Rasa Pahit

389 55 1
                                    

"Dari perasaan tabu yang belum jelas hubungannya, emosi yang dangkal tercipta, sayangnya tidak ada makna apapun"
.
.
.

Yuuji kembali merasakan perasaan yang sama, begitu melihat sekelilingnya, ia sadar bahwa dirinya berada dalam mimpi buruk yang kembali menerornya, mata coklatnya melihat ke lantai, kakinya bahkan takut melangkah turun ke air yang tergenang di bawah sana, ditengah rasa panik, suara geraman terdengar bersamaan dengan tempat tidur yang bergerak, seseorang berada di belakangnya

Yuuji menutup matanya rapat, berharap ia segera terbangun dari mimpinya, sambil menggigit bibir bawahnya, Yuuji berusaha menggerakan tubuhnya sedikit demi sedikit, menjauh dari kasur miliknya, angin dingin mulai berhembus dari belakang membuat tubuhnya mengigil, jantungnya berpacu cepat bersamaan dengan hembusan nafas yang hangat di telinganya

"Yuuji..  kekeke"

Bersamaan dengan suara tersebut, Yuuji merasakan tubuhnya dapat bergerak dan dengan cepat melangkah turun dari kasur, menoleh waspada, 'tidak ada siapapun..?!'

"Akkh.." terkejut saat tubuhnya terangkat, menoleh dan menemukan lengan besar makhluk tersebut mengangkatnya, "tu-tunggu, lepaskan aku!!"

Menaruh Yuuji di kasur dan menindihnya, kedua tangan kecilnya tergenggam erat di atas kepala, "kau merindukanku?"

"Lepaskan aku!!" menatap sengit mata merah makhluk di atasnya, meronta-ronta sekuat tenaga, walau pun tubuh diatasnya tidak bergeming sama sekali

"Aku ingin bertemu denganmu sejak terakhir kali kita bertemu.." mendekatkan wajahnya ke telinga Yuuji, menggigit keras, menyeringai saat melihat darah menetes dari daun telinga Yuuji

Yuuji bergetar untuk kesekian kalinya, saat makhluk itu memberikan tanda di lehernya, "Apa yang kau..pttf!!" membungkam bibirnya, bermain lihai didalam mulut Yuuji, mata merah darah menatap intens mata coklatnya yang terlihat kabur, "Ber..henti, hah.. hah.. aku bilang berhenti! Kau monster!!"

Yuuji sedikit tertegun saat melihat perubahan air muka makhluk di depannya, di tengah kebingungan, seringai familiar itu kembali, "kau.. sudah berubah"

Yuuji bangun terkesiap dengan nafas terengah-engah, memegang kepalanya yang berdenyut, melihat sekitar sambil memegang jantungnya, mimpi buruk yang sama, sayangnya kali ini dadanya sedikit nyeri

Pikirannya kemana-mana saat sarapan, namun untungnya seharian ini ia disibukkan mengurus pendaftaran kuliah, jadi ia tidak memiliki waktu untuk merenung soal mimpinya semalam, Yuuji bersyukur karna perjanjian dengan keluarga Saitou adalah untuk membiayai kuliahnya, ia bisa kuliah di jurusan yang ia mau selama ini, jadi dirinya bisa menghemat uang simpanannya selama ini

Yuuji segera pulang setelah mengurus pendaftaran kuliahnya, berjalan ke kamarnya dan membaca buku-buku yang ia beli dari gramedia, sampai suara ketukan terdengar dan Suguru masuk ke dalam, "Sukuna-sama mengatakan anda bisa pergi ke manapun selama di rumah ini, biar saya pandu ke perpustakaan!?" mengangguk, mengikuti Suguru dibelakangnya, langkah Yuuji melambat saat mendengar suara tawa wanita

Menoleh ke jendela, dari taman di bawah terlihat seorang wanita dengan senyum yang cantik, tengah berbincang-bincang dengan Sukuna dengan seru, 'apa yang mereka bicarakan? Sukuna bahkan memakai topengnya'

"..ma, Yuuji-sama!?" Tersadar. Melihat Suguru malu, Yuuji kembali mengikuti Suguru, 'sudah kuduga, dia bisa berbicara, dia hanya tidak ingin berbicara denganku' pikirnya

Tidak terasa waktu berjalan cepat dan langit keorenan sudah masuk ke ruangan baca sejak lama, suara langkah mendekat, Uraume berdiri menjemputnya untuk bersiap makan malam, entah mengapa ia tidak berselera hari ini

Uraume menata rambutnya, dan menuntunnya pergi ke ruang makan, terlihat hanya Sukuna disana, Yuuji tidak melihat tamu lain, duduk dikursi dalam diam dan memakan makanannya tenang, tidak menghiraukan Sukuna di seberangnya, walau tatapan pria tersebut terasa memperhatikannya, Yuuji tidak menggubrisnya

Uraume melihat situasi canggung yang mengudara, mendekati Yuuji dan berbisik pelan, "Yuuji-sama, kegiatan anda hari ini-"

"Ah kegiatan ku hari ini, aku tadi sarapan sendirian, siangnya aku menyiapin berkas untuk masuk kuliah ku, trus aku ke perpustakaan untuk membaca buku-buku tentang jurusanku, itu saja Ume-chan..!"ucap Yuuji dalam senyum, menatap Uraume dengan suara yang manis, mendengar jawaban Yuuji, Uraume melirik Sukuna dan kembali melihat Yuuji, "Itu.. bukan saya, Sukuna-sama ingin tahu-"

Yuuji menoleh ke Sukuna datar, "Oh ya? Aku nggak tahu, soalnya aku nggak dengar apapun, anda ternyata bertanya pada saya!?!"

Yuuji menatap Sukuna, ingin rasanya ia menjawab kalimat yang dipikirkannya, tapi ia bertahan, "maaf saya tidak fokus, kegiatan saya seperti biasa, hanya itu" ucap Yuuji dalam senyum

BRAKK!!

Yuuji terperajat saat Sukuna menggebrak meja makan di depannya,  tanpa sadar alat makannya terjatuh, menatap campur aduk Sukuna yang tidak terbaca, ada banyak kalimat yang ingin diucapkan Yuuji, sayangnya hanya kalimat yang sama yang selalu di ulangnya pada keluarga Saitou dan sekarang ia mengulang lagi di keluarga Ryomen, ia pikir pergi dari keluarga itu berarti sudah bebas, ternyata tidak sama sekali, rasanya memuakkan

Yuuji tahu bahwa pernikahan ini bukanlah miliknya, tapi milik sepupunya, Hana. Jadi sudah pasti dia kecewa karna yang datang ke sini bukan mempelai yang aslinya, Yuuji memahami hal tersebut, hanya saja ternyata sedikit menyakitkan, tersenyum miris, "ahaha saya minta maaf, sepertinya saya kelelahan jadi bicara yang nggak sopan, kalau gitu saya duluan, silahkan beristirahat!" membungkuk dan berdiri dari kursinya

Bersamaan dengan itu, Toji masuk ke dalam dan menyapa, namun Yuuji hanya melewatinya pergi, tanpa menyadari kehadiran Toji, meninggalkan ruang makan. Yuuji kembali ke kamar dan menjatuhkan tubuhnya di kasur, memukul-mukul pelan kepalanya, mengingat perkataannya tadi di ruang makan, 'dasar bodoh!'

Yuuji menatap kosong langit kamar, tindakannya tadi sangat tidak dewasa, bisa-bisanya ia jengkel dengan hal sepele, mengingat pesta teh yang dilakukan Sukuna tadi siang, dan menghela nafas, padahal ia sendiri tidak mendengar pembicaraan mereka, tapi tidak mungkin perempuan itu tertawa tanpa sebab, kecuali dia gila, Yuuji tersenyum kecut, 'memang berlebihan berfikir bahwa kita mungkin bisa menjadi keluarga'

"Dia bahkan tidak mau berbicara denganku, tapi dia bisa membuat wanita lain tertawa ceria, hahh.. mereka sangat serasi"ucapnya datar, ia bahkan harus berbohong pada sahabatnya bahwa pasangannya kali ini mencintainya, karena kalau tidak, perempuan itu akan merengsek masuk ke sini dan membuat keributan, Yuuji tersenyum saat berfikir, ia mungkin harus membiarkan Nobara menggila disini

***

Di lain tempat, di sebuah bar yang terkenal, seorang pria dengan kemeja putih dan kacamata hitamnya yang khas masuk, menjatuhkan pantatnya ke sofa, sambil menenggak santai minumannya, sambil memperhatikan sekitar dalam diam, dari kejauhan seorang pria berambut pirang berjalan mendekati mejanya, namun belum sempat berkata-kata, empunya melempar berkas di meja, "Aku mendapatkannya.."ucap pria berambut perak tersebut dalam senyum

"Dari mana kau dapat ini semua!? Ini sungguhan?" sambil melihat hati-hati berkas di dalam sana

"Tidak penting dari siapa, tapi isinya adalah kenyataan, berita yang datang dariku selalu akurat, aku bisa menjaminnya!" Tanpa berlama-lama, pria berambut pirang itu menaruh amplop di meja dan mengambil berkas-berkas tersebut, melenggang pergi dari sana, setelah kepergian pria tersebut, pria berambut perak itu tersenyum penuh arti, "Ryomen.."

.
.
.
BERSAMBUNG

*
Mohon maaf karna baru update lagi, soalnya aku lagi ngurus beberapa acara 😢, untuk permintaan maaf aku update 2 chapter, makasih supportnya yaa🙇

Marriage With Devil - Jujutsu KaisenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang