Afeksi 18+ | END

45. Office

no vote. no komen. no lanjut.

aku akan sangat menghargai kalau kalian berkomentar tentang cerita ini, bukan cuma komen 'NEXT' atau 'LANJUT' aja

.

.

.

.

Tok! Tok! Tok!

"Cha?"

"..."

Hanan mengernyit karena tidak mendapat sahutan dari Chacha yang ada di dalam kamar mandi. Pemuda itu menghela nafas dan akhirnya membuka pintu di depannya.

"Chacha.."

Hanan berjalan menghampiri Chacha yang duduk diatas kloset. "Cha?" panggilnya setelah berada di depan gadis itu.

Chacha mendongak dan langsung memeluk Hanan, menyandarkan kepalanya pada perut pemuda itu.

"Negatif..." ucap Chacha.

Hanan menunduk dan melirik testpack yang ada di samping Chacha. Pemuda itu mengusap kepala Chacha pelan. "Gapapa, mungkin emang belom waktunya.."

Chacha menyembunyikan wajahnya pada perut Hanan. Dia takut dan kecewa karena tidak kunjung hamil.               
"Gue ikut ke kantor lo ya.." kata Chacha mendongak menatap Hanan.

Hanan mengerutkan kening. "Beneran? Nanti lo bosen kalo ikut gue?"

"Iya, gue gak bosen kok. Gue ikut ya? Ya?"

Hanan menghela nafas, "Yaudah.."

Chacha tersenyum. Gadis itu langsung berdiri. "Oke. Lo mandi dulu, gue mau bikin sarapan sekalian bikin bekal buat dibawa ke kantor.."

Hanan menahan pinggang Chacha. "Gak mau mandiin gue?" tanya pemuda itu.

Chacha mendengus. Namun gadis itu melingkarkan tangannya pada leher Hanan. Mendekatkan mulutnya pada telinga pemuda itu.