Part 5

6.8K 297 7
                                    

Kalau aku tidak suka dengan suara bising dikepalaku yang bisa membuatku pusing tak berkesudahan, maka aku lebih tidak suka lagi dengan suasana sunyi dan mencekam seperti ini.

Iya seperti saat ini, aku yang sedang duduk disamping Pak Jagat yang sedang mengemudikan mobil. Ini memang bukan kali pertama aku melihatnya menyetir mobil, tapi ini baru kali pertama aku duduk berdua dengannya dimobil.

Rasa rasanya lebih tidak nyaman, aku lebih nyaman duduk diboncengan motor Kaisar sambil menikmati angin. Ah, jadi ingat Kaisar, sedang apakah dia sekarang?

Kai, lagi apa?

Aku mengetik chat kepada Kaisar. Namun aku tidak beruntung, karna Kaisar ceklis satu alias tidak aktif.

Aku kembali menggulir chat kesembilan yang berisi chat dari Rara karna beberapa chat dari grup menenggelamkan chat Rara.

Kalau lagi gabut enaknya ngapain ya?

Satu menit kemudian Rara membalas.

Chat ayang.

Salah besar aku men-chat Rara. Kepalang tanggung, aku iseng membalas Rara. Diam diam aku memfoto Pak Jagat dari samping lalu mengirimkannya kepada Rara.

Nih, ayangnya disamping

Aku tersenyum saat Rara begitu cepat mengetik.

Anjir
Nge-date bu?
Jiwa jiwa jomblo gue meronta ronta.

Alay!

"Ibu telepon, bisa angkat Nay? Tangan saya untuk menyetir." Pak Jagat menujuk Hapenya yang berada di dashboard mobil. Aku lalu mengambil dan mengangkatnya. Cuman sepertinya aku terlalu lama hingga panggilan berakhir.

"Mati" kataku menunjukan Hape kearahnya.

"Tunggu saja, nanti Ibu telepon lagi."

Aku diam tak menyahut. Masih malas menanggapi Pak Jagat. 

"Saya minta maaf atas perkataan saya kemarin. Kamu benar, tidak seharusnya saya berbicara seperti itu."

Aku tetap diam. Mau tahu seberapa perjuangannya mendapat maaf dariku.

"Buka M-Banking. Transfer sejumlah yang kamu inginkan."

Aku bersorak heboh dalam hati. Akhirnya drama mengirit uang berakhir juga.

"Terserah saya?" tanyaku ceria. Sumpah deh habis ini aku akan teraktir Rara!

"Sejumlah yang kamu inginkan" Balas Pak Jagat lagi. Tetap tenang mengemudikan mobilnya. 

"Dua ratus juta?" tanyaku kurang ajar, aku sedikit meringis dalam hati. Yah, aku bercanda kok. Pak Jagat langsung menoleh, menatapku sedikit lama,lalu berkata yang membuatku ingin tenggelam ke jurang saja kalau begini.

"Tidak masalah. Kata Rasila kamu perlu uang untuk mengembalikan uang dua ratus ribu nya" jawab Pak Jagat sambil tersenyum, dan btw Rasila yang disebut Pak Jagat itu adalah Rara. Emang ya Rara, Awas lo!

"Bapak kepoin saya ke temen saya?"

Pak Jagat tertawa renyah, aku sampai tidak berkedip untuk memastikan itu dia atau bukan. Aku jarang sekali melihatnya tertawa, paling paling jika kumpul bersama keluarga.

Sinking BoatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang