Buruk

458 61 2
                                    

"Ada kalanya batas mimpi dan kenyataan terasa begitu kabur, namun mimpi bisa jadi jawaban hari ini atas pertanyaan esok hari"
.
.
.

'ini.. dingin'

Suara tetesan air terdengar sangat dekat seolah itu jatuh di telinganya, membuka mata pelan, melihat keliling kehilangan orientasinya, Yuuji menunduk dan melihat yukata putih yang terbalut di tubuhnya, 'yukata ini.. kapan aku menggantinya?'

Kembali melihat sekeliling dan terkejut, menyadari bahwa dia berada di ranjang orang lain, Yuuji berjalan ke tepi kasur dan kembali tertegun, dibawah kakinya, air bergenang di mana-mana, melihat keatas yang gelap, kembali melihat air di lantai yang terlihat menyala, Yuuji membungkuk dan mengambil air itu di tangannya, airnya bening, entah mengapa ada perasaan aneh yang melingkupi dadanya, "ini.. dikamar siapa?"

"Ume-san!?”
"Suguru-san? Dimana semua orang?"

Melihat sekeliling khawatir, ditengah kekhawatirannya, angin dingin berhembus melewati tubuhnya, Yuuji merinding saat angin itu menerpanya, tiba-tiba saja suhu di ruangan ini menurun, melihat setiap hembusan nafasnya mulai berasap, Yuuji turun dari kasur lagi dan baru menyadari air dibawah kakinya ternyata hangat, dari jauh matanya menangkap sebuah pintu dari tempatnya berdiri, Yuuji mendekat, memegang handle pintu ragu lalu membukanya, betapa terkejutnya saat melihat penampakan lorong mansion tempat ia tinggal hari ini, menoleh ke kanan dan kiri, tidak menemukan siapapun

Yuuji menoleh ke belakang dan kembali terkejut, melihat dirinya berada di sebuah kamar yang tidak dikenalnya, Yuuji berjalan menyusuri lorong sambil kembali memanggil-manggil semua orang, namun tidak ada satupun yang membalasnya, tenggorokannya mulai sakit, menghela nafas, kakinya berhenti dan duduk di sudut lorong, ini membuatnya frustrasi, ia tidak tahu dimana kamarnya,

Ditengah rasa lelahnya, Yuuji bangun dari posisinya, walau kecil namun jelas, Yuuji bisa mendengar seseorang berteriak, semakin lama suara-suara teriakan dan rintihan lain terdengar walau sayup, walau takut kakinya tetap melangkah pergi ke asal suara tersebut, semakin jelas suara yang didengarnya tadi, Yuuji terkejut saat melihat air di ruangan sebelumnya sudah menggenang di bawah kakinya, di sepanjang lorong, belum lagi air ini semakin naik melewati betisnya, 'aku sedang bermimpi, ini pasti mimpi' dengan cepat Yuuji menampar kedua pipinya, namun ia tidak terbangun, melainkan merasa sakit, sambil bertanya-tanya heran, 'ini bukan mimpi?'

Fokusnya kembali saat mendengar suara-suara mengerikan tersebut tidak hanya ada satu atau dua orang, suara tersebut terdengar banyak di balik pintu kecil di depannya, empunya khawatir untuk membuka pintu dengan suara-suara aneh di dalamnya, namun setidaknya kenyataan ada seseorang di dalam sana membuatnya berharap, ia berharap bertemu seseorang dan meminta bantuan

Yuuji membuka pelan pintu di depannya, menengok ke dalam, namun semua bayangannya menjadi mimpi buruk yang mengerikan, semua suara yang di dengarnya bukan berasal dari manusia, disana banyak kerangka terlihat menumpuk, sangat banyak hingga menggunung, Yuuji spontan bersembunyi di balik tembok, sambil menutup mulutnya, tubuhnya merinding hebat, tatapannya tiba-tiba jatuh pada jendela yang tidak jauh dari tempat ia berdiri, terkejut saat melihat halaman mansion dipenuhi kerangka-kerangka

air mata tanpa sadar keluar dari matanya, entah mengapa ia merasa ini adalah ajalnya, Yuuji hanya melihat sekali dan merasa mual, gambaran tersebut tercetak jelas di kepalanya, kerangka-kerangka manusia tersebut merangkak naik ke tumpukan kerangka yang ada dibawah mereka, suara-suara teriakan yang sejak tadi didengarnya ternyata berasal dari mereka yang terjatuh kembali ke bawah

Yuuji menggigil dan tubuhnya spontan sembunyi saat kembali mengingat, matanya fokus melihat ke satu tengkorak yang hampir menuju puncak namun ia terkejut saat tengkorak tersebut terbelah dua, matanya tanpa sadar menangkap seseorang yang terduduk di puncak tumpukan kerangka, saat melihat makhluk di atas sana, tubuh Yuuji bergetar hebat ketakutan, tangannya spontan menutup mulut agar tidak bersuara, makhluk yang berada diatas sana sudah pasti bukanlah manusia, 'Apa-apaan itu!? dia itu apa!? aku.. nggak boleh sampai ketahuan, kalau dia tahu, aku pasti MATI'

Marriage With Devil - Jujutsu KaisenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang