Part 30

6.3K 219 15
                                    

Kaisar
Aku udah di Jakarta kalau kamu mau ketemu.

Kalian tau rasanya senang tapi juga kesal? Aku sudah berulang-ulang membaca pesan Kaisar. What the fuck? kalau mau ketemu? Memangnya dia gaada niatan mau nemuin aku kalau aku gamau? Dia gapunya niatan memberikan penjelasan kepadaku? Kenapa aku ngerasa Kaisar berubah banget ya?

Aku sudah menjalin hubungan dengannya nyaris tiga tahun, aku tahu bagaimana Kaisar. Dia sayang banget sama aku dan aku percaya itu. Effort Kaisar buat dapetin aku juga gak main-main. Gimana Kaisar mengusahakan segala cara untuk cocok bersanding sama aku yang dilabelkan anak OKB. Apalagi bisnis yang dijalankan Bapak saat itu sedang pesat-pesatnya. membuat kehidupanku makin diatas awan (anyway lebay, tapi emang begitu tanggapan orang).

Kaisar sempat insecure kepadaku, ini gara-gara dia merasa sebagai anak yatim piatu yang gak punya apa apa. Padahal sumpah aku gak pernah menilai orang dari materi. Urusan kekayaan itu hanya bonus, selebihnya sikap.

Kaisar itu super baik banget ke aku, ke Mami dan ke Bapak. Kaisar juga beberapa kali berkunjung kerumah sebelum ide gila Mami menjodohkanku. Aku gak tahu kenapa Mami sedikit kurang menyukai Kaisar. Aku bakal marah banget ke Mami kalau itu hanya soal materi.

Me
Mcd deket kampus.
Jam 11.

Aku membalas pesan Kaisar dengan satu kali tarikan nafas. Aku punya hak kan untuk mendapatkan penjelasan darinya? Penjelasan mengenai keputusannya untuk mengakhiri hubungan kami secara sepihak.

Dan aku rasa aku perlu membalas dendam. Aku harus tampil cantik dan baik-baik saja. Dia harus berpikir aku bukan orang yang akan menangis karna ditinggalkan. Aku bersiap-siap nyaris satu jam, setengah jam lebih ngaret dari janji kami untuk bertemu.

Biar saja, seenggaknya Kaisar harus diberi pelajaran. Aku memakai rich mini white dress yang kupadukan dengan jaket kulit hitam, aku juga memakai hermes birkin bag pemberian Pak Jagat. Memakai high heels merk Christian Louboutin dan terakhir aku menambahkan dua cincin bvlgari di jari telunjuk dan manisku.

Okay, aku rasa tampilanku sudah baik.

Sebelum turun dari Audi hitam milik Pak Jagat yang aku pinjam, aku kembali touch up memoles Dior Rouge Lipstick yang sangat merah menyala saat kupakai. Dan yah, aku suka banget tampilanku hari ini. Glamour dan fancy.

Turun dari mobil aku jadi memikirkan satu hal, kenapa harus bertemu di Mc Donalds? Tampilanku gak begitu salah kostum kan? Peduli setan, aku cuma mau meringkas waktu. Setelah ini aku harus kekampus meminta tanda tangan dospemku untuk persyaratan ujian semhas.

Aku menaiki tangga lantai dua saat membaca pesan Kaisar sudah menunggu diatas. To much informationnya dia juga sudah memesankanku makan. Memangnya aku sempat makan disituasi seperti ini?

Aku berjaln kearah Kaisar yang sedang duduk dikursi dan menghadap jendela yang memperlihatkan jalanan. Tatapannya sedikit sendu, mungkin?

"Hai." Aku menyapa canggung, kemudian duduk dihadapan Kaisar. Melihatnya yang hanya memakai polo shirt membuatku semakin nyaris salah kostum. Tapi aku kembali meyakinkan diri bahwa aku cantik dan hanya perlu percaya diri.

"Makan dulu?" Kaisar tersenyum hangat kearahku. See? Tatapannya masih sama.

Sialan.

Aku menggeleng kaku.

Kaisar menarik nafasnya panjang. "Kalau begitu aku makan dulu ya?" Mengucapkan dengan sendu dan aku tak punya pilihan lain selain mengiyakan. Toh dia juga sudah memesan makannya.

Tebakanku Kaisar mengalami penurunan berat badan. Matanya terlihat lelah dan merah tanda dia kurang tidur, pipinya juga semakin tirus. Aku jadi memikirkan, dia sudah menjalani hari yang seberat apa sampai harus kehilangan berat badannya? Kenapa aku merasa jahat karna tak memperdulikannya akhir-akhir ini. Dan harus kuakui aku merasa bersalah.

Sinking BoatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang