SEBELUMNYA...
"Kalau cium aku, nanti bibir kamu jadi lebih berwarna. Lebih menyala."
Theo menyinggungkan senyumnya, ia berusaha untuk tidak tersenyum, namun apa daya bibirnya itu ingin menyinggungkan senyum. Ia sangat suka menggoda Ruza.
"Owhhhh." Ruza mengangguk-anggukan kepala, paham. Ia juga merasa setelah berciuman bibirnya akan menjadi merah alami dan lebih bervolume.
__________
"Makanya cium dulu, biar cantik," goda Theo.
Wajah Theo terus menahan senyum. Rasanya sangat tidak nyaman jika harus menahan cengar-cengir. Namun jika tidak ditahan ia bisa dikira gila.
Menahan cengar-cengir sungguh menyebalkan. Mulutnya susah sekali diajak bekerja sama.
Ruza menggelengkan kepalanya. "Kan Ruza udah bilang. Kalau cium terus nanti bibir Ruza takutnya jadi kayak ikan itu. Yang ikan bibirnya gini," ucap Ruza sambil menirukan bibir ikan dower.
(ikan yang dimaksud Ruza)
Theo terkekeh, cowok itu menggigit lengannya sendiri, terlalu gemas dengan gadisnya. Theo jadi benar-benar ingin menciumi seluruh tubuh gadis itu.
Ruza ikut tertawa saat melihat Theo terkekeh. "Yang aku bilang bener kan sayang?" tanya gadis itu, memastikan jika ucapannya adalah benar. Jika berciuman terus bibirnya bisa seperti ikan.
Theo diam sejenak, terpaku pada panggilan sayang dari Ruza. Cowok itu menaruh kepalanya di bahu Ruza dan menggigit baju Ruza.
Sayang. Yah, jika diucapkan Ruza panggilan itu selalu berhasil membuatnya gila.
Tangan Theo memegang dua tangan Ruza dan memainkan tangan itu. "Pengen gigit bahu kamu, tapi takutnya aku gigit beneran. Soalnya kamu..." Ia hanya berani menggigit baju Ruza untuk saat ini. Ia terlalu gemas, takutnya ia benar-benar menggigit bahu gadisnya itu. Mengapa jika gemas ia selalu ingin menggigit. Sial, seperti tikus saja dirinya.
"Kamu apa?" tanya Ruza.
"Kamu bikin aku gemes sama kamu," jawab Theo menggigit bibir bawahnya, menahan senyum.
"Emm kakak akhir-akhir ini sakit ya? Soalnya wajah kakak merah terus." Ruza menegakkan tubuh Theo dan memegang rahang Theo dengan kedua tangannya. Gadis itu menatap wajah Theo dengan dalam, memastikan apakah cowok itu sakit atau tidak.
Kayaknya lebih baik panggil gue kak daripada sayang. Hati gue susah kalo lo panggil sayang. Batin Theo.
"Merah ya? Kayaknya emang sakit."
Sakit jiwa.
Shitt Bajingan! Gue beneran sick.
"Kalo sakit kita ke rumah sakit yuk." Ruza menatap Theo dengan wajah khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
THEORUZ
Teen Fiction- Devinisi jagain jodoh sendiri - "Gue kira jagain bocil biasa, eh ternyata jagain jodoh sendiri. Ternyata gini rasanya jagain jodoh sendiri, seru juga" __________ Antheo Killian, cowok yang sudah berulang kali dikeluarkan dari sekolah dan pindah ke...