19.

29 4 0
                                    

"Aku bantu bawakan. Kau gendong Sejun saja."

Yoongi mengambil alih koper yang ada dalam genggaman Hyoora kemudian mempersilahkan Hyoora dan Sejun berjalan duluan sementara dirinya memperhatikan mereka berdua dari belakang. Yoongi berubah menjadi pria yang benar-benar lembut sejak pagi ini.

Repot-repot Yoongi membelikan Hyoora kopi dan susu cokelat untuk Sejun sementara mereka menunggu hingga diizinkan masuk ke dalam pesawat.

"Appa mau?" Sejun yang baik hati menawarkan Yoongi susu cokelatnya.

Tidak menolak, Yoongi meminum seteguk susu cokelat dari Sejun. Lucu ya, selera Sejun mirip sekali seperti dirinya. Mereka berdua sangat suka hal-hal berbau cokelat. Bahkan hingga rasa mint-choco--- yang jadi perdebatan akhir-akhir ini, Yoongi dan Sejun suka itu. Sedangkan Suga, pria itu tidak terlalu menyukai cokelat apalagi mint-choco.

"Yoon, duduk dulu. Kau tidak perlu repot-repot mengejar Sejun. Nanti kalau dia lelah, dia akan kembali ke sini."

Yoongi menuruti perkataan Hyoora. Lelah juga menjaga Sejun yang berlarian kesana-kemari. Sepertinya efek susu cokelat yang lumayan manis. Sejun jadi aktif sekali.

"Maaf mengenai aku mengijinkan Sejun memelihara seekor anak anjing. Aku tidak tahu mengenai alergi Sejun. Aku pikir kau melarangnya memelihara anjing karena Sejun masih terlalu kecil dan tidak akan ada yang mengurus makhluk berbulu itu," ucap Hyoora masih merasa bersalah atas kejadian yang menimpa Sejun beberapa waktu lalu.

"Tidak. Akulah yang harusnya meminta maaf. Seharusnya aku memberitahumu kalau Sejun ada alergi. Bukannya hanya terus melarang dia memiliki hewan peliharaan."

Setelah itu suasana menjadi sedikit canggung. Keduanya tidak ada lagi yang memulai pembicaraan dan memilih untuk memperhatikan Sejun yang masih berlarian bersama dengan anak-anak lain sekarang. Sepertinya dia sudah menemukan beberapa teman baru.

"Soal Park Jimin, kapan sidang pertamanya akan dilaksanakan?"

"Kata Namjoon, mereka akan segera memproses persidangan apabila Aera sudah kuat baik secara mental maupun fisiknya. Aera harus berdiri di pengadilan sebagai seorang korban."

Hyoora mengangguk-angguk saja dengan penjelasan yang Yoongi berikan.

"Aku akan berusaha untuk Sejun."

Yoongi menoleh, "Berusaha apa?"

"Selama liburan nanti, aku mau putraku bahagia sepenuhnya. Jadi aku juga harus bermain peran bersama denganmu. Aku tidak mau Sejun kecewa dengan liburan pertamanya ini."

"Bermain peran apa maksudmu?"

"Ya... berpura-pura menjadi pasangan yang harmonis denganmu? Aku tidak mau Sejun melihat ketegangan di antara kita berdua. Pasti Sejun juga tidak akan merasa nyaman."

"Aku sedari tadi tidak berpura-pura, Ra. Aku pikir hanya kau di sini yang sedang memainkan peran? Sebegitu tidak nyamankah kalau kau berada di sampingku?" Yoongi tidak suka. Tidak suka dengan apa yang baru saja Hyoora katakan padanya.

"Hanya beberapa hari saja, Ra. Tolong... selama lima hari ini biasakan dengan kehadiranku di sisimu dan Sejun. Setelah apa yang aku lakukan, aku tahu ini tidak mudah. Tapi tolong Hyoora, aku ingin memiliki kenangan manis dengan kalian berdua. Dengan perasaan bahagia sungguhan. Bukan hanya berakting!"

"Ma-maaf, kalau aku menyinggung perasaanmu."

Yoongi memalingkan wajah, "Lupakan. Kita ulang saja dari awal. Mungkin kita bisa mulai dengan berteman?"

"Teman?"

"Iya. Setidaknya kita bisa berpisah dengan baik-baik dan menjalani hubungan sebagai teman ke depannya nanti."

AmbivalentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang