O15

59 15 0
                                    

"Good morning!"

Madya hanya mendongak sebentar menatap Rio yang sedang berjalan ketempat duduknya dan kembali membenamkan kepalanya. Ngantuk.

"Tumben loyo?" Tanya Rio yang sekarang mengeluarkan kertas Manila warna-warni yang ia beli tadi, dan kotak pensil nya.

"Kemarin begadang. Sumpah, ngantuk banget ish!" Jawab Madya sambil membenamkan wajahnya

"Kebiasaan banget, baca novel pasti." Madya hanya mengabaikannya. Ia memilih lanjut tidur.

Rio menggelengkan kepalanya, heran. Bisa-bisanya ada orang yang masih bisa datang pagi kesekolah, padahal dia semalam begadang. Rio tahu sampai jam berapa Madya melek dan menatap objek yang membuat ia bisa tidak tidur satu hari.

"Lo digosipin sama anak-anak sini."

Madya mendongakkan kepalanya perlahan. Menatap Rio dengan matanya yang sedang mengantuk. Jiwanya sekarang masih setengah itu menatap malas namun sedang meminta penjelasan ke Rio.

"Katanya Lo kemarin lucu banget pas sama Julian. Kayak pacaran"

"Itu namanya gosip ya? Gaje banget. Kembalikan 2 menit gue yang terbuang!" Madya langsung mendengus dan melanjutkan sesi tidurnya yang tertunda semalam.

"Cih, sensian mulu. Ntar jodoh lhoo." Ujar Rio yang langsung mendapat toyoran gratis dari sahabatnya itu.

"Kerjain noh tugas pamphletnya. Biar ga dihukum sama Miss Oka." Balas Madya. Rio hanya mendecih dan mengumpat pelan sambil melanjutkan mewarnai pamphletnya.

Sebelum Madya kembali tidur, terdengar ketukan pintu yang membuat Madya dan Rio langsung mengarahkan kepalanya ke arah yang sama. Ke arah siswa laki-laki yang seantero kelas sudah hapal akhir-akhir ini, siapa lagi kalau bukan Oknum JHC alias Julian Harischandra. Mentang-mentang kenal sama Galih sama Rika langsung jadi orang Magadir. Iya, manusia gatau diri. Itu bukan Madya loh ya yang manggil. Itu panggilan spesial dari Rika.

"Noh pacar Lo datang. Baru aja tadi diomongin. Panjang umur emang." Goda Rio yang langsung mendapat getokan gratis dari Madya.

"Ada apa?" Tanya Madya malas.

"Rika belum datang?"

Rio langsung tertawa keras. Bisa-bisanya mencari Rika di jam setengah tujuh. Sekarang dia paling masih tidur nyenyak memeluk bantal gulingnya.

"Kenapa ketawa?" Tanya Julian heran.
"Jam segini kalo mau nyari Rika tuh gaada. Kecuali lo janjian jam segini, baru dia ada, itupun kalau dia ngga lupa sih." Jelas Rio.

"Kemarin kok dia berangkat pagi?"

"Pacarnya takut berangkat sendiri kesekolah pagi-pagi makanya ngajak dia. Kenapa emangnya Jul? Ada perlu apa?" Jawab Madya sambil mengucek-ngucek matanya. Berusaha menghilangkan rasa ngantuk.

"Mau minjem pulpen sih, kantin belum buka, sementara tugasnya disetor jam pertama."

Madya langsung cekatan mengambil pulpen di kotak pensilnya, memukul kepala Julian dengan pulpen, lalu memberikannya.

"Lo semalam begadang buat apa ya gue tanya? Bukannya ingat buat tugas, malah nge-game."

Sang pelaku malah haha-hehe sambil duduk disampingnya Madya, menaruh buku tugasnya dimeja dan mulai mengerjakannya.

"Lo mentang-mentang ga mau pisah sama Madya, sampe buat tugas aja disini ya Jul." Sindir Rio yang sudah selesai mengerjakan pamphletnya. Sekarang dia mengeluarkan buku paketnya dan mengerjakan tugasnya yang lain.

"Kelas gue ga ada penghuninya anjir. Palingan noni-noni aja sliweran disana. Makanya gue kesini, biar rame."

Rio hanya mendecih, lalu ia mengerjakan kembali tugasnya.

Anonymous✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang