Chap 10

620 101 32
                                    

Seharian itu Perth habiskan waktu bersama Saint untuk pergi berbelanja, dan juga hunting makanan khas daerah itu.

Walau masih tersisa rasa kecewa di hati Saint mengenai ucapan Perth saat di kamar hotel, sebisa mungkin Saint berusaha menyembunyikan nya. Saint hanya berusaha untuk sadar diri akan posisi nya yg hanya menjadi istri pura-pura Perth, jadi dirinya tidak memaksa Perth agar membalas cinta nya.

" Kau suka ?" tanya Perth, kedua nya saat ini sedang berada di sebuah toko parfum dan Saint sedang mencoba salah satu parfum yg ada di depan nya.

Saint mengangguk pelan.
" Wanginya enak, sangat lembut." ucap Saint, seraya menghirup wangi yg menempel di punggung tangan nya.

" Beli saja, sekalian kau juga bisa beli untuk teman mu itu." pungkas Perth.

" Ploy maksud mu ?" Perth pun mengangguk.

Saint menatap Perth lekat, dalam hati ia bertanya-tanya.

Saint pov

Perth ingin membelikan parfum untuk Ploy, kenapa ? Sungguh aku tidak mengerti di buatnya. Hingga pikiran negatif muncul di otak ku, apa Perth diam-diam menyukai Ploy.

Kalau memang benar ia menyukai Ploy, kenapa dia tidak memilih Ploy saja untuk menjadi istri pura-puranya. Kenapa ia setuju saja saat Tae memberitahunya kalau aku lah yg menerima tawaran itu.

Saat aku menolak untuk membeli parfum itu, ia memaksa ku. Dia bilang wanginya enak dan dia juga suka, bahkan ia tak menawar lagi dan langsung membayar sekaligus padahal harga nya sangat mahal sekali.

Saint pov end

" Kenapa kau membayarnya ?" tanya Saint seraya menatap Perth lekat.

" Tentu saja aku yang bayar, karna ini hadiah untuk mu dan Ploy..." sahut Perth datar.

See, lagi-lagi nama Ploy yg di sebut olehnya. Menyebalkan.

Raut wajah Saint seketika berubah, ia pun jadi murung. Saint hanya pasrah saja saat Perth membawanya masuk ke dalam sebuah restoran untuk makan malam.

Kedua nya pun duduk, dan langsung memesan makanan. Perth memeriksa ponselnya selagi menunggu pesanan mereka datang, sedangkan Saint lebih memilih menatap keluar melalui dinding kaca restoran.

" Silahkan di nikmati..." ucap seorang pelayan yg mengantarkan makanan, dan menghidangkan nya di atas meja.

" Terima kasih..." ucap Saint, pelayan itu hanya mengangguk dan tersenyum.

Kemudian keduanya pun mulai makan, namun dalam keheningan.

" Besok kita akan kembali ke Bangkok." beritahu Perth.

Saint hanya mengangguk saja, tentu saja membuat Perth menatapnya heran.

" Apa kau ingin kita memperpanjang liburan kita di sini, mungkin untuk beberapa hari lagi..." cicit Perth.

" Tidak Perth, aku ingin pulang saja." ucap Saint, begitu pelan.

Perth terdiam, namun dirinya memperhatikan Saint dengan intens.
Perubahan sikap Saint sudah sedari tadi Perth rasakan, namun Perth berusaha tak terlalu ambil pusing.


Hingga sampai ke hotel sikap Saint tetaplah sama, seakan tak menganggap Perth ada di sekitarnya.

" Jam berapa kita pulang besok ?" tanya Saint, sembari membereskan barang belanjaan nya.


Fake Husband & Wife ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang