🔞 WARNING 🔞
Part ini mengandung unsur seksualitas, LGBT, kekerasan, paksaan, pemerkosaan, kata-kata vulgar, dan lain sejenisnya. Tidak disarankan untuk pembaca di bawah 18 tahun.
[pythagoras]
.
.
.
.
Kamar Alta.
Ruangan itu kini benar-benar sangat berantakan. Benda-benda seperti buku, lampu belajar, kursi yang biasanya untuk Alta belajar, semua berserakan tidak di tempat semestinya. Dan yang paling parah, pakaian yang berceceran di lantai.
Hendery, pria itu duduk di ujung ranjang dan hanya memakai celana panjangnya. Dada bidang dan otot tubuhnya terlihat sangat menonjol dan jelas karena tak ditutupi apapun. Tatapan tajamnya mengarah pada sosok yang terbaring di atas ranjang.
Sosok dengan sekujur tubuh penuh luka. Yang hanya memakai kaos putih tanpa bawahan. Tubuh setengah telanjang itu terbaring mengenaskan di atas ranjang. Keringat bercampur cairan lengket dimana-mana. Sosok yang tak lain adalah...
Alta.
Yang usahanya ingin kabur harus dipupus oleh Hendery. Anak malang yang harus kembali merasakan neraka buatan orang yang selama ini ia panggil Papa.
"Alta, anak kesayangan Papa. Mau sampai kapan kamu tidur?" ucap Hendery dengan nada suara yang terdengar manis.
Pria bertubuh tinggi itu bangkit dari duduknya. Berjalan ke sisi lain ranjang untuk melihat sang 'anak kesayangan' yang masih betah memejamkan mata. Tangan besarnya menepuk pipi Alta beberapa kali hingga timbul kernyitan halus dari wajah Alta.
"Hey, ayo bangun!"
Tepat setelah Hendery berucap, mata Alta terbuka. Sangat sayu dan kosong, seperti tak memiliki tenaga. Dan faktanya memang begitu. Hanya untuk membuka mata, Alta memerlukan tenaga lebih. Entah sudah berapa jam ia tertidur. Sakit di sekujur tubuhnya langsung terasa begitu kesadarannya terkumpul.
"Papa belum selesai menghukum kamu, kenapa kamu tidur, hm?" ucap Hendery dengan senyum di bibirnya. Tangannya bergerak merabah pinggang Alta dan perlahan turun ke belahan pantat yang merah penuh lebam tersebut.
"Ngh..."
Erangan lirih dari Alta terdengar saat Hendery sengaja memasukkan dua jarinya ke lubang yang masih meneteskan cairan dari dalamnya. Nafas Alta tercekat begitu Hendery merenggangkan jari-jarinya dan menyentuh semua titik lembut di dalam. Kedua tangan Alta mencengkeram sprei ranjangnya dengan kuat. Tubuhnya sudah tak bisa diajak untuk berontak lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] 1; Another Pain | ✓
Random‼️WARNING‼️ SIAPKAN MENTAL SEBELUM MEMBACA! ⚠️ BxB Area 🚫 Homophobic dilarang baca! 🔞 18+ ______________________ Kehidupan Alta sudah buruk sejak awal. Keluarganya berantakan. Jika anak-anak lain mengidolakan Papa mereka seperti seorang pahlawan...