Setelah Jadian

287 54 39
                                    

Aydin duduk di kursinya sambil memakan bekal yang dia bawa, hari ini dia bawa bekal ke sekolah karena kemarin mas pacarnya beliin bahan makanan untuk kebutuhan seminggu dirumahnya katanya sih itu hadiah jadian nya karena kemarin waktu jadian doi gak bawain bunga mawar kayak orang-orang waktu mau nembak orang tercinta.

Dia menatap sekeliling kelasnya yang sepi karena pada pergi ke kantin semua, kemudian dia melanjutkan acara makan nya dengan riang. Tadi pagi juga dia buatin bekal buat mas pacarnya semoga aja mas pacarnya suka bekal buatan nya.

Sedang asyik makan tiba-tiba ada yang menarik kursi di depannya, dia mendongakkan kepalanya kemudian dia mendapati sosok mas mantan yang tiba-tiba hadir di kelasnya.

"Kenapa kamu kesini?." Tanyanya sambil menatap sang mantan.

Dan dia baru menyadari kalau mas pacarnya lebih ganteng dari mas mantan, padahal dulu dia ngerasa kalau mas mantan itu ganteng pake banget sekarang kok biasa aja.

"Iseng aja." Ucap Ibnu.

"Sana pergi! Waktu itu kamu di deket aku 2 meter pacar kamu langsung labrak aku!!." Ucapnya sambil memelototi sang mantan.

Dengan perawatan Fahin yang selalu ajak makan si endut sebelum dan sesudah jadian, Aydin makin gemuk pipinya tapi badannya tetap langsing kecuali bagian tertentu yang itu gemuk alias montok. Dia sambil melotot, pipinya juga ikut menggembung.

Ibnu yang melihat mantannya makin gemesin langsung mengerutkan keningnya, perasaan waktu jadian dengan nya Aydin gak se montok sekarang pikirnya heran.

"Waktu itu gue liat lo ciuman sama Abang gue di rumah sakit." Ucap Ibnu to the point.

Aydin berkedip-kedip kemudian dia menganggukkan kepalanya.

"Terus kenapa?." Tanyanya.

"Kok lo mau ciuman sama dia?." Tanya Ibnu.

"Ya suka-suka aku lah! Emangnya masalah buat kamu!." Ucapnya.

"Ya enggak sih, tapi pas waktu Lo pacaran sama gue kita gak pernah ciuman kayak Lo ciuman sama Abang gue." Ucap Ibnu dengan nada protes.

"Ya kan kamu yang bilang kalau aku gak boleh cium kamu selain di pipi! Lagipula kenapa baru sekarang udah putus baru ngeluh!!!." Ucapnya sambil memelototi Ibnu lagi.

Pokoknya dia akan selalu melotot sebelum Ibnu pergi dari hadapan nya, karena pelototan nya itu bisa menakuti orang orang valid no debat!!!!

" Gue gak ngeluh, gue cuma merasa gak adil aja. Btw Lo ciuman sama Abang gue emangnya udah jadian?." Tanya Ibnu sambil mengambil sendok yang di pegang Aydin, kemudian dia menyendok makanan Aydin dari kotak bekal dan memakan nya dengan santai.

Aydin melotot garang kemudian dia mengambil sendok nya dan memukul tangan sang mantan.

"Humph! Gak usah kepo nanti cepet mati!." Ucapnya sewot.

"Kok Lo sekarang galak banget, diajarin siapa?." Tanya Ibnu.

" Kata mas Fahin harus galak sama mantan,kalo gak nanti dia ngelunjak!." Ucapnya.

Ibnu menaikkan alisnya sebelah setelah mendengar ucapan dari Aydin.

"Lebih baik Lo ngejauh dari abang gue deh." Ucap Ibnu sambil menyandarkan punggungnya ke meja di belakang nya.

"Huh? Kenapa?." Tanyanya sambil mengerutkan keningnya kemudian dia menatap sang mantan.

" Ya lo tahu sendiri kalau dia bukan orang yang baik. dia suka berantem, tawuran, keluar masuk kantor polisi. Kalau ada musuhnya  tahu Lo deket sama dia mereka bisa celakain lo buat balas dendam, intinya orang itu gak cocok sama lo." Ucap Ibnu.

GARIYAN [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang