O6

68 13 0
                                    

"cowok, akhir-akhir ini suka lagu Day6 ya?"

Aleta yang sedang asyik mengunyah keripik ayamnya jadi menoleh setelah mendengar pernyataan Madya.

"Hah? Mungkin keknya. Kenapa bisa kepikiran kesana?"

Madya hanya menggelengkan kepalanya. "Tiba-tiba kepikiran aja, kan jarang banget cowok tuh suka KPop. Ada-ada aja pokoknya alasannya. Dikatain banci lah, plastik lah, orang aneh lah. Gue paling benci sama orang kayak gitu, berarti cara pemikirannya masih sempit, toleransi terhadap warga lain tuh masih kurang."

Aleta menganggukkan kepalanya. Posisi mereka berdua sekarang adalah dikasur dengan posisi duduk bersila.

"Lo lupa Nte, di Indonesia mah kalau beda dikit dijulitin sekampung. Ga sesuai dengan pemikiran mereka tuh bakalan dijulitin terus."

"Kayak gue yah, ngambil kelas Bahasa dan Budaya aja langsung dinyirnyirin sama orang-orang sini, capek dengernya, tapi gue bisa apa."

"Cie curhat."

Madya langsung memukul Aleta dengan bantal yang ia taruh di pangkuannya. Ini salah satu alasannya dia itu jarang curhat ke Aleta. Pasti berakhir bercanda.

Tiba-tiba kucing berwarna putih berbulu lebat, mungkin persia memasuki kamar. Madya langsung memandangi wajah Aleta dengan tatapan bertanya. Perasaan dia tidak punya kucing kemarin.

"Itu beli dari teman mama, dia lagi krisis uang gitu, dia bilang ga bakalan bisa rawat lagi. Makanya mama beli, sekalian membantu finansialnya teman mama gitu."

Madya hanya ber-oh ria. Ia mengambil kucing yang menaiki kasur dan mulai mengelus bulu-bulunya yang halus. Dari dulu dia sangat ingin memelihara kucing. Tapi dilarang oleh ibu perdana menteri dirumah.

"Namanya siapa?"

"Sebenarnya nama dari pemilik sebelumnya tuh Olaf, tapi diganti sama mama jadi-"

"Jadi Song Joong Ki?" Sela Madya.

"Bukan, diganti jadi Kang Haneul."

Madya langsung meringis. Mamanya Aleta memang suka sekali menonton K-drama. Biasanya bakalan minta rekomendasi drama ke Aleta atau dirinya. Dan habis nonton, langsung foto profil WhatsApp-nya bakalan berubah menjadi foto sang idola.

Untung suaminya tidak marah dan mentoleransi hobinya itu.

"Tante, beli bakso yuk, laper."

Madya mengernyit, bukannya hari ini mamanya Aleta dirumah yah? Tadi pagi saja dia menanyakan drakor bagus via WhatsApp. Padahal akhir-akhir ini dia jarang sekali menonton drama dari negara BTS tersebut.

Meskipun dia berakhir bertanya ke Rika dan Lily sih.

"Mama Lo kemana? Biasanya juga ada makanan."

"Gatau, ayook ahh!"

Madya harus pasrah tangannya ditarik oleh keponakannya. Aleta menyeretnya keluar dari rumah tanpa aba-aba, hingga ia kadang terjatuh.

Ponakan ngeselin.

____________________________




Madya memandang miris meja sebelah. Sekarang ia sedang memesan bakso didekat kompleks ia tinggal. Bukan dia sih yang memesan, tapi Aleta. Ia cuman duduk menunggu makanan yang dipesan Aleta sampai.

Sekarang kenapa ia memandang miris?

Ada pasangan dimeja sebelah, lebih tepatnya pasangan anak kecil yang saling suap-suapan. Astagaa, mereka berdua masih sekitar 8 atau 9 tahun, tapi gayanya sudah seperti orang dewasa.

Anonymous✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang