epilog

3 1 0
                                    

  Setelah hampir seharian berkeliling membagikan undangan dan menelusuri butik,, akhirnya Aezar dan Ameira tiba dirumah Nara tempat keluarga besar mereka berkumpul

"Tante Ameira udah datang tuh Put,,kamu sama dia aja ya" itulah kalimat pertama yang didengar oleh Aezar dan Ameira ketika memasuki pekarangan rumah Nara,,
Nara berdiri diambang pintu menyambut kedatangan suami istri yang beberapa hari lagi akan mengadakan acara resepsi pernikahan itu

"Eh .. Putri udah gede aja,,,lama banget loh tante Ameira gak kesini" Ameira langsung mengambil langkah lebar menuju Nara yang tengah menggendong anaknya dan mengambil alih Putri dari gendongan Nara

"Kata tante Laras kamu bawain seragam brokat ya Ra?" Nara bertanya dengan ekspresi tidak sabar ingin melihat seragam brokat yang dipesan oleh Laras untuk keluarga mereka

"Iya,,tuh lagi diambilin sama Aezar,,banyak banget Kak" ucap Ameira seraya menunjuk Aezar yang tengah sibuk mengangkat beberapa kantong plastik berisi brokat itu

"Jelas lah,,,kan kita keluarga besar" sahut Nara terkikik geli mengingat berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk membuat seragam brokat jika ada salah satu anggota keluarga yang menikah karena anggota keluarga mereka terlalu banyak

"Mama ada didalam gak kak?" Tanya Aezar pada Nara

"Ada... Naik angkot dia kesini,,kamu tuh Zar kok ibu gak dianterin dulu sih" sahut Nara beserta petuahnya

"Tadi nya aku juga mau nganterin kak tapi ibu nolak,,malah nyuruh aku cepet-cepet jemput Ameira" jelas Aezar
"Aku masuk ya kak,, berat nih" sambung nya seraya berjalan dengan menenteng kantong besar yang berisi sopenir dan seragam


"Ma,,,sisain buat Raina sama Raini ya seragam nya" pinta Ameira karena melihat para wanita anggota keluarga nya itu begitu ganas ingin memiliki brokat berwarna nude cerah itu, ia takut kedua sahabatnya tidak mendapat jatah

"Gampang Ra,,mama udah pesenin buat mereka juga kok" sahut Laras santai

"Ra ... Kamu sibuk?" Tanya Aezar yang tiba-tiba muncul di belakang Ameira membuat Ameira sedikit terperanjat

"Aezar,,,, ngagetin aja,,aku lagi gendong bayi nih,, kalo jatoh gimana" ketus Ameira

"Maaf gak bermaksud ngagetin sebenernya,,kamu aja yang gak fokus sama aku" sahut Aezar terkekeh pelan

"Iya iya,,,kalo aku gak sibuk emang nya kenapa?" Lagi lagi Ameira berucap dengan ketus
Aezar benar-benar gemas dengan Ameira yang mulai membiasakan diri dengan mengucapkan 'aku - kamu'

" Ke taman belakang yuk" ajak Aezar

" Ih ... Ngajakin aku mojok?" Ketus Ameira

"Kalo iya kenapa?" Aezar tersenyum jahil

"Ogah" sahut Ameira

" Ada yang mau aku omongin tapi disini gak enak soalnya rame banget takutnya kamu gak fokus sama aku,,aku gak bakal ngapa-ngapain kamu kok" jelas Aezar lugu

" Yaudah ayo"
" Eh tapi Putri aku balikin ke kak Nara aja kali ya" Ameira berujar

"Terserah kamu,,diajak juga gak papa" sahut Aezar lembut

"Males ah ntar di ganggu lagi" ucap Ameira terkikik geli kemudian berlalu menuju Nara dan menyerahkan bayi itu pada sang ibu

"Duduk Zar,,," suruh Ameira setelah mereka tiba di taman belakang,,
Aezar mengangguk namun tak kunjung duduk, melainkan memandangi seluruh penjuru taman yang di penuhi tanaman hias,, mengingat pertemuan pertama nya dengan Ameira,,saat dirinya asik memandangi indahnya taman milik Paman Andi ini,, Ameira mengusiknya dengan memanggilnya 'mata empat' Aezar tersenyum sendiri mengingat hal itu

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 04, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hati AezarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang