Ragu

415 63 2
                                    

"Hasrat itu dimiliki manusia, sayangnya iblis lebih sering menggunakannya"
.
.
.

Sukuna melihat sekeliling ruangan kamar datar, perasaan familiar yang tidak mengenakan dadanya juga terasa, dari luar terdengar suara-suara berisik, dengan langkah yang berat, tubuhnya berjalan ke pintu, matanya terbelalak begitu melihat api dimana-mana memenuhi lorong mansionnya, banyak orang terbakar di depan matanya, 'apa yang..'

Ditengah rasa janggal, Sukuna berjalan menyusuri lorong, melewati orang-orang yang merintih terbakar disana, kakinya entah mengapa berjalan ke taman, yang juga membakar bunga-bunga disana, ditengah kobaran api tersebut, matanya menangkap sosok pria jangkung yang berotot dan memiliki empat lengan, juga sebuah mulut besar di bagian perut, berdiri di tengah taman bersama orang-orang yang menjerit di sekelilingnya, iris merah makhluk besar tersebut menatap kearahnya, menyeringai, "kau... adalah aku!"

Sukuna menatap lama, sebelum akhirnya terbangun dari tidurnya, menatap langit-langit ruang kerjanya, dengan keringat mengalir di dahinya, "..mimpi!"

Hening yang panjang, matanya melirik ke samping, melihat kearah jendela, cahaya berwarna oren mulai masuk dari sela-sela gorden, jam berapa sekarang?

Tok, tok

Sukuna melirik tajam ke pintu, "Sukuna-sama, Fushiguro-sama datang menemui anda..!"ucap Uraume di balik pintu, menatap pintu lama lalu merapihkan kimononya, "...aku akan menemuinya" berjalan ke luar balkon, melihat mobil berwarna hitam berhenti di depan mansion

Seorang pria turun dari mobil, dengan kimono hitam dan obijime putihnya yang sedikit longgar, membuat bagian atas dadanya sedikit terbuka, mendekati para pelayan dalam senyum, "dimana Sukuna? Aku akan mengomelinya! Beraninya dia menikah tanpa mengundangku!!"ucapnya ceria

selang beberapa detik dari ucapannya, seorang pria dengan rambut merah jambu keluar dengan wajah dingin, "Toji, mau apa kau ke sini?"

Toji menyeringai mendengar nada permusuhan dari tuan rumah sekaligus temannya, "Sukuna, itu bukan sambutan yang benar saat bertemu tamu.." mengikuti Sukuna pergi ke dalam, sementara para pelayan membawakan barang-barang

"Aku datang untuk mengucapkan selamat atas pernikahanmu dan memarahimu karna tidak mengundangku!" ucap Toji setelah mereka sampai di ruang kerja, melihat Sukuna yang terduduk dengan tatapan yang tidak terbaca

Toji tersenyum ceria, "Yahh.. banyak orang yang mengirimkan pembunuh bayaran ke sini, tapi belum pernah ada yang mengirim mempelai..!" ucap Toji lagi, setelah Suguru pergi dari ruangan, dan tersisa hanya mereka

"Dia.. mungkin juga tidak akan lama"ucap Sukuna, tatapan kosongnya berganti menjadi seringai

Toji meminum tehnya, tersenyum skeptis dengan ucapan Sukuna, "Media sepertinya ingin bermain-main denganmu" ucap Toji dalam senyum, memberikan koran yang di bawanya, Sukuna melirik halaman depan koran yang memuat semua berita tentangnya

Pewaris Muda Ryomen Akan Menikah

Saham Perusahaan Ryomen Meningkat Drastis

Keluarga Ryomen : Monster Mengalir di Aristokrat Darah Biru

Pernikahan Aristokrat : Ryomen Sukuna dan Pasangannya Yang Misterius

Pernikahan Cepat Pewaris Ryomen : Ryomen Sukuna Mengidap Penyakit Serius

"Pada akhirnya dia harus tahu, kau serius tidak akan memberitahunya!?"tanya Toji datar, menatap Sukuna lekat

"Belum saatnya, aku akan melakukannya di waktu yang tepat"jawabnya acuh, membuat Toji menghela nafas, dia tidak bisa memaksa Sukuna, karna dirinya tidak mudah terbujuk, "Yahh.. memang tidak perlu tergesa-gesa"

Ditengah percakapan mereka, suara ketukan di pintu terdengar, Sukuna dan Toji melirik bersamaan, dalam diam Sukuna kembali memakai topengnya dan Toji menyesap tehnya santai. Pintu terbuka dan Yuuji melangkah masuk gugup, disana ada seorang pria dengan wajah yang tampan sedang duduk, "Permisi Tuan, Yuuji-sama sudah disini!" ucap Uraume sopan, melenggang pergi keluar, meninggalkan Yuuji canggung

Yuuji melihat Sukuna menepuk-nepuk sofa di sampingnya, ia berjalan mendekat, menatap pria di depannya tidak enak, "Selamat malam, maaf mengganggu urusan anda" melihat ke arah Sukuna, "katanya anda memanggil saya..!?"sambungnya, Yuuji menuntut jawaban dari Sukuna yang hanya diam, ia merasa asing dan ingin segera keluar dari sini

Sebelum Yuuji kembali berkata, Toji tertawa kecil, membuat Yuuji menoleh kearahnya, iris hijau menatap Yuuji dalam senyum, "Senang bertemu dengan anda, Nama Saya Fushiguro Toji, saya sahabatnya"ucap Toji dalam senyum

Yuuji mengangguk canggung, entah mengapa segera mengalihkan pandangannya, wajahnya memerah, karena tatapan pria di depannya membuat bulu kuduknya merinding, disatu sisi perasaan menusuk datang entah dari mana. Yuuji melihat Sukuna yang hanya diam, ia tidak bisa membaca pikirannya, namun entah mengapa ia merasa diawasi, "Saya Yuuji, Ita- Ryomen Yuuji, senang bertemu dengan anda juga.."ucapnya bimbang

Yuuji melirik ke samping, takut bahwa Sukuna tidak suka bahwa ia membawa-bawa marga Aristokrat keluarganya, Yuuji tidak yakin apakah ia diperbolehkan menggunakan marga keluarga Ryomen, namun Sukuna tidak bereaksi apapun

Toji melirik ke arah Sukuna dan tersenyum kecil, "dia pasangan yang cantik"ucap Toji, membuat Yuuji memerah, melihat Sukuna dan baru tersadar, menatap khawatir, 'apa dia baik-baik saja? gimana cara mereka komunikasi?'

Toji tersenyum, seolah mengerti tatapan Yuuji, "kami bisa berkomunikasi, tidak perlu khawatir! Sukuna memanggil anda karna ingin mengenalkan pengantinnya.."

Yuuji tersipu karna pikirannya terbaca dan ucapan 'pengantin' dari mulut orang lain, terdengar sangat manis dan memalukan di telinganya, "Kami akan berada disini untuk urusan pekerjaan, saya harap ini tidak mengganggu anda"sambung Toji lagi

"T-tidak.. kalau gitu saya permisi, saya yakin masih banyak yang ingin-" Yuuji sudah berdiri dari posisinya, namun Toji tersenyum dan ikut berdiri, "Tidak, malah saya yang akan pergi, sepertinya saya kelelahan, saya ingin istirahat, kalau gitu saya permisi?!" potong Toji, berjalan keluar dari sana

Yuuji duduk kembali canggung, melihat kagum dengan ruangan kerja milik Sukuna, kembali menatap empunya, "emm.. dia sepertinya memang sahabat anda?!" tidak ada tanggapan, namun entah mengapa Yuuji merasa Sukuna tidak setuju dengan ucapannya, Yuuji kebingungan dengan situasi ini, ia tidak tahu harus melakukan apa di situasi seperti ini, "..emm kalau gitu saya permisi, silahkan beristirahat"

Yuuji berpamitan sopan dan melangkah pergi, terdengar suara samar seseorang ditelinganya, Yuuji berhenti dan menengok ke belakang, hanya ada Sukuna yang masih duduk tenang di sofa, "!!, Ya? anda bilang sesuatu?" tidak ada tanggapan dari Sukuna

Tersadar akan pertanyaannya yang tidak sopan, dengan cepat membungkuk dan melanjutkan langkahnya pergi, "a-ah, saya sepertinya kelelahan, maaf, permisi!" Menatap dirinya di kaca, setelah berganti dengan pakaian tidur, Yuuji menghela nafas lelah, mengingat kembali pertemuan siang tadi dengan temannya, tiba-tiba sekelibat ingatan lewat dikepalanya, berusaha mengingat sesuatu yang tadi didengarnya, saat berada di ruang kerja Sukuna, 

"Kau.."

Yuuji menggeleng dan menjatuhkan tubuhnya ke tempat tidur, ia merasa sangat kelelahan hingga berimajinasi hal yang aneh, memejamkan matanya, bergerak-gerak mencari posisi tidur yang pas di tengah kantuknya, menatap sayu lilin aroma terapi yang masih menyala di meja dekat kasurnya, '..are? Apa aku tadi menyalakan lilin terapi?'pikirnya, sebelum tenggelam lelap

Yuuji spontan membuka mata, takut bahwa dirinya kembali pada mimpi menyeramkan sebelumnya, untungnya ia ternyata berada di kamarnya, namun kelegaan yang dirasakannya menghilang saat melihat ke lantai, air menggenang di bawahnya dan cahaya kemerahan muncul dari sana, perasaan dejavu ini membuat bulu kuduknya meremang, seolah belum cukup terkejut, siluet seseorang  terlihat dari belakang, duduk di kasur miliknya

Yuuji tidak mau menoleh atau bahkan memastikan, ia ingin turun segera dari ranjang, sayangnya tubuhnya tidak dapat digerakan, menutup matanya saat merasakan hembusan nafas hangat di telinga kanannya, "kau milikku!!"

.
.
.
BERSAMBUNG

Marriage With Devil - Jujutsu KaisenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang