Suara musik hingar bingar yg berdentum memekakan telinga, di tambah bau alkohol dan juga asap rokok yg melambung memenuhi ruangan. Semua itu tak menyurutkan aksi kedua gadis muda yg tengah sibuk menari di tengah lantai dansa.
Mereka adalah Saint dan Ploy, gadis-gadis cantik yg selalu menghabiskan malam-malam mereka di club.
Keduanya memang kerap kali datang ke club, untuk sekedar bersenang-senang atau pun karna ada suatu pekerjaan.
Mereka bukanlah jalang yg bekerja di club, melainkan freelance. Itulah yg biasa mereka bilang, pekerjaan freelance yg tak perlu mengekang waktu mereka dan bisa mereka lakukan kapan pun dan sesuka hati mereka.
Dan mereka akan mulai bekerja jika ada seseorang atau bos besar yg membooking mereka.
Jangan berpikir negatif dulu, mereka bukan jalang panggilan. Mereka hanya pekerja lepas yg menerima panggilan jika ada bos besar yg ingin di temani minum. Itulah sebabnya mereka menyebutnya freelance.
" Sudah Saint, kepala ku mulai pusing..." cicit Ploy, sembari memijit pelipisnya.
" Oii...baru juga goyang, kok sudah pusing saja." ucap Saint, yg masih asik mengoyangkan tubuhnya mengikuti irama musik dj.
" Si tua bangka itu tadi meminta ku untuk minum banyak..." cetus Ploy.
" Salah sendiri kenapa mau, kau kan bisa menolaknya !" seru Saint, suara musik yg kencang mengharuskan nya untuk meninggikan suaranya saat bicara.
" Tapi lumayan Saint, si tua bangka itu memberi ku uang banyak..." ucap Ploy sambil terkikik geli.
" Sebentar lagi na...aku masih on." cetus Saint, Ploy mengangguk setelah itu berjalan menuju mini bar.
" Phi Sing, buatkan aku minum lagi..." cicit Ploy.
" Yakin ingin minum, sepertinya kau sudah mabuk Ploy..." ucap Sing, bartender club sekaligus perantara bagi bos-bos besar yg ingin membooking Ploy dan Saint.
" Belum phi...aku masih kuat untuk minum beberapa gelas lagi..." racau Ploy.
Sing hanya geleng-geleng kepala, namun ia tetap memberikan segelas wine untuk Ploy.
" Ini yg terakhir...karna aku tidak akan memberikan mu minum lagi." cetus Sing, namun Ploy tak menghiraukan nya. Atensi Ploy tertuju pada seorang pria tampan yg sedang menaiki anak tangga. Dan sepertinya pria tampan itu menuju ke ruang vvip yg terletak di lantai dua.
" Namanya Tae Darvid, dia seorang pengusaha...dan juga pengunjung tetap club ini..." beritahu Sing, padahal Ploy tak bertanya sama sekali.
Ploy terkekeh, seraya menatap Sing lekat.
" Kenapa ya...semua orang kaya selalu tampan..." cicit Ploy.
Sing tak menjawab, pria itu hanya geleng-geleng kepala saja. Kemudian Sing melanjutkan pekerjaan nya, meracik minuman untuk para pengunjung club.
Sementara itu di lantai atas, di salah satu ruang vvip. Pria yg bernama Tae itu langsung masuk ke dalam salah satu kamar vvip.
" Lama sekali kau !" dengus seorang pria tampan yg sedang duduk sembari menikmati wine nya.
" Hei jangan salahkan aku Perth, salahkan kekasih ku yg tak ingin ku tinggal..." cicit Tae.
" Cih, kekasih kau bilang...paling juga kau bersama salah satu jalang mu..." cibir Perth.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Husband & Wife ( END )
FanfictionBuat yg save cerita gw di perpus, jangan lupa follow akun gw. Cerita masih seputar tentang bxb, straight atau pun threesome dan tetap tentang PS. Di jamin kalian akan baper... Buat bocil atau pun homophobic di larang mampir, terlebih lagi buat tukan...