Aydin, Ibnu dan.......

954 92 35
                                    

Aydin Zafran adalah seorang remaja  berusia 17 tahun, dia masih duduk di kelas sebelas sekolah menengah atas di SMA Garuda, dia merupakan anak laki-laki yang berkepribadian sedikit tertutup dari sekitar nya bahkan teman kelasnya sendiri.

Di sekolah tidak mempunyai 'teman dekat atau sahabat', bukannya dia sombong karena tidak mau bergaul dengan teman sekelas tapi dia hanya tidak ingin ada orang yang mempunyai niat buruk padanya atau memanfaatkan nya seperti yang terjadi waktu dia SMP.

Tapi walaupun dia introvert, dia sering mengikuti olimpiade dan namanya cukup terkenal di sekolah, dia juga ekhem sudah ada yang punya. Namanya Ibnu Maulana, anak kelas sebelas IPA 5 sedangkan dia anak sebelas IPA 2.

Aydin tidak pernah bisa melupakan saat Ibnu menembaknya di depan semua orang waktu Ibnu selesai bertanding basket dengan sekolah lain, kebetulan hari itu dia tidak sengaja menonton pertandingan itu dan malah sesuatu tak terduga terjadi.

Dia waktu itu sangat senang karena Ibnu adalah orang yang dia suka waktu pertama kali mereka tidak sengaja berinteraksi waktu masa mpls, dan seperti mimpi mereka berdua sekarang sudah menjadi sepasang kekasih.

Walaupun dia sering mendengar kata-kata sinis dari para fans Ibnu yang tidak rela dia berpacaran dengan ibnu, Karena bagaimanpun Ibnu itu anak yang populer sejak masa mpls di sekolah nya tapi dia tidak memperdulikan nya dan sekarang tak terasa hubungan mereka sudah berjalan satu setengah tahun.

Selama satu setengah tahun itu juga dia sangat dekat dengan keluarga Ibnu terutama bundanya Ibnu, Wanita cantik yang selalu ramah dan baik kepadanya. kalau dia bermain kerumah ibnu bukannya dia pacaran dengan Ibnu, tapi dia malah lebih suka menempel sama bundanya Ibnu yang suka buat makanan.

Seperti sekarang dia sedang di rumahnya Ibnu karena ada acara tasyakuran anaknya kakaknya Ibnu yang pertama alias Bagas atau sering dia panggil mas Bagas, dia di suruh datang oleh bundanya pacarnya itu.

Anak nya mas Bagas itu perempuan namanya Sheila, cantik anaknya mirip banget sama bapaknya yang ganteng nya pol itu. Dia sedang menggendong adek Sheila sambil duduk di samping pacarnya yang sibuk main ponsel itu.

"Ibnu, adek Sheila lucu banget ya!." Ucapnya sambil tersenyum senang lalu menatap pacar nya.

"Hm." Respon Ibnu tanpa menatap sang pacar.

Aydin tersenyum kecil, memang pacarnya ini agak cuek tidak seperti waktu pertama tama mereka jadian. Tapi tak apa, dia sudah terbiasa dengan sikap pacarnya itu. Dia yakin kalau pacarnya itu masih mencintainya walaupun sikapnya cuek.

"Ibnu Chatting sama siapa sih, kok fokus banget." Ucapnya sambil mengintip ponsel Ibnu, tapi Ibnu buru-buru menjauhkan ponselnya dari Aydin

"Apaan sih, aku lagi chattingan sama anak-anak katanya mau ada lomba basket." Ucap Ibnu.

"Oh iya? Kapan? Nanti Aydin mau nonton boleh?." Tanyanya sambil tersenyum manis.

" Minggu depan. Ya boleh boleh aja lah kan  ini kebuka untuk umum, semua orang boleh nonton." Ucap Ibnu.

Aydin menganggukkan aja kemudian dia bangkit dari duduknya kemudian dia berjalan menghampiri bundanya Ibnu yang sedang mengobrol bersama tamu tamu yang datang.

"Ndut Lo ngalangin jalan gue."

Aydin menoleh dan mendapati sosok kakak kedua sang pacar, Siapa lagi kalau bukan Fahin.

"Oh iya maaf." Ucapnya sambil bergeser sedikit.

"Makanya jangan endut endut badannya jadinya jalannya sempit." Ucap Fahin lalu berjalan pergi.

Aydin memelototi punggung Fahin yang berjalan menjauh itu.

"Apa sih gak jelas! Dasar galak jelek!." Ucapnya kesal.

GARIYAN [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang