Demam

5 1 0
                                    

"Ra kok muka Lo pucat? Lo udah makan belum?" Tanya Raina seraya menghampiri  Ameira yang terlihat pucat duduk dikursi nya setelah kelas selesai

"gegara mikirin materi hari ini kayaknya nih,,susah banget sumpah" sela Raini seraya mengambil posisi duduk
didepan Ameira

"Lo pada mau balik gak? Atau mau nongkrong dikantin dulu?" Tanya Ameira pada kedua sahabat kembar nya

"Gue sih mau ngajak kalian ke cafe biasa,," sahut Raina

" Kalian aja yah,, gue puyeng banget sumpah" jelas Ameira

"Lo tadi pagi udah makan belom?"  Sekarang Raini yang bertanya

"Udah sih"

"Gimana kalo kita ke kantin dulu makan siang Ra" saran Raini

"Kayak nya gue duluan aja deh guys,mau rebahan" ucap Ameira dan bangkit dari duduknya

"Eheh Ra,, Lo bakal dijemput sama si culun?" Pertanyaan Raina itu membuat Ameira menghela nafas jengah,ia sudah membuang jauh Aezar dari pikirannya dan sekarang Raina malah memungut nya dan memberikan pada dirinya

"Naik ojek aja gue" sahut Ameira dan berlalu meninggalkan kedua sahabatnya

"Nunggu siapa Ra?" Suara itu membuat Ameira mengalihkan matanya dari ponsel,dan mendapati seorang lelaki dengan tubuh tinggi tegap, alis rapi tebal dengan mata yang sipit namun tatapan nya tajam sedang tersenyum kearahnya
Bayu.. salah satu mahasiswa yang tidak henti-hentinya mengejar Ameira dari semester awal hingga sekarang sudah mendekati wisuda

"Nyari ojol" sahut Ameira tak acuh

"Demen banget sih Lo naik ojol,udah gue tawarin berkali kali buat ikut mobil gue aja gak mau" ucap Bayu dengan senyum geli

"Ya gue emang gamau" ketus Ameira seraya memejamkan mata nya dengan refleks, kepalanya berdenyut membuat nya susah payah menahan tubuh agar tidak rubuh

" Lo kenapa Ra?" Tanya Bayu khawatir seraya berjalan mendekat pada Ameira

"Gue puyeng nih,,ga liat Lo?"

"Lo sakit ya?gue anter Lo pulang ya, tunggu gue ngambil mobil"

"Eh... Ga usah Bay gue mau naik ojol aja"

" Nurut sama gue sekali aja please" mohon Bayu, membuat Ameira tidak tega,bukan,,, bukan,,, sebenarnya Ameira tidak tega pada dirinya, menunggu ojol mungkin ia akan jatuh pingsan

"Kita ke dokter dulu apa langsung pulang?" Tanya Bayu setelah mobil nya berada didekat Ameira

"Langsung pulang aja" sahut Ameira dan duduk di samping Bayu
Ini  pertama kalinya bagi Bayu, setelah beberapa semester ia lalui akhirnya ia bisa mengantar Ameira pulang
Tanpa Ameira sadari,,, ada seorang lelaki dengan motor tua yang beberapa detik lalu memandang nya dari kejauhan
Aezar membenarkan kacamata nya dan memutar balik motor yang ia naiki kemudian berlalu kembali ke tempat kerjanya, awalnya Aezar merasa beruntung karena ia bisa menjemput Ameira tepat waktu, karena melihat Ameira yang sudah berdiri diluar gerbang,namun sebuah mobil berhenti didekat Ameira walaupun dengan kacamata minus nya yang sudah bertahun-tahun tidak diganti, Aezar masih bisa melihat jelas lelaki yang ada didalam mobil, Ameira pergi bersama lelaki itu
Aezar mencoba memberi semangat pada dirinya sendiri,di kampus ada banyak mahasiswa dan pasti Ameira mempunyai teman laki-laki mungkin lelaki itu hanya teman Ameira yang baik hati tidak tega melihat Ameira berdiri dibawah terik matahari, pikir Aezar, namun rasa ngilu masih mengganjal, was was apakah Ameira sudah memiliki kekasih? Itu berkeliling di kepala Aezar

•••••

"Gue?? Gak disuruh masuk dulu?" Tanya Bayu setelah Ameira turun dari mobil nya, sepanjang perjalanan tadi Ameira Hanya diam,Bayu pun tidak ingin membuka topik karena ia melihat Ameira yang pucat mungkin memerlukan ketenangan,masih ada waktu lain untuk berbincang dengan Ameira, pikir nya

Hati AezarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang