"Selamat siang ahjussi, saya Kim Namjoon dari divisi kejahatan Gangnam. Boleh saya minta waktunya sebentar?"
Pria paruh baya yang bekerja sebagai penjaga apartemen mengangguk. Jungkook dan Taehyung pergi untuk mengecek rekaman CCTV di gedung apartemen tempat Suga tinggal. Sedangkan Jimin kembali mengunjungi Aera.
"Apa ada hal-hal mencurigakan dengan pemilik apartemen 207?"
"Tidak ada sepertinya. Dia terlihat normal saja, aku awalnya berpikir dia sudah berkeluarga, sehari sebelum insiden itu dia kemari bersama seorang gadis dan anak laki-laki. Ternyata dia masih sendiri."
"Lalu apa ada yang terjadi akhir-akhir ini di daerah sini?"
"Hmm, tidak juga. Sebentar coba kuingat lagi." Pria paruh baya itu berpikir sebentar, lalu wajahnya berubah terkejut, buru-buru dia merogoh saku jaketnya, dan mengeluarkan beberapa kunci. Saat menenukan yang ia cari, segera ia serahkan kunci dengan nomor 207.
"Ini kunci cadangan kotak posnya. Coba dilihat, kemarin kalau tidak salah para ahjumma bilang kertas penuh sekali di dalam kotak itu. Juga ada seorang pria yang mengirimkan surat lagi dua hari lalu."
Namjoon berjanji akan mengembalikan kunci itu lagi. Dia langsung berlari ke tempat kotak pos. Saat dibuka, kertas berhamburan ke lantai, meledak begitu saja. Apa ini semuanya didominasi oleh menu restoran?
Tagihan listrik.
Tagihan air. Astaga setahu Namjoon, Suga itu sudah tajir melintir, masa tidak bayar tagihan.
"Seberapa sering Suga hyung tidak mengecek kotaknya." Namjoon membuang kertas kertas yang menurutnya tidak penting. Saat akan menaruh kembali semua ke dalam kotak, satu kertas dengan amplop cokelat terjatuh. Bukan Min Suga nama yang ia temukan.
Untuk Park Jimin, dari 514.
"Aish, nomor apalagi ini?"
Namjoon menggunakan sarung tangan lalu membuka amplop itu. Ada sebuah surat di dalamnya. Ia meembaca surat itu perlahan dan dengan teliti.
Mian Jimin-ah, pasti saat kau menemukan dan membaca surat ini kondisiku sedang jauh dari kata baik-baik saja.
Ingin aku memelukmu dan makan donat kesukaan kita bersama.
Namun nyatanya kita tidak bisa melakukan itu, aku sekarang kesulitan, semua orang juga kesulitan.
Yang terpenting dari semua ini adalah agar kekasihku, Park Jimin ini dan kelompoknya menemukan orang itu.
Orang yang kulihat di berita salah, bukan dia orangnya. Bukan Suga oppa.
Orang lain datang menggunakan masker dan topi. Lalu sesudah dia pergi, Suga oppa datang dan menolongku.
Nama Suga oppa terletak di deret ketiga kontakku. Yang pertama tentu saja punya Jimin karena kau adalah kekasihku. Jangan marah karena aku menghubungi Suga dan bukannya menghubungimu.
Gelapnya malam membuatku sulit mengenali wajah pria itu, tapi tingginya melebihimu.
Ingat dan baca baik-baik Park Jimin. Pesankan satu ice latte untukku di Gongchan. Kau janji akan membelikannya saat kita berkencan.
Ps : Kau harus segera membelinya dan membawanya padaku. Harus bilang gulanya sedikit tapi esnya ingin dibanyakin.
***
Namjoon buru-buru lagi mengunci kotak pos itu, dia berlari ke tempat penjaga keamanan, Jungkook dan Taehyung masih ada di sana.
"Ahjussi, apa sekitar seminggu yang lalu dari kejadian pencobaan bunuh diri pemilik apartemen 207, dia keluar malam-malam?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ambivalent
FanfictionJANGAN LUPA FOLLOW, supaya kalian tidak ketinggalan info menarik soal cerita ini 😊 "Sekarang jaksa sedang menyelidiki kasus pelecehan dan penganiayaan yang dilakukan oleh seorang dokter bedah ternama, Min Suga. Jaksa akan memberikan tuntutan 10 tah...