu berlari kecil kearahnya

"Maaf lama yah" ucap Aezar setelah berada di depan Ameira
"Kamu mau pulang bareng mereka ya?" Aezar bertanya dengan lugu

"Iya..dia mau balik bareng kita, mending lo pulang aja deh, lagian ni mobil lebih terjamin daripada motor butut Lo" Raina menyela dan berujar semaunya
Ameira menatap Raina seakan berkata ' Lo apa apaan sih?' membuat Raina terdiam kikuk
"Gue cuma mau nyelametin Lo" bisik nya pada Ameira, Ameira hanya memutar bola matanya malas

"Ada apasih?kok ga naik naik?" Tanya Bayu yang memutuskan keluar dari mobilnya
Tatapannya langsung bertemu dengan tatapan Aezar
Aezar mengenali wajah itu, lelaki yang beberapa waktu kemarin memberikan tumpangan pada Ameira saat pulang dari kampus

"Bentar ya Bayu..ini lagi nunggu Ameira" ucap Raini lembut tidak ingin jika Bayu membatalkan jasa driver nya

Bayu?
Tiba tiba Aezar terngiang kalimat dari mulut Ameira yang sampai sekarang masih ia pertanyakan
"Gue gak mau jalan sama Lo Bayu...gak usah menye-menye deh Lo"

Nama itu? Yang Ameira sebut saat menerima panggilan dari nya, Aezar benci dengan lelaki itu
Aezar menunjukkan tatapan tidak bersahabat pada Bayu
Dan Bayu membalas nya dengan tatapan menantang
Interaksi mereka melalui tatapan itu tidak disadari siapapun hanya disadari oleh kedua sang pejantan

"Mana helm gue" suara Ameira pun memecah keheningan yang sempat tercipta beberapa detik tadi 
Aezar menatap Ameira lugu
"Gue balik bareng Lo" ucap Ameira  pada Aezar dengan ketus
Aezar tergagap, tidak menyangka bahwa Ameira akan memilih pulang bersamanya

"Ameira... Lo gila? Lo mau balik bareng Aezar?" Protes Raina

"Kan gue udah bilang,kalo gue gak sama dia ntar ribet" bisik Ameira dengan santai

"Gue duluan ya guys bye..." Seru Ameira seraya melenggang mendahului Aezar

"Aku permisi dulu" ucap Aezar sopan pada kedua sahabat Ameira tidak untuk Bayu, Aezar tidak akan melakukannya untuk lelaki itu

"Kuat banget sih tuh pelet nya si culun" Raini meringis seraya melihat kepergian Ameira dengan Aezar

" Gak ngerti lagi deh gue sama tu anak, yang sempurna udah didepan mata, malah mau maunya sama yang mata empat itu" gerutu Raina

"Dia siapa sih?" Tanya Bayu mencoba menutupi emosi nya yang menguap karena Ameiranya  dapat ditaklukkan oleh lelaki lugu

" Tau tuh bocah ingusan kesel banget gue sumpah" Raina masih menggerutu

"Kita naik taksi aja Bay, Lo nongkrong aja gih" sekarang Raini yang berbicara

"Eh...gapapa kali gue tetep mau anterin kalian kok"

"Ga usah Bay udah ga mood gue naik mobil Lo,kan niat awalnya cuma pengen bikin Lo sama Ameira Deket aja" sahut Raina dan berlalu.

Hati AezarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang