Jam istirahat tuh harusnya adem, kan ya? Apalagi habis dicekoki ulangan matematika.
Catat itu,
Matematika.
Pelajaran yang otomatis paling dibenci sama anak-anak jurusan IBB.
Ya iyalah, niatnya masuk IBB kan menghindari segala mata pelajaran yang berhubungan dengan angka-angka dan huruf misterius yang disuruh mencari identitas mereka sendiri.
Pelajaran aneh.
Tapi sekarang? Madya aut-autan. Masalahnya ini, dia niatnya mau deretin kursi dikelas, tiduran lah. Nonton yutub atau nyari drakor. Nanti kalau udah bosan, melipir ke Twitter. Habis itu mau baca novel. Itu terus sampai guru masuk kelas.
Lah, sekarang? Dia diseret oleh Rio buat nemenin dia nyusul ulangan Sastra Jepang.
Dia bahkan tidak tahu fungsinya dia itu apa disana. Secara ya, Rio itu kerabatnya ada yang tinggal di Jepang. Bahasa Jepang itu makannya sehari-hari. Baca manga gausah nunggu translate, nonton anime sama dorama aja ngga pakai subtitle. Jadi murid favorit Pak Kento, guru bahasa Jepang yang gantengnya bikin anak kelas IPA iri, soalnya bapaknya ga ada ngajar disana.
Terus fungsi Madya disini tuh apa? Bisa baca Hiragana saja dia sudah bersyukur sekali. Katakana dia tidak terlalu bagus. Kanji apalagi, hapalnya Cuma kanji Tsuki (bulan), itupun karena ditakut-takuti oleh bapaknya, katanya kelihatan diulangan.
Mana buktinya?
Bohong, ih. Mentang-mentang ganteng.
"Udah selesai?" Tanya Madya ke Rio yang keluar dari ruang guru. Rio menganggukkan kepalanya, sambil mengambil hapenya dari Madya.
"Terus, fungsi gue disini apasih, monyett?" Teriaknya sambil menempeleng kepala Rio.
"Nemenin gue lah, Lo pas jam istirahat tuh paling nganggur. Biar ada temen gitu, buat ngobrol."
Madya langsung memutar kedua bola matanya dan berdecih kesal. Sedangkan oknum yang dianutnya tadi hanya tertawa kecil.
"Lo ganggu waktu rebahan gue anjir. Lo tahu kan, mama tuh ga akan suka lihat gue santai-santai dirumah. Jadi jangan ganggu deh pliss." Madya langsung melengos mendahului Rio yang berjalan yang hanya dijawab Rio dengan tawa kecilnya.
"Sorry, Bu boss. Lo tahu kan, kelas tuh sepi banget kalo jam istirahat pertama. Nanti gue traktir poci deh." Ucap Rio sambil menyusul langkah Madya.
"Poci aja? Mie Ayam deket fotokopiannya Pak Susila sounds great."
"Ngelunjak Lo ah." Kata Rio sambil nempeleng kepala Madya.
"Yaudah, ga usah minta tolong lagi ke gue. Gaada yang sebaik gue didunia ini, tahu ga sih?"
"Iya-iya ah, ntar gue traktir disana. Ngamuk mulu lo." Madya langsung tersenyum miring melihat ekspresi Rio.
"Gitu dong, jika tidak bisa mendengarkan curhatan ku, maka jadilah dompet berjalan ku. Kebetulan Aleta hari ini olahraga siang sih, Lo ga perlu kepikiran buat nraktir dia." Madya langsung berjalan mendahului, sambil melompat dan bersenandung.
Malu? Lupakan.
Kesenangannya itu utama. Pendapat orang nomor dua. Lagi pula, mereka tidak mentraktirnya mie ayam. Buat apa peduli?
Lagipula, sekelas dengan Lily dan Gentala itu otomatis ikut menjadi bertingkah aneh seperti mereka. Namanya anak IBB, Ikatan Bergerombolnya Badut.
Tapi kesenangan Madya harus terhenti. Rio keduluan menarik tangannya dan langsung berlari dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anonymous✔️
Fanfiction[Jooyeon x Maya] Daftar Perintah /Find untuk cari partner /exit untuk keluar Madya yang sulit bergaul dengan orang lain, dan sekarang teman-temannya malah sibuk dengan pacar mereka, menjadi terpengaruh untuk menggunakan bot Anonymous yang ia temuka...