Perth dan Tui menatap heran kepada Morrone, saat pria itu datang dan duduk di hadapan mereka.
Ingin rasanya Perth bertanya di mana istrinya, karena Perth tak melihat keberadaan Saint. Namun lidahnya mendadak kelu saat melihat tatapan dingin nan tajam dari ayah mertua nya.
" Boleh ku tau, apa tujuan kalian datang ke sini ?" tanya Morrone datar.
" Aku_aku ingin bertemu dengan istri ku..." ucap Perth.
" Bukankah tadi kau sudah melihatnya, lalu untuk apa kau masih berada di sini..." ucapan Morrone terasa menohok hati Perth, namun ia sadar kalau di sini dirinya lah yang bersalah.
" Aku mohon tuan, tolong izinkan aku bicara dengan istri ku..." ucap Perth pelan, bahkan terdengar memelas.
" Jika aku tidak mengizinkan, lalu apa yg akan kau lakukan ?" Semua ucapan yg terlontar dari mulut Morrone terasa dingin dan datar, bahkan terasa pedas di telinga Perth dan juga Tui. Namun keduanya cukup mengerti dengan sikap Morrone kepada mereka.
" Tuan Morrone, tolong beri kesempatan kami untuk bertemu Saint. Aku dan putra ku sengaja datang kesini untuk meminta maaf kepada Saint...dan juga diri mu. Kami mengaku bersalah karna menuduh Saint tanpa bertanya lebih dulu. Tolong maafkan aku dan putra ku...kami begitu bodoh telah termakan hasutan orang lain..." ucap Tui panjang.
Sebagai seorang ibu, Tui merasa tak tega melihat betapa frustasinya putra nya setelah di tinggalkan oleh Saint. Tui pun semakin yakin, kalau cinta Perth begitu besar kepada Saint. Maka Tui bertekad untuk berusaha membantu Perth agar bisa meyakinkan menantu nya untuk kembali lagi.
" Kalian tau, aku pernah kehilangan putri ku selama dua tahun karena egoisan ku...dia kabur dari rumah karna menolak untuk di jodohkan. Di situ aku belajar untuk tidak memaksakan kehendak ku kepada putri ku lagi.
" Aku hanya ingin melihat putri ku bahagia, tanpa meneteskan air matanya barang setetes pun." ucap Morrone begitu pelan dan tenang, namun terasa begitu menekan.
" Maafkan aku." sesal Perth, manik hitamnya menatap manik hazel Morrone dengan lekat.
Morrone menghela nafasnya perlahan, dan menatap Tui dan Perth bergantian.
" Maaf ku akan ku berikan, jika kalian berjanji untuk tidak menyakiti putri ku lagi..." ucap Morrone.
Perth dan Tui saling tatap, dan tersenyum haru.
" Aku bersumpah tuan, aku tidak akan menyakiti Saint lagi..." lirih Perth.
" Aku pun akan berusaha menjadi ibu yang baik untuknya, asalkan Saint mau kembali bersama Perth. Jujur saja tuan...aku menyayangi Saint, bahkan aku menginginkan seorang cucu darinya. Tapi...karna hasutan seseorang aku langsung menuduhnya yg bukan-bukan..." sesal Tui, Morrone pun dapat melihat kesungguhan dalam ucapan wanita itu.
" Aku pegang kata-kata kalian, jika sampai ku dengar putri ku tersakiti...akan ku pastikan aku akan membawa anak dan cucu ku jauh dari kalian, bahkan kalian tidak akan pernah menemukan nya sampai kapan pun." kecam Morrone.
Perth yakin kalau ucapan ayah mertua nya tidaklah main-main, mengingat kuasa yg di miliki oleh pria paruh baya itu. Pasti dengan kuasanya pria itu bisa membawa putri nya pergi jauh, dan berujung dengan dirinya yg tidak akan pernah bisa menemukan nya.
" Jackson, antar suami putri ku ke kamar." titah Morrone.
" Baik tuan." sahut Jackson.
Perth dan Tui rasanya tak percaya mendengar itu semua, bukankah itu artinya kalau Morrone sudah mau memaafkan Perth.
" Cepat nak, temui istri mu." ucap Tui, menyuruh agar Perth segera mengikuti Jackson.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Husband & Wife ( END )
FanfictionBuat yg save cerita gw di perpus, jangan lupa follow akun gw. Cerita masih seputar tentang bxb, straight atau pun threesome dan tetap tentang PS. Di jamin kalian akan baper... Buat bocil atau pun homophobic di larang mampir, terlebih lagi buat tukan...