Prolog

19.9K 696 5
                                    

"Bapak sebenarnya bisanya hari apa Pak?"

"Saya sudah bilang, kalau bisa nanti saya kabari"

"Bapak terus bicara begitu"

"Makin kesini, kamu makin tidak sopan"

"Makanya bicaranya yang jelas dong Pak. Dari kemarin Bapak selalu membatalkan janji"

"Kenapa ngebet banget ketemu saya?"

"Jangan Geer! Uang saya sudah habis Pak... Mami saya gak mau kasih uang tambahan lagi. Pokoknya Bapak harus tanggung jawab!"

"Itu karna kamu terlalu boros"

"Bilang saja Bapak gak mau kasih!"

"Memang"

Shit!

Aku membanting Hpku ke kasur.

Brengsek!

"Saya akan lapor dengan Ibu, bahwa Bapak tidak menafkahi saya"

"Yakin bicara begitu? Seminggu lalu saya transfer berapa juta Nay?"

Sialan!

Ini semua gara gara tas tas sialan itu! Kenapa harus terlihat bagus sekali ketika berjejer jejer di rak sehingga membuat liurku menetes dan berakhir dengan menentengnya pulang.

"Kalau mau saya beri uang lebih, belajar jadi isteri yang benar! Pulang kerumah! Kamu itu isteri saya tapi malah tinggal di kontrakan lain"

"Kita menikah hanya karna perjodohan Pak. Saya belum menerima Bapak! Apalagi tinggal dengan Bapak!"

"Kalau begitu, tidak usah mengharapkan nafkah lebih dari saya"

"Tapi uang saya habis loh Pak."

"Pak"

"Pak Jagat!"

"Bapak!!!"

"Bapak tega sama isteri sendiri?"

"Oke, saya telepon Ibu segera!"

"Sudah saya transfer"

Yesss!

Aku bersorak heboh, kalau aku memang bukan isteri yang baik maka aku adalah menantu yang teramat baik kesayangan Ibu mertua. Ibunya Pak Jagat itu pualing sayang kalau sama aku, pokoknya kalau aku bicara apa saja langsung dituruti, Pak Jagat yang notabenya sebagai anak sendiri kalah unggul sama aku!

Indahnya duniaku!







Yuhuu cerita baru...
Tes ombak dulu

Sinking BoatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang