Gusar

933 87 2
                                    

"Pernikahan itu sakral, karna kamu akan menghabiskan hidupmu bersamanya. Pasangan yang kamu pilih adalah pasanganmu sampai mati, benar atau tidak, itulah pasanganmu"
.
.
.

Terdengar obrolan-obrolan dari dalam ruangan, pria dengan rambut merah jambu melihat datar pintu besar didepannya dan kembali memeriksa jas putih yang berbalut pas ditubuhnya sekali lagi, menghela nafas gugup, kini seorang laki-laki paruh baya tiba-tiba sudah berdiri di sebelahnya, memberi kode untuk mengaitkan lengannya, "Yuuji, semoga kau bahagia" ucapnya

Pria bernama Yuuji mendengus, tidak percaya ucapan itu keluar dari mulut orang yang selama ini tidak peduli padanya,ia tidak ingin mendengar kata-kata itu dari mereka. Pintu terbuka, terlihat bibi dan sepupunya tersenyum sambil menatapnya, bermacam ekspresi haru mereka tampilkan, Yuuji mendengus dalam hati, jika mereka aktris mereka harus dapat penghargaan atas aktingnya, kehebohan yang ditampilkan dari sisi keluarganya sangat kontras dengan sisi keluarga pasangannya, tidak ada yang datang selain satu laki-laki berambut panjang dengan jas formal, menatap dirinya datar, 'apa dia orangnya?' pikir Yuuji

Yuuji mencoba fokus dan naik ke altar, namun hanya pendeta yang berada disana,menoleh ke belakang, melihat pria tersebut yang hanya melayangkan senyuman padanya, Yuuji tersadar dia bukanlah calon mempelainya, baru menyadari bahwa tidak ada calon mempelai pria yang akan bersaksi di sini, Yuuji mendengar suara tawa kecil dari keluarganya, ia tersenyum tenang, berusaha tidak terusik walau keadaan ini merendahkannya, tidak ada yang paling buruk selain berdiri sendirian di pernikahan yang hanya terjadi dalam sekali

"Itadori Yuuji, bersediakah kamu menikah dengan Ryomen Sukuna dan mencintainya dengan setia seumur hidup baik dalam suka maupun duka?"ucap pendeta di hadapannya, Yuuji mendengus dalam hati, '..sepertinya calon pasangannya adalah pria yang egois'

"Iya, saya bersedia"ucap Yuuji dalam senyum, setelah pendeta melakukan upacara penutupan, semua mengucap syukur seolah mereka sudah menanti semua ini, Yuuji melihat ke sisi lain, ia sudah tidak lagi melihat laki-laki berambut panjang tersebut

Semua berjalan begitu cepat, seolah mereka sudah menunggunya untuk menendangnya keluar melihat mereka sudah mengemas barang-barangnya, Yuuji melihat keluar kaca mobil, kini dia akan tinggal di daerah yang tidak ia ketahui dan tidak ada seorang pun yang dikenalnya, mungkin saja ia akan diperlakukan tidak jauh berbeda, mengingat dia juga korban dari pernikahan leluhur, jadi jangan berharap lebih

Mobil mulai melambat dan berhenti di depan mansion bergaya barat modern, Yuuji turun dari mobil dan terpengarah melihat rumah tempat ia akan tinggal kedepannya, sangat besar dan indah, karna rumor yang beredar tentang calon pasangannya cukup buruk, ia pikir tempatnya akan menyeramkan

Seorang pria familiar sudah berdiri menyambutnya, "Yuuji-sama, senang bertemu anda, Nama saya Suguru Getou, kepala pelayan disini"ucapnya, Yuuji melihat lagi pria yang ada di gereja tadi, Yuuji tersenyum canggung mengetahui dia adalah pelayan disini, mengingat wajah pria tersebut bisa membawanya menjadi aktor papan atas, "Ah, senang bertemu denganmu lagi"ucap Yuuji canggung

Para pelayan mengambil kopernya dan ia mengikuti kepala pelayan, berjalan ke lantai dua, melihat kanan kiri lorong mansion, ada banyak lukisan yang tidak dipahaminya, belum lagi mansion ini sangat besar, mungkin dirinya akan tersesat kalau berjalan sendirian

"Ini kamar anda, jika anda memerlukan sesuatu, anda bisa menekan intercom di dekat kasur" ucap Suguru membuka pintu dan mempersilahkan Yuuji untuk masuk, Yuuji mengangguk,"Terima kasih" Suguru melangkah pergi bersama satu pelayan lain setelah meletakkan kopernya

Yuuji masuk dan melihat kamarnya, seperti hotel saat dia pergi bersama teman sekelasnya, tapi mungkin ini lebih besar, interiornya terlihat indah, juga tidak banyak barang disini, Yuuji membuka pintu kaca dan berjalan ke balkon, melihat kagum halaman bunga dibawahnya, ia tidak sadar saat di mobil bahwa pemandangan disini sangat indah, setelah puas melihat-lihat, Yuuji duduk di sisi kasur, memegang kasur yang terasa lembut seperti awan dan di satu sisi terasa dingin, kalau dipikir-pikir kasurnya sangat besar hanya untuk satu orang, Yuuji tidak ambil pusing dan merebahkan diri lelah

Marriage With Devil - Jujutsu KaisenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang