"Mari istirahat lama, karna bersamamu aku nggak ingin tergesa-gesa"
.
.
.Yuuji tersentak bangun, keringat mengalir deras di keningnya, ketika belum sepenuhnya sadar dari mimpi, ia kembali terkejut melihat sosok familiar sedang duduk di sisi ranjang, memunggunginya, "Sukuna!?"
Pria berambut merah jambu tersebut menoleh dan menatap Yuuji tidak terbaca, iris merah miliknya membuat Yuuji waspada, "K-kenapa anda ada disini?"
Sukuna tersenyum dan merebahkan dirinya sambil bertopang dagu, "tidur" Yuuji keheranan dan was-was dengan sikap aneh Sukuna, "t-api kan anda punya kamar sendiri..!"
"Hmm.. aku mau tidur denganmu"menatap intens Yuuji, spontan Yuuji memegang erat selimut didadanya, "Ta-tapi kan-"
"lagipula dari awal pernikahan seharusnya kita memang sekamar, tapi semuanya tertunda.."menarik selimut Yuuji, dan juga empunya, mengabaikan tangan kecil yang sedang mendorongnya menjauh
"tu-mpph!!" Iris merah Sukuna menatap mata coklat bimbang dibawahnya, memperdalam ciuman mereka dan menghentikan ciumannya saat melihat Yuuji kehabisan nafas, menyentuh lembut wajah Yuuji yang semerah tomat, "kau sangat manis"
Yuuji menutup matanya kembali saat melihat wajah Sukuna yang mendekat, "aww!!" Memegang keningnya yang memerah, menatap kesal Sukuna karena menyentilnya
"Tidur lagi, besok hari pertama kau masuk kampus"ucap Sukuna dalam senyum, berdiri dari kasur, tidak ada jawaban dari Yuuji, membuat Sukuna tersenyum jahil, "Atau kau lebih memilih malam pertama!?”
Yuuji dengan cepat menutup seluruh tubuhnya dengan selimut mendengar ucapan Sukuna, "keluar sana!"
Yuuji pikir dirinya akan memikirkan kejadian semalam sepanjang hari, nyatanya ia tidak memiliki waktu untuk berfikir kesana, karna perkuliahannya baru saja dimulai, ia sangat bersemangat pada hari pertamanya kuliah
Yuuji melihat Nobara dari gerbang dan melambaikan tangannya, dengan cepat mereka bersama lagi, Yuuji memperhatikan temannya, dengan kemeja biru dan celana jeans pendek belum lagi sepatu booth hitam yang membuatnya tampak lebih modis, "Yuuji, aku tadi lihat, kau diantar oleh mobil, dia yang mengantarmu?"tanya Nobara
Yuuji menggeleng, "Bukan, itu Suguru-san"
Nobara menatap Yuuji prihatin, "hmm, dia mungkin sibuk, sepertinya dia sedang membersihkan rumor-rumor tidak berdasar yang selama ini tersebar"
Yuuji memang menyadari Sukuna sangat sibuk dari pagi tadi, ia bahkan tidak sempat sarapan bersama karna empunya sudah tidak ada di mansion, "Hah.. rumor apanya, sebentar lagi dia akan membuat fansclubnya sendiri tanpa sadar"
Tersenyum jahil, "aww cemburu!"
"Apaan sih, nggak!"
Ditengah canda bahagia mereka, seseorang datang bersama beberapa temannya, menghampiri Yuuji dengan angkuh, "jangan terlalu senang, kau mengambil calon suami ku, tidak tahu malu!" melenggang pergi dari sana selesai mengatakan apa yang dia mau
Nobara mengeryit murka, menatap tajam Yuuji saat tangan dia ditahan olehnya, saat ingin memukul sepupunya, "haduhh lepasin, aku akan memukul tenggorokannya, dasar sinting!"
"sudah sabar, dia emang begitu orangnya"
"ngeselin banget, bagaimana bisa kau tahan dengannya? Kau juga bilang dia sekarang menginap di rumah kalian, kan? Aargghh kenapa ga diusir? Calon suamimu gila atau apa?" Nobara mengacak rambutnya frustasi, Yuuji diam mendengarkan, menatap temannya hati-hati, "Lagian kamu gak mual? Di rumah ketemu, di kampus ketemu juga? Bisa-bisanya dia masuk kampus yang sama kaya kita, ikut-ikutan aja, dasar ga punya pendirian, ewwh.."ucap Nobara lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage With Devil - Jujutsu Kaisen
FanficYuuji tidak menyangka bahwa dirinya harus menikah dengan pria sakit-sakitan dan akan segera menemui ajalnya, menggantikan sepupunya yang menolak pernikahan leluhur Banyak rumor miring tentang calon suaminya namun tidak ada yang mengetahui secara pas...